[caption id="attachment_72386" align="aligncenter" width="1280"]
Gubsu Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Simpatik Toba 2017 Polda Sumut[/caption]
Apel Gelar Pasukan Operasi Simpatik Toba 2017 telah dilaksanakan di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (1/3/2017) pagi sekira jam 08.00.
Dengan mengusung tema "Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas mewujudkan kamseltibcar lantas", apel dipimpin oleh Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.
Dalam apel tersebut, turut hadir Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Waka Polda Sumut, Wali kota Medan, yang mewakili Pangdam I/BB, yang mewakili Kajatisu, Kepala BNNP Sumut, Kepala Basarnas Medan, Kadishub Medan, para Pejabat Utama Poldasu dan para pejabat Propinsi dan Kota Medan.
Dalam sambutannya, Kakor Lantas Polri Irjen Pol Drs. Royke Lumowa, M.M yang dibacakan oleh Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, menjelaskan bahwa Apel di gelar pasukan ini di laksanakan untuk mengetahui kesiapan personil maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan.
Apel Gelar Pasukan Operasi Simpatik Toba 2017 telah dilaksanakan di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (1/3/2017) pagi sekira jam 08.00.
Dengan mengusung tema "Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas mewujudkan kamseltibcar lantas", apel dipimpin oleh Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.
Dalam apel tersebut, turut hadir Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Waka Polda Sumut, Wali kota Medan, yang mewakili Pangdam I/BB, yang mewakili Kajatisu, Kepala BNNP Sumut, Kepala Basarnas Medan, Kadishub Medan, para Pejabat Utama Poldasu dan para pejabat Propinsi dan Kota Medan.
Dalam sambutannya, Kakor Lantas Polri Irjen Pol Drs. Royke Lumowa, M.M yang dibacakan oleh Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, menjelaskan bahwa Apel di gelar pasukan ini di laksanakan untuk mengetahui kesiapan personil maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan.
"Meningkatnya permasalahan bidang lalu lintas di tahun 2015 untuk kecelakaan sebanyak (98.970) naik hingga 6% di tahun 2017 sebanyak (105.374). Sementara untuk korban meninggal dunia dan luka berat mengalami penurunan angka sebanyak 2 % dari 26.495 (2015) menjadi 25.859 (2016), luka berat mengalami penurunan 14% 26.840 (2015) dan 22.939 (2016) sedangkan luka ringan mengalami kenaikan sebanyak 17% di tahun 2015 sejumlah 110.714 dan di tahun 2016 sebanyak 129.913 orang belum lagi untuk untuk kerugian materil dan denda," ujar Tengku Erry.
Hal tersebut, kata Erry, tentunya menjadi perhatian Polri dan semua unsur terkait untuk mencari solusi dari akar permasalahan yang ada.
"Dalam mengatasi permasalahan bidang lalu lintas, kita tidak boleh berdiam diri namun kita harus bertindak untuk melakukan berbagai upaya demi untuk menciptakan pemerintahan yang bertanggung jawab dalam membina dan memelihara kamseltibcarlantas," jelasnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, sambung Erry, perlu ada sinergitas antara pemangku kepentingan untuk menemukan akar permasalahan yang ada dan mencari solusi penanganannya.
"Harapannya dengan kegiatan operasi simpatik yang akan berlangsung 21 hari kedepan dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan disiplin dalam beralu lintas, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas serta terwujudnya situasi kamseltibcarlantas menjelang Hari Bhayangkara ke-70 Tahun 2017," pungkasnya.
Pasukan apel terdiri dari personel TNI, Polri, Basarnas, Pramuka, Dishub dan Satpol PP.
Pada pelaksanaannya kegiatan tersebut ditandai dengan pemasangan pita tanda operasi secara simbolis kepada masing-masing perwakilan TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP.(sandy)
Hal tersebut, kata Erry, tentunya menjadi perhatian Polri dan semua unsur terkait untuk mencari solusi dari akar permasalahan yang ada.
"Dalam mengatasi permasalahan bidang lalu lintas, kita tidak boleh berdiam diri namun kita harus bertindak untuk melakukan berbagai upaya demi untuk menciptakan pemerintahan yang bertanggung jawab dalam membina dan memelihara kamseltibcarlantas," jelasnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, sambung Erry, perlu ada sinergitas antara pemangku kepentingan untuk menemukan akar permasalahan yang ada dan mencari solusi penanganannya.
"Harapannya dengan kegiatan operasi simpatik yang akan berlangsung 21 hari kedepan dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan disiplin dalam beralu lintas, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas serta terwujudnya situasi kamseltibcarlantas menjelang Hari Bhayangkara ke-70 Tahun 2017," pungkasnya.
Pasukan apel terdiri dari personel TNI, Polri, Basarnas, Pramuka, Dishub dan Satpol PP.
Pada pelaksanaannya kegiatan tersebut ditandai dengan pemasangan pita tanda operasi secara simbolis kepada masing-masing perwakilan TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP.(sandy)