[caption id="attachment_74995" align="aligncenter" width="544"]
Herri Zulkarnaen Reses di Medan Petisah[/caption]
Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Medan, Drs Herri Zulkarnaen Msi, mengharapkan sekaligus meminta Camat dan seluruh elemen masyarakat Kecamatan Medan Petisah untuk menjadikan wilayah tersebut bersih dari praktik-praktik prostitusi dan narkoba.
Harapan itu disampaikan Herri saat menjawab aspirasi masyarakat pada Reses I Tahun 2017 di Jalan Iskandar Muda, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Rabu (29/3/2017) kemarin.
Anggota Komisi A DPRD Medan ini mengatakan, wilayah Medan Petisah banyak rumah kos yang menjadi daerah tujuan para pencari kerja.
"Kebanyakan datang dari luar dengan tujuan mencari kerja. Karena tidak dapat pekerjaan, akhirnya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Pembersihan minimal dilakukan bagi yang dipinggir jalan," ujarnya.
Herri juga mengajak masyarakat Medan Petisah untuk menjaga keluarganya dari pengaruh narkoba. Sebab, katanya, narkoba sudah nenjadi musuh bangsa.
"Mari kita jaga keluarga kita dari narkoba, kalau sudah terpengaruh sulit untuk mengembalikannya. Tidak ada orang yang sukses karena narkoba," katanya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Medan, Drs Herri Zulkarnaen Msi, mengharapkan sekaligus meminta Camat dan seluruh elemen masyarakat Kecamatan Medan Petisah untuk menjadikan wilayah tersebut bersih dari praktik-praktik prostitusi dan narkoba.
Harapan itu disampaikan Herri saat menjawab aspirasi masyarakat pada Reses I Tahun 2017 di Jalan Iskandar Muda, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Rabu (29/3/2017) kemarin.
Anggota Komisi A DPRD Medan ini mengatakan, wilayah Medan Petisah banyak rumah kos yang menjadi daerah tujuan para pencari kerja.
"Kebanyakan datang dari luar dengan tujuan mencari kerja. Karena tidak dapat pekerjaan, akhirnya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Pembersihan minimal dilakukan bagi yang dipinggir jalan," ujarnya.
Herri juga mengajak masyarakat Medan Petisah untuk menjaga keluarganya dari pengaruh narkoba. Sebab, katanya, narkoba sudah nenjadi musuh bangsa.
"Mari kita jaga keluarga kita dari narkoba, kalau sudah terpengaruh sulit untuk mengembalikannya. Tidak ada orang yang sukses karena narkoba," katanya.
Dia juga meminta Pemko Medan membuat tim pemburu sampah guna membersihkan seluruh titik-titik sampah di Kota Medan.
"Ini perlu sesuai dengan harapan Pemko Medan yang ingin menjadikan pemerintahan bersih di segala lini. Bersih itu jangan hanya di administrasi pemerintahan saja, tetapi juga lingkungannya," tegasnya.
Lebih lanjut, Herri menyampaikan, pihaknya cukup konsen terhadap masalah infrastruktur, dimana anggaran untuk itu disiapkan mencapai Rp1,4 triliun.
"Kenapa anggaran dialokasikan cukup besar, karena kita ingin Medan bebas banjir. Diharapakan masyarakat jangan sembarangan membuang sampah di parit, yang nanti akan sebabkan air tersumbat dan banjir," ucapanya.
Sebelumnya, Camat Medan Petisah, Syahrul E Rambe berharap perbaikan infrastruktur, karena menurutnya, ada beberapa infrastruktur di wilayah Medan Petisah belum tersentuh.
Sementara, Kepling II, Kelurahan Petisah Tengah, Agus Susanto, berharap pengorekan drainase dari simpang Jalan Iskandar Muda Baru sampai Simpang Barat/Sei Putih. Sebab, sepanjang jalan Gatot tidak pernah kering dari genangan air.
"Saya sudah hampir 19 tahun menjadi kepling. Jangankan hujan, musim panas pun jalan itu tetap tergenang," kata Agus.
Kemudian, Kepling IX Sei Sikambing B, Sarifah Kamalia, meminta agar parit jambu yang terletak disamping RS Advent dinormalisasikan. Sebab, parit tersebut merupakan pengatur aliran air dari segala arah sebelum diteruskan ke Sei Sikambing.
"Dulunya wilayah itu tidak pernah banjir. Sekarang banjir karena banyak bangunan berdiri diatas parit. Siapa yang membolehkannya ini," tanya Sarifah.(sandy)
"Ini perlu sesuai dengan harapan Pemko Medan yang ingin menjadikan pemerintahan bersih di segala lini. Bersih itu jangan hanya di administrasi pemerintahan saja, tetapi juga lingkungannya," tegasnya.
Lebih lanjut, Herri menyampaikan, pihaknya cukup konsen terhadap masalah infrastruktur, dimana anggaran untuk itu disiapkan mencapai Rp1,4 triliun.
"Kenapa anggaran dialokasikan cukup besar, karena kita ingin Medan bebas banjir. Diharapakan masyarakat jangan sembarangan membuang sampah di parit, yang nanti akan sebabkan air tersumbat dan banjir," ucapanya.
Sebelumnya, Camat Medan Petisah, Syahrul E Rambe berharap perbaikan infrastruktur, karena menurutnya, ada beberapa infrastruktur di wilayah Medan Petisah belum tersentuh.
Sementara, Kepling II, Kelurahan Petisah Tengah, Agus Susanto, berharap pengorekan drainase dari simpang Jalan Iskandar Muda Baru sampai Simpang Barat/Sei Putih. Sebab, sepanjang jalan Gatot tidak pernah kering dari genangan air.
"Saya sudah hampir 19 tahun menjadi kepling. Jangankan hujan, musim panas pun jalan itu tetap tergenang," kata Agus.
Kemudian, Kepling IX Sei Sikambing B, Sarifah Kamalia, meminta agar parit jambu yang terletak disamping RS Advent dinormalisasikan. Sebab, parit tersebut merupakan pengatur aliran air dari segala arah sebelum diteruskan ke Sei Sikambing.
"Dulunya wilayah itu tidak pernah banjir. Sekarang banjir karena banyak bangunan berdiri diatas parit. Siapa yang membolehkannya ini," tanya Sarifah.(sandy)