Pihak kepolisian Polsek Beringin berhasil mengungkap identitas mayat Mr X yang ditemukan di perlintasan kereta api disekitar persawahan di Dusun Jati, Desa Tumpatan, Kecamatan Beringin pada Kamis (2/3).
Informasi diperoleh pada Jumat (3/3) terungkapnya identitas mayat Mr X tersebut berawal dari adanya informasi jika Ngatirin (60) buruh bangunan warga Dusun Juli, Desa Aras Kabu, Kecamatan Beringin mencari anak tirinya Arif Suwanda (25) yang sejak Rabu (1/3) sekira pukul 20.00 Wib kabur dari rumah.
Selanjutnya personil Polsek Beringin pun menghubungi Ngatirin dan memberitahukan jenasah Arif Suwanda anak tirinya ada di RSUD Deliserdang, Lubuk Pakam dan sedang dilakukan visum. Berdasarkan informasi tersebut, Ngatirin pun mendatangi kamar jenasah RSUD Deliserdang. Ngatirin pun memastikan jika mayat pria tersebut adalah mayat anak tirinya Arif Suwanda.
Kepada petugas Ngatirin menerangkan bahwa anaknya menderita penyakit sawan (sering kejang) dengan tingkah sangat labil (gangguan mental) serta sering tiba –tiba marah-marah tanpa alasan yang jelas pada Rabu (1/3) sekira pukul 20.00 Wib marah-marah dan meminta dibukakan pintu. Awalnya ibu korban tidak mau membukakan pintu karena sudah malam.
Namun karena korban tetap memaksa akhirnya ibu korban pun membuka pintu. Setelah pintu dibuka, korban pun langsung kabur. Pihak keluarga yang tidak tau kemana korban pergi pun berusaha mencari korban namun usaha mereka sia-sia.
Kapolsek Berining AKP Rika Sigalingging melalui Kanit Reskrim Ipda J Sianturi menegaskan, pihak keluarga korban menerima kematian korban dan sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan. "Identitasnnya sudah diketahui, pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak menuntut,” tegas J.Sianturi. (walsa)
Kepada petugas Ngatirin menerangkan bahwa anaknya menderita penyakit sawan (sering kejang) dengan tingkah sangat labil (gangguan mental) serta sering tiba –tiba marah-marah tanpa alasan yang jelas pada Rabu (1/3) sekira pukul 20.00 Wib marah-marah dan meminta dibukakan pintu. Awalnya ibu korban tidak mau membukakan pintu karena sudah malam.
Namun karena korban tetap memaksa akhirnya ibu korban pun membuka pintu. Setelah pintu dibuka, korban pun langsung kabur. Pihak keluarga yang tidak tau kemana korban pergi pun berusaha mencari korban namun usaha mereka sia-sia.
Kapolsek Berining AKP Rika Sigalingging melalui Kanit Reskrim Ipda J Sianturi menegaskan, pihak keluarga korban menerima kematian korban dan sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan. "Identitasnnya sudah diketahui, pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak menuntut,” tegas J.Sianturi. (walsa)