[caption id="attachment_73215" align="aligncenter" width="1280"]
Ilegal, Lima TKW Asal Sumut Dipulangkan[/caption]
Lima Tenaga Kerja Wanita (TKW) ilegal asal Sumatera Utara dipulangkan pihak Kedutaan Besar Republik Indoneisa (KBRI) di Penang ,Malaysia melalui Bandara Kualanamu pada Jumat (10/3) sekira pukul 12.30 Wib. Kelimanya tiba dengan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 133.
Mereka masing - masing , Siti Suawarni (27) warga Jalan Martil, Lingkungan VI, Kisaran, Dienah (25) warga Jalan Sutoyo, Tebing Tinggi,Nur (25) warga Medan Timur, Medan,Siti Sabeha (30) warga Tiga Balata, Kecamatan Tiga Dolok, Simalungun dan Agustina (25) warga Desa Sumbut-Umbut Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.
Setibanya di Bandara Kualanamu, kelimanya langsung dijemput petugas BP3TKI Medan Pos Kualanamu. Selanjutnya dilakukan pendataan dokument sebelum diserahkan ke keluarga masing-masing.
Kepala BP3TKI Medan Syahrum melalui petugas BP3TKI Pos Kualanamu Dody Manik menerangkan sesuai data kelima TKW tersebut masuk secara nonprosudural (Ilegal) ke Malaysia. Kelima TKW ini merupakan korban penipuan oleh agen yang mengiming-imingi kerja ke Malaysia dengan gaji besar.
Lima Tenaga Kerja Wanita (TKW) ilegal asal Sumatera Utara dipulangkan pihak Kedutaan Besar Republik Indoneisa (KBRI) di Penang ,Malaysia melalui Bandara Kualanamu pada Jumat (10/3) sekira pukul 12.30 Wib. Kelimanya tiba dengan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 133.
Mereka masing - masing , Siti Suawarni (27) warga Jalan Martil, Lingkungan VI, Kisaran, Dienah (25) warga Jalan Sutoyo, Tebing Tinggi,Nur (25) warga Medan Timur, Medan,Siti Sabeha (30) warga Tiga Balata, Kecamatan Tiga Dolok, Simalungun dan Agustina (25) warga Desa Sumbut-Umbut Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan.
Setibanya di Bandara Kualanamu, kelimanya langsung dijemput petugas BP3TKI Medan Pos Kualanamu. Selanjutnya dilakukan pendataan dokument sebelum diserahkan ke keluarga masing-masing.
Kepala BP3TKI Medan Syahrum melalui petugas BP3TKI Pos Kualanamu Dody Manik menerangkan sesuai data kelima TKW tersebut masuk secara nonprosudural (Ilegal) ke Malaysia. Kelima TKW ini merupakan korban penipuan oleh agen yang mengiming-imingi kerja ke Malaysia dengan gaji besar.
“Sesampainya di Malaysia malah digaji tidak sesuai yang dijanjikan bahkan gaji mereka tidak diberikan. Tidak tahan kelimanya pun melarikan diri dan minta perlindungan diri ke pihak kedutaan," tegas Dody.
Dalam pemulangan ini lanjut Dody Manik pihak tidak hanya memfasilitasi pemulangan TKW asal Sumut, tapi pihaknya juga memfasilitasi 6 TKI bermasalah asal Pulau Jawa tujuan Jakarta yang ikut bersamaan pulang dengan TKI asal Sumut.
Menurutnya pemulangan TKI ilegal sudah yang kesekian kalinya bahkan akan terus berlanjut. Bahkan menurut informasi yang diterima pihaknya jika masih banyak TKI bermasalah di Malyasia yang belum dipulangkan.
Sementara Staf Kedutaan Fahri yang mendampingi pemulangan TKI ilegal ini mengaku sejauh ini masih ada 18 orang TKI bermasalah tinggal dikedutaan Penang, Malaysia. “Mereka belum pulang karena proses dokument imigrasi, dalam waktu dekat ini akan diupayakan secara bertahap sehingga para TKI bermaslaah ini dapat diatasi dengan baik," terangnya.
Nur salah seorang TKW mengaku masuk ke Malaysia sekitar bulan Desember 2016 lalu. Dirinya diajak seorang temanya warga Medan untuk bekerja ke Malaysia dengan janji gaji besar dan dipekerjakan di sebuah perusahaan. “Sesampainya di Malaysia ternyata dijadikan sebagai pembantu rumah tangga. Ironisnya setelah sempat kerja selama dua bulan tidak diberikan gaji," aku Nur.
Lanjut Nur, karena merasa ditipiu dan tidak sesuai dengan perjanjian awal, maka Nur pun melarikan diri dari rumah majikanya tersebut ke kantor Polisi selanjutnya diserahkan ke Kedutaan Indonesia yang ada di Penang, Malaysia.
Hal yang sama juga dirasakan keempat teman lainnya. Rata-rata mereka diiming-imingi gaji besar, ternyata setelah sampai tidak sesuai dengan perjanjian bahkan gaji tidak dibayar.(walsa)
Dalam pemulangan ini lanjut Dody Manik pihak tidak hanya memfasilitasi pemulangan TKW asal Sumut, tapi pihaknya juga memfasilitasi 6 TKI bermasalah asal Pulau Jawa tujuan Jakarta yang ikut bersamaan pulang dengan TKI asal Sumut.
Menurutnya pemulangan TKI ilegal sudah yang kesekian kalinya bahkan akan terus berlanjut. Bahkan menurut informasi yang diterima pihaknya jika masih banyak TKI bermasalah di Malyasia yang belum dipulangkan.
Sementara Staf Kedutaan Fahri yang mendampingi pemulangan TKI ilegal ini mengaku sejauh ini masih ada 18 orang TKI bermasalah tinggal dikedutaan Penang, Malaysia. “Mereka belum pulang karena proses dokument imigrasi, dalam waktu dekat ini akan diupayakan secara bertahap sehingga para TKI bermaslaah ini dapat diatasi dengan baik," terangnya.
Nur salah seorang TKW mengaku masuk ke Malaysia sekitar bulan Desember 2016 lalu. Dirinya diajak seorang temanya warga Medan untuk bekerja ke Malaysia dengan janji gaji besar dan dipekerjakan di sebuah perusahaan. “Sesampainya di Malaysia ternyata dijadikan sebagai pembantu rumah tangga. Ironisnya setelah sempat kerja selama dua bulan tidak diberikan gaji," aku Nur.
Lanjut Nur, karena merasa ditipiu dan tidak sesuai dengan perjanjian awal, maka Nur pun melarikan diri dari rumah majikanya tersebut ke kantor Polisi selanjutnya diserahkan ke Kedutaan Indonesia yang ada di Penang, Malaysia.
Hal yang sama juga dirasakan keempat teman lainnya. Rata-rata mereka diiming-imingi gaji besar, ternyata setelah sampai tidak sesuai dengan perjanjian bahkan gaji tidak dibayar.(walsa)