[caption id="attachment_74024" align="aligncenter" width="1280"]
Dua brimob gadungan[/caption]
Pasca diamankannya kedua polisi gadungan berpangkat Briptu di Jalan Juanda, Senin (20/3/2017) siang, pihak Sat Brimob Poldasu melakukan pemeriksaan terhadap keduanya.
Ialah Indra Lesmana (23) dan Chandra Gunawan (22) Jalan Perjuangan No. 24, Kel. Sei Kerah Hilir I, Kec. Medan Perjuangan, sebulan sudah mengenakan pakaian dinas lengkap Polri.
Dalam penyalahgunaan pakaian dinas Polri tersebut, terbongkar sudah aksi keduanya melakukan razia terhadap pengendara sepeda motor dan mobil diseputaran Medan.
"Sudah enam kali bang kami beraksi. Awalnya sih ide ini muncul dari saya, dan kami musing-musing di seputaran Medan untuk menangkap pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas," jelas Chandra kepada wartawan.
Hal senada pun dikatakan oleh Indra yang merupakan anak seorang guru di Tebing Tinggi.
"Idenya dari Chandra bang, kami awalnya mau gaya-gayaan aja. Sudah 3 hari kami beraksi di Jalan S.Parman, Jalan SM. Raja, Jalan Sudirman, Jalan Pattimura dan Jalan Juanda. Ibu saya guru SMA Swasta di Tebing Tinggi," bebernya.
Ketika ditekankan terkait diperolehnya seragam Polri tersebut, keduanya mengaku menempah di tukang jahit.
"Seragam ini kami jahit di Jalan Bambu bang. Saya sudah pernah testing Polri tahun 2014 lalu, namun gagal di Kesehatannya," kenang Indra.
Terpisah, Kasi Intel Sat Brimob Polda Sumut, Kompol Kristian Sianturi, S.Sos, menjelaskan proses penangkapan kedua tersangka.
"Kemarin malam tim kita yang melakukan hunting, curiga melihat gerak-gerik kedua tersangka yang sempat beraksi di Jalan Juanda. Hingga akhirnya, setelah dibuntuti, tadi siang keduanya tak dapat menunjukkan identitas diri lengkap tentang keanggotaannya di Polri. Ternyata, setelah didalami keduanya merupakan anggota Polri gadungan dan dibawa ke Mako Brimob Poldasu," ungkapnya.
Masih kata perwira berpangkat satu melati emas dipundaknya ini, kedua tersangka sudah sering beraksi di Medan sekitarnya.
"Sudah 6 kali beraksi dengan modus merazia para pengendara yang telah dibuntuti terlebih dahulu yang tidak lengkap, hasil kejahatannya digunakan untuk foya-foya. Dari tangan kedua tersangka, kita mengamankan pakaian dinas lengkap, beberapa STNK sepeda motor dan mobil, serta sepeda motor yang digunakan saat beraksi," ujarnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat yang merasa curiga dengan gerak-gerik petugas untuk tidak sungkan mempertanyakan identitas dirinya.
"Apabila ada masyarakat yang merasa curiga dengan polisi, berhati-hati dan waspada. Boleh mempertanyakan identitas polri bertugas dimana, dizaman sekarang ini masyarakat boleh mempertanyakan identitas petugas kepolisian. Keduanya kita serahkan ke Ditreskrimum Poldasu untuk diproses lebih lanjut," pungkasnya.(Robert)
Pasca diamankannya kedua polisi gadungan berpangkat Briptu di Jalan Juanda, Senin (20/3/2017) siang, pihak Sat Brimob Poldasu melakukan pemeriksaan terhadap keduanya.
Ialah Indra Lesmana (23) dan Chandra Gunawan (22) Jalan Perjuangan No. 24, Kel. Sei Kerah Hilir I, Kec. Medan Perjuangan, sebulan sudah mengenakan pakaian dinas lengkap Polri.
Dalam penyalahgunaan pakaian dinas Polri tersebut, terbongkar sudah aksi keduanya melakukan razia terhadap pengendara sepeda motor dan mobil diseputaran Medan.
"Sudah enam kali bang kami beraksi. Awalnya sih ide ini muncul dari saya, dan kami musing-musing di seputaran Medan untuk menangkap pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas," jelas Chandra kepada wartawan.
Hal senada pun dikatakan oleh Indra yang merupakan anak seorang guru di Tebing Tinggi.
"Idenya dari Chandra bang, kami awalnya mau gaya-gayaan aja. Sudah 3 hari kami beraksi di Jalan S.Parman, Jalan SM. Raja, Jalan Sudirman, Jalan Pattimura dan Jalan Juanda. Ibu saya guru SMA Swasta di Tebing Tinggi," bebernya.
Ketika ditekankan terkait diperolehnya seragam Polri tersebut, keduanya mengaku menempah di tukang jahit.
"Seragam ini kami jahit di Jalan Bambu bang. Saya sudah pernah testing Polri tahun 2014 lalu, namun gagal di Kesehatannya," kenang Indra.
Terpisah, Kasi Intel Sat Brimob Polda Sumut, Kompol Kristian Sianturi, S.Sos, menjelaskan proses penangkapan kedua tersangka.
"Kemarin malam tim kita yang melakukan hunting, curiga melihat gerak-gerik kedua tersangka yang sempat beraksi di Jalan Juanda. Hingga akhirnya, setelah dibuntuti, tadi siang keduanya tak dapat menunjukkan identitas diri lengkap tentang keanggotaannya di Polri. Ternyata, setelah didalami keduanya merupakan anggota Polri gadungan dan dibawa ke Mako Brimob Poldasu," ungkapnya.
Masih kata perwira berpangkat satu melati emas dipundaknya ini, kedua tersangka sudah sering beraksi di Medan sekitarnya.
"Sudah 6 kali beraksi dengan modus merazia para pengendara yang telah dibuntuti terlebih dahulu yang tidak lengkap, hasil kejahatannya digunakan untuk foya-foya. Dari tangan kedua tersangka, kita mengamankan pakaian dinas lengkap, beberapa STNK sepeda motor dan mobil, serta sepeda motor yang digunakan saat beraksi," ujarnya.
Ia menghimbau kepada masyarakat yang merasa curiga dengan gerak-gerik petugas untuk tidak sungkan mempertanyakan identitas dirinya.
"Apabila ada masyarakat yang merasa curiga dengan polisi, berhati-hati dan waspada. Boleh mempertanyakan identitas polri bertugas dimana, dizaman sekarang ini masyarakat boleh mempertanyakan identitas petugas kepolisian. Keduanya kita serahkan ke Ditreskrimum Poldasu untuk diproses lebih lanjut," pungkasnya.(Robert)
