[caption id="attachment_74593" align="aligncenter" width="1189"]
Pembagian sertifikat di Madina[/caption]
Kedatangan Presiden Jokowi beserta Ibu Negara, Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki beserta rombongan ke beberapa daerah di Sumatera Utara mendapat antusias dari sejumlah warga Sumut, Sabtu (25/3/17).
Zainal Abidin, Wakil Gema Hanura Sumatera Utara yang juga tokoh pemuda Kota Binjai sangat mengharapkan agar Presiden Jokowi juga bisa menyelesaikan persoalan tanah sengketa yang ada di Kota Binjai.
"Binjai sudah mulai maju dan lebih cendrung ke metropolitan. Selama di pimpin Walikota Binjai HM. Idaham, Kota Binjai telah terbukti kemajuannya dengan terwujudnya Binjai smart city," ujar Zainal yang akrab disapa Ki Ageng.
Masih katanya, pembebasan lahan merupakan salah satu target untuk menekan angka kemiskinan yang ada di Sumut, khususnya Kota Binjai.
Jadi, lanjutnya, bukan hanya di wilayah Madina saja yang dilakukan pembebasan, di wilayah Sumut lainnya juga harus dilakukan demi menekan angka kemiskinan.
"Entaskan kemiskinan di kota Binjai menjuru pada SDM warganya, maka dari itu presiden harus bisa menyelesaikan persoalan tanah yang ada di Sumut khususnya Kota Binjai," pungkasnya.
"Dan diharapkan Jokowi juga bisa menambah kwota pembuatan prona yang benar-benar gratis, sebab sudah kita survey masih banyak warga yang belum memiliki hak milik atas tanahnya diakibatkan keterbatasan kwota yang diberikan pemerintah," himbaunya.
Walikota LIRA Binjai, Ir. Eddy Aswari MM yang juga Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Binjai sangat mengapresiasi tindakan Presiden Jokowi yang begitu peduli dengan perkembangan Sumatera Utara.
Atensi Presiden terhadap pendirian tugu pada titik nol sebagai tanda masuknya islam di Tapanuli Tengah (Tapteng) dan peletakan batu pertama asrama haji di Madina serta temu ramah dengan umat batak muslim menunjukan betapa besarnya kepedulian Jokowi terhadap Sumut.
"Hal ini menyatakan sejarah perkembangan islam untuk wilayah Tapteng dan ini perlu ada tempat peringatan dan harus dilestarikan," jelasnya, Sabtu (25/3/17).
Masih katanya, pemberian sertifikat tanah dalam program reformasi agraria terkait target 5 juta sertifikat tanah di 2017 merupakan program yang sangat hebat dan mulia.
Kedatangan Presiden Jokowi beserta Ibu Negara, Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki beserta rombongan ke beberapa daerah di Sumatera Utara mendapat antusias dari sejumlah warga Sumut, Sabtu (25/3/17).
Zainal Abidin, Wakil Gema Hanura Sumatera Utara yang juga tokoh pemuda Kota Binjai sangat mengharapkan agar Presiden Jokowi juga bisa menyelesaikan persoalan tanah sengketa yang ada di Kota Binjai.
"Binjai sudah mulai maju dan lebih cendrung ke metropolitan. Selama di pimpin Walikota Binjai HM. Idaham, Kota Binjai telah terbukti kemajuannya dengan terwujudnya Binjai smart city," ujar Zainal yang akrab disapa Ki Ageng.
Masih katanya, pembebasan lahan merupakan salah satu target untuk menekan angka kemiskinan yang ada di Sumut, khususnya Kota Binjai.
Jadi, lanjutnya, bukan hanya di wilayah Madina saja yang dilakukan pembebasan, di wilayah Sumut lainnya juga harus dilakukan demi menekan angka kemiskinan.
"Entaskan kemiskinan di kota Binjai menjuru pada SDM warganya, maka dari itu presiden harus bisa menyelesaikan persoalan tanah yang ada di Sumut khususnya Kota Binjai," pungkasnya.
"Dan diharapkan Jokowi juga bisa menambah kwota pembuatan prona yang benar-benar gratis, sebab sudah kita survey masih banyak warga yang belum memiliki hak milik atas tanahnya diakibatkan keterbatasan kwota yang diberikan pemerintah," himbaunya.
Walikota LIRA Binjai, Ir. Eddy Aswari MM yang juga Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Binjai sangat mengapresiasi tindakan Presiden Jokowi yang begitu peduli dengan perkembangan Sumatera Utara.
Atensi Presiden terhadap pendirian tugu pada titik nol sebagai tanda masuknya islam di Tapanuli Tengah (Tapteng) dan peletakan batu pertama asrama haji di Madina serta temu ramah dengan umat batak muslim menunjukan betapa besarnya kepedulian Jokowi terhadap Sumut.
"Hal ini menyatakan sejarah perkembangan islam untuk wilayah Tapteng dan ini perlu ada tempat peringatan dan harus dilestarikan," jelasnya, Sabtu (25/3/17).
Masih katanya, pemberian sertifikat tanah dalam program reformasi agraria terkait target 5 juta sertifikat tanah di 2017 merupakan program yang sangat hebat dan mulia.
"Sertifikat tanah sebagai alas hak bagi rakyak ini sangat sulit di dapat. Namun dengan adanya program ini, semua itu menjadi mudah, dan kita warga Sumut sangat salut dengan program yang presiden buat," ujarnya.
Dengan hadirnya Presiden Jokowi ke Sumut, kita berharap Sumatera Utara akan lebih baik lagi kedepannya.
Sementara itu, Maruli Malau, anggota DPRD Fraksi PPP sangat berharap dengan kedatangan Presiden Joki Widodo ke Sumut agar dapat turun langsung ke Kota Binjai agar dapat menyelesaikan permasalahan banjir yang selalu muncul tatkala hujan deras melanda Kota Binjai.
"Andai saja di sepanjang bantaran Sungai Mencirim itu dapat dibangun benteng air, kemungkinan tak pernah lagi terjadi banjir yang selalu memakan korban," cetusnya.
Selain itu, Maruli juga berharap agar presiden lebih meningkatkan norma dan etika sebagai seorang Presiden Indonesia agar tak berpihak kepada pihak manapun dan lebih memperhatikan pembangunan
Serta mengedepankan hukum demi sebuah keadilan.
Yasir, Tokoh Pemuda Kota Binjai yang juga mantan Ketua HMI Kota Binjai sangat mengapresiasi kepada Presiden Jokowi yang sangat perhatian terhadap daerah-daerah terpencil khususnya di Sumut.
Menyoal pembangunan nasional yang saat ini berjalan di Sumatera Utara, seperti ruas tol trans sumatera Medan-Binjai, seharusnya presiden lebih menambah pendanaannya.
"Seharus digenjot pendanaannya oleh pemerintah, sehingga proyek tersebut cepat selesai dan difungsikan dikarenakan yang di awal ground beking kemarin akan mulai beroperasi akhir 2017 nampaknya sulit tuk dilakukan karena masih banyaknya lahan masyarakat yang belum dibebaskan," cetusnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Gubernur Sumut Ir. H T Erry Nuradi menghadiri pembukaan silaturahmi nasional (Silatnas) Jami’yah Batak Muslim Indonesia (JBMI) yang diselenggarakan di pondok pesantren tertua di Sumut, Mustofhawiyah, di Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Sabtu pagi (25/3/17)
Turut mendampingi juga Ibu Negara Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki. Hadir juga sejumlah kabupaten/kota di Sumut dan tuan rumah, Bupati Madina, Dahlan Nasution.
Dalam sambutannya, Presiden menyatakan kekagumannya akan budaya masyarakat Madina yang sangat indah, dapat menjaga keharmonisan, di tengah-tengah perbedaan suku dan agama. Beragam tapi harmonis. “Inilah Indonesia. Saya berharap Jami’yah Batak Muslim bisa meninjau dan
memperkuat ajaran bangsa Batak, Dalihan Natolu sebagai salah satu sistem kekerabatan yang mengutamakan keharmonisan. Saya yakin
nilai-nilai luhur bangsa Batak sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin,” tutur Presiden Jokowi.(hendra)
Dengan hadirnya Presiden Jokowi ke Sumut, kita berharap Sumatera Utara akan lebih baik lagi kedepannya.
Sementara itu, Maruli Malau, anggota DPRD Fraksi PPP sangat berharap dengan kedatangan Presiden Joki Widodo ke Sumut agar dapat turun langsung ke Kota Binjai agar dapat menyelesaikan permasalahan banjir yang selalu muncul tatkala hujan deras melanda Kota Binjai.
"Andai saja di sepanjang bantaran Sungai Mencirim itu dapat dibangun benteng air, kemungkinan tak pernah lagi terjadi banjir yang selalu memakan korban," cetusnya.
Selain itu, Maruli juga berharap agar presiden lebih meningkatkan norma dan etika sebagai seorang Presiden Indonesia agar tak berpihak kepada pihak manapun dan lebih memperhatikan pembangunan
Serta mengedepankan hukum demi sebuah keadilan.
Yasir, Tokoh Pemuda Kota Binjai yang juga mantan Ketua HMI Kota Binjai sangat mengapresiasi kepada Presiden Jokowi yang sangat perhatian terhadap daerah-daerah terpencil khususnya di Sumut.
Menyoal pembangunan nasional yang saat ini berjalan di Sumatera Utara, seperti ruas tol trans sumatera Medan-Binjai, seharusnya presiden lebih menambah pendanaannya.
"Seharus digenjot pendanaannya oleh pemerintah, sehingga proyek tersebut cepat selesai dan difungsikan dikarenakan yang di awal ground beking kemarin akan mulai beroperasi akhir 2017 nampaknya sulit tuk dilakukan karena masih banyaknya lahan masyarakat yang belum dibebaskan," cetusnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Gubernur Sumut Ir. H T Erry Nuradi menghadiri pembukaan silaturahmi nasional (Silatnas) Jami’yah Batak Muslim Indonesia (JBMI) yang diselenggarakan di pondok pesantren tertua di Sumut, Mustofhawiyah, di Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Sabtu pagi (25/3/17)
Turut mendampingi juga Ibu Negara Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki. Hadir juga sejumlah kabupaten/kota di Sumut dan tuan rumah, Bupati Madina, Dahlan Nasution.
Dalam sambutannya, Presiden menyatakan kekagumannya akan budaya masyarakat Madina yang sangat indah, dapat menjaga keharmonisan, di tengah-tengah perbedaan suku dan agama. Beragam tapi harmonis. “Inilah Indonesia. Saya berharap Jami’yah Batak Muslim bisa meninjau dan
memperkuat ajaran bangsa Batak, Dalihan Natolu sebagai salah satu sistem kekerabatan yang mengutamakan keharmonisan. Saya yakin
nilai-nilai luhur bangsa Batak sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin,” tutur Presiden Jokowi.(hendra)