Kapoldasu Kunker ke Batubara

Sebarkan:
[caption id="attachment_74183" align="aligncenter" width="986"] Kapoldasu Irjen Pol Rycko[/caption]

Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel beserta istri melaksanakan Kunjungan kerja ke Polres Batubara, Selasa (21/3/2017).

Turut dalam rombongan, Karo Ops, Karo SDM, Karolog, Dir Pamobvit, Dir Polair, Dir Binmas, Kasat Brimob, Kabidkum, Kabid Propam, Kabid Humas, Wadirreskrimum, dan KoorSpripim, masing masing beserta istri.

Kedatangan Kapolda Sumut disambut oleh Kapolres Batubara, Wakil Bupati Batubara dan unsur Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, beserta seluruh personil kepolisian Polres Batubara dan Bhayangkari.

Bupati Batubara dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Bupati Batubara, menyampaikan Secara umum penyelenggaraan Kabupaten Batubara berjalan dengan baik. Hal ini karena terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondusif berkat sinergitas Polri, TNI, Pemkab dan seluruh stake holder.

"10 tahun sudah Kabupaten Batubara ini berdiri semenjak pemekaran dari Kabupaten Asahan, dan saat ini menjadi perhatian dari pemerintah pusat karena merupakan salah satu daerah kawasan industri yang memiliki pelabuhan. Agar kita menjaga dan memelihara apa yg telah kita capai dengan kebersamaan," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Sumut dalam sambutannya, menyampaikan berbagai permasalahan sosial yang dihadapi diseluruh wilayah sumut bagian Timur, termasuk Kabupaten Batubara.

"Landasan filosofi tugas-tugas Kepolisian adalah untuk mengelola masalah sosial dalam mewujudkan keteraturan sosial. Luas Pantai timur Sumatera 575 Km terbentang dari Aceh sampai kuala tungkal di jambi, berbatasan dengan Selat Malaka, China, Singapore, Malaysia dan golden triangle," kata Kapolda.

Itu sebabnya, lanjut Kapolda, wilayah ini sangat rawan Narkoba yang merupakan musuh utama manusia.
Dengan letak geografi tersebut, memberikan peluang menjadi tempat perlintasan, tempat transit dan penjualan narkoba.

"TNI, Polri dan Pemda tentu kesulitan untuk memeriksa seluruh kapal yang lintas," ujarnya.

Jenderal Bintang Dua ini menjelaskan 3 alasan narkoba berbahaya yakni, haram, melanggar hukum dan ketergantungan. Dia meminta masyarakat lebih baik mencegah lebih baik daripada mengobati. Mencegah mengajak masyarakat taat kepada aturan, menjaga supaya manusia tetap beradab. Mencegah mulai dari cara yang paling lembut sampai dengan yang keras.

Kapolda menjelaskan, dalam bulan ini disamping narkoba ada lagi yang terungkap di Tapsel yaitu kejahatan Sodomi terhadap anak-anak.

'Kejahatan ini menjadi virus, dia akan menjadi predator/pemangsa yag akan mengejar terus targetnya sampai dapat. Dan korbannya punya potensi menjadi pelaku. Ini bisa menjadi endemik di satu wilayah dan menjadi epidemik si beberapa wilayah," pungkasnya.

Acara dialog dilanjutkan dengan Penandatangan prasasti pembangunan Mushola mitra Bhayangkara Polres Batubara, yang disaksikan oleh Kapolres Batubara dan unsur Forkopimda Kabupaten Batubara.(sandy)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar