[caption id="attachment_74145" align="aligncenter" width="960"]
Sampuren Bulayan di Desa Pola Tebu (foto Metro online) [/caption]
Kabupaten Karo yang terdiri dari 17 kecamatan masih banyak menyimpan objek wisata yang terpendam terabaikan kurang mendapat sentuhan pembangunan dan penataan. Sehingga para wisatawan Asing maupun wisatawan Lokal tidak mengenal.
Padahal jika ditata dengan baik pasti tidak kalah bersaing dengan daerah lain bahkan dapat mengalahkan keindahan dan keunikannya objek wisata daerah lain yang ahirnya nanti dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabauapaten karo dari sektor parawisata.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Karo melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan perlu melakukan penataan Objek Wisata yang masih terpendam di desa Pola Tebu Kecamatan Kutabuluh. Sehingga Objek Wisata ini lebih terkenal dan menarik perhatian para wisatawan Asing maupun wisatawan Lokal untuk dapat mengunjunginya sambil menikmati suasana iklim yang sejuk serta pemandangan yang indah
Kabupaten Karo yang terdiri dari 17 kecamatan masih banyak menyimpan objek wisata yang terpendam terabaikan kurang mendapat sentuhan pembangunan dan penataan. Sehingga para wisatawan Asing maupun wisatawan Lokal tidak mengenal.
Padahal jika ditata dengan baik pasti tidak kalah bersaing dengan daerah lain bahkan dapat mengalahkan keindahan dan keunikannya objek wisata daerah lain yang ahirnya nanti dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabauapaten karo dari sektor parawisata.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Karo melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan perlu melakukan penataan Objek Wisata yang masih terpendam di desa Pola Tebu Kecamatan Kutabuluh. Sehingga Objek Wisata ini lebih terkenal dan menarik perhatian para wisatawan Asing maupun wisatawan Lokal untuk dapat mengunjunginya sambil menikmati suasana iklim yang sejuk serta pemandangan yang indah
“Adapun Objek Wisata di desa Pola Tebu yang masih terabaikan dan butuh penataan antara lain, Pemandian Alam Namo Cengkeh, Sampuren Batang, Sampuren Bulayan dan Sampuren Proyek. Bila ditata dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Karo, tentu tidak kalah saing dengan Objek Wisata lainnya yang ada di Karo. Karena Objek Wisata ini merupakan sumber aset terpendam untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah bagi Kabupaten Karo,” kata Sembiring salah satu warga desa Pola Tebu.
Sementara Kepala Desa Pola Tebu Adil Sebayang, Selasa (21/3) pukul 11.00 wib mengatakan, Objek Wisata yang ada di Desa Pola Tebu hendaknya harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Karo terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Objek Wisata bila dikelola dan ditata dengan baik merupakan sumber aset terpendam bagi desa maupun Kabupaten Karo. Seharusnya Pemerintah Kabupaten Karo lebih serius untuk memperhatikan dan menata lingkungan ObjekWisata yang ada di desa Pola Tebu.
Lanjutnya, sebelum ada perhatian perhatian untuk menata lingkungan Objek Wisata ini maka sebagian Dana Desa 2016 digunakan untuk melakukan penataan di lingkungan Objek Wisata Pemandian Alam Namo Cengkeh di desa Pola Tebu.
“Ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengembangkan Areal Sumber Alam Pemandian Namo Cengkeh. Karena wilayah Objek Wisata Namo Cengkeh merupakan aset terpendam selama ini untuk Pemerintah Kabupaten Karo yang perlu digali dan ditata dengan baik. Desa Pola Tebu juga merupakan salah satu desa terujung diantara desa lainnya untuk Kecamatan Kutabuluh yang jaraknya sekitar 45 kilometer dari ibukota Kecamatan,”ungkapnya.(Marko)
Sementara Kepala Desa Pola Tebu Adil Sebayang, Selasa (21/3) pukul 11.00 wib mengatakan, Objek Wisata yang ada di Desa Pola Tebu hendaknya harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Karo terutama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Objek Wisata bila dikelola dan ditata dengan baik merupakan sumber aset terpendam bagi desa maupun Kabupaten Karo. Seharusnya Pemerintah Kabupaten Karo lebih serius untuk memperhatikan dan menata lingkungan ObjekWisata yang ada di desa Pola Tebu.
Lanjutnya, sebelum ada perhatian perhatian untuk menata lingkungan Objek Wisata ini maka sebagian Dana Desa 2016 digunakan untuk melakukan penataan di lingkungan Objek Wisata Pemandian Alam Namo Cengkeh di desa Pola Tebu.
“Ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengembangkan Areal Sumber Alam Pemandian Namo Cengkeh. Karena wilayah Objek Wisata Namo Cengkeh merupakan aset terpendam selama ini untuk Pemerintah Kabupaten Karo yang perlu digali dan ditata dengan baik. Desa Pola Tebu juga merupakan salah satu desa terujung diantara desa lainnya untuk Kecamatan Kutabuluh yang jaraknya sekitar 45 kilometer dari ibukota Kecamatan,”ungkapnya.(Marko)