Parbetor Medan Kembali Aksi Tolak Transportasi Online

Sebarkan:
[caption id="attachment_73987" align="aligncenter" width="720"] Demo tolak transportasi online[/caption]


Penolakan terhadap transportasi umum berbasis online oleh pengendara becak bermotor (parbetor) kembali terjadi di Kota Medan, Senin (20/3/2017).

Seratusan massa parbetor yang tergabung dalam Forum Solidaritas Pengemudi Betor Stasiun Kereta Api Medan (FSPB-SKAM) nampak berkumpul di Jalan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, untuk melakukan aksi damai menolak transportasi online di Kota Medan.

Ketua FSPB-SKAM Arisanto Manik mengatakan bahwa selama maraknya transportasi unum berbasis online di Kota Medan, penghasilan mereka menurun drastis sekitar 75 persen.
[caption id="attachment_73992" align="aligncenter" width="1242"] Aksi demo parbetor tampak dari CCTV milik Dishub Kota Medan[/caption]
"Kurang lebih ada seratusan orang pengemudi Betor di sini yang melakukan aksi demo damai," ujar Arisanto didampingi Wakil Ketua Hendra Gunawan dan Bendahara Saifuddin.

Mereka akan menuntut pemerintah untuk mengambil kebijakan dan menertibkan transportasi umum berbasis online di Kota Medan.

"Kalau bisa armada berbasis online ditutup saja. Kalau ini terus terjadi, pastinya kami sulit menafkahi keluarga," katanya.

Sementara itu, Wakapolsek Medan Barat AKP Martualesi Sitepu yang menerima aksi damai para parbetor, meminta agar demo harus berjalan tertib dan tidak perlakukan melawan hukum.

"Jangan melakukan tindakan melawan hukum. Misalnya bertemu dengan pengemudi online lalu dianiaya dan dipukuli serta merusak mobil atau sepeda motornya," ujar AKP Martualesi.

Dia juga mengimbau agar aksi damai parbetor jangan terprovokasi, dengan adanya penyusup yang sengaja membuat suasana menjadi ricuh.

"Apabila ada yang menyusup di antara pendemo, cepat laporkan ke kami. Jangan anarkis, andai ada yang melanggar hukum secepatnya akan kami beri tindakan," pungkasnya.(sandy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini