[caption id="attachment_72577" align="aligncenter" width="720"]
Ricuh di kantor PD Pasar[/caption]
Kantor Perusahaan Daerah (PD) Pasar Petisah yang berada di Kecamatan Medan Baru mendadak heboh. Pasalnya, Kepala Cabang Pasar Petisah Syaiful Akhyar nyaris ditikam tiga orang preman diduga massa bayaran.
Menurut beberapa pegawai di kantor PD Pasar Petisah, ancaman ini sudah lama diterima oleh Syaiful. Mereka menduga, ada pihak luar yang hendak membuat kerusuhan di PD Pasar Petisah.
"Semenjak Direktur Utama PD Pasar yang baru dilantik menjabat, banyak kericuhan terjadi. Ini akibat ulah pihak luar yang mengobok-obok PD Pasar Petisah," kata seorang pria berkemeja safari, Kamis (2/3/2017).
Pria berkepala plontos ini mengatakan, akibat ulah oknum preman itu, banyak pegawai wanita yang ketakutan. Beruntungnya, Syaiful terhindar dari penikaman.
"Pelakunya langsung lari. Ya, kami tentu ribut lah. Apalagi ini sudah sangat membahayakan," katanya.
Akibat insiden ini, puluhan pegawai meminta pertanggungjawaban Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya. Mereka meminta Rusdi segera menuntaskan persoalan ini.
Sejak menjabat sebagai Direktur Utama PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya dituding kerap sesuka hatinya mengeluarkan kebijakan.
Adapun hal yang membuat pegawai di PD Pasar Petisah resah yakni pencopotan sejumlah pegawai tanpa adanya alasan yang jelas.
Kantor Perusahaan Daerah (PD) Pasar Petisah yang berada di Kecamatan Medan Baru mendadak heboh. Pasalnya, Kepala Cabang Pasar Petisah Syaiful Akhyar nyaris ditikam tiga orang preman diduga massa bayaran.
Menurut beberapa pegawai di kantor PD Pasar Petisah, ancaman ini sudah lama diterima oleh Syaiful. Mereka menduga, ada pihak luar yang hendak membuat kerusuhan di PD Pasar Petisah.
"Semenjak Direktur Utama PD Pasar yang baru dilantik menjabat, banyak kericuhan terjadi. Ini akibat ulah pihak luar yang mengobok-obok PD Pasar Petisah," kata seorang pria berkemeja safari, Kamis (2/3/2017).
Pria berkepala plontos ini mengatakan, akibat ulah oknum preman itu, banyak pegawai wanita yang ketakutan. Beruntungnya, Syaiful terhindar dari penikaman.
"Pelakunya langsung lari. Ya, kami tentu ribut lah. Apalagi ini sudah sangat membahayakan," katanya.
Akibat insiden ini, puluhan pegawai meminta pertanggungjawaban Dirut PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya. Mereka meminta Rusdi segera menuntaskan persoalan ini.
Sejak menjabat sebagai Direktur Utama PD Pasar Kota Medan, Rusdi Sinuraya dituding kerap sesuka hatinya mengeluarkan kebijakan.
Adapun hal yang membuat pegawai di PD Pasar Petisah resah yakni pencopotan sejumlah pegawai tanpa adanya alasan yang jelas.
"Kami menganggap pak Rusdi itu gagal memimpin. Sejak beliau menjabat, pendapatan PD Pasar menurun," ujar Novi, mantan Kepala Bagian Kepegawaian PD Pasar Petisah.
Novi mengatakan, tak hanya bertindak sewenang-wenang, Rusdi juga meminta pegawai PD Pasar melakukan pungutan tidak wajar. Menurutnya, ada beberapa pengutipan yang tarifnya dinaikkan begitu saja.
"Apa yang sudah dibuat. Sampah aja pun gak terangkat di Pasar Petisah ini. Semua amburadul," terang wanita berhijab hitam ini.
Dia mengaku, dirinya terpaksa melawan atasannya itu lantaran kebijakannya merugikan banyak pihak. Apa yang disampaikan Novi ini didukung oleh puluhan pegawai di PD Pasar Petisah.
"Memang enggak cocok Rusdi itu jadi Dirut PD Pasar. Entah apa yang dibuatnya," ketus sejumlah pegawai .
Setelah didesak oleh ratusan karyawan PD Pasar Medan Petisah, akhirnya Badan Pengawas yang diwakili Qamarul Fattah memutuskan untuk mengembalikan struktur kepegawaian yang lama.
Fattah menjelaskan Surat Keputusan (SK) pejabat yang baru sudah tidak berlaku, dan paling lama minggu depan SK pejabat lama akan dikembalikan seperti semula.
"Setelah saya diskusi dengan Pak Rusdi dan pejabat PD Pasar lainnya, saya putuskan untuk mengembalikan struktur PD Pasar seperti semula," jelasnya.
Dia berdalih bahwa ini merupakan keinginan mayoritas karyawan. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak menuruti.
"Kita mau PD Pasar kembali seperti semula. Itu saja. Mudah-mudahan ini menjadi solusi yang baik," sambungnya.
Menanggapi jawaban itu, para karyawan PD Pasar tetap belum menerima. Mereka tetap meminta Rusdi untuk dicopot.
"Gak cukup itu, harus copot Rusdi. Kami takut hal yang sama kembali terjadi di PD Pasar," teriak para karyawan.(sandy/rel)
Novi mengatakan, tak hanya bertindak sewenang-wenang, Rusdi juga meminta pegawai PD Pasar melakukan pungutan tidak wajar. Menurutnya, ada beberapa pengutipan yang tarifnya dinaikkan begitu saja.
"Apa yang sudah dibuat. Sampah aja pun gak terangkat di Pasar Petisah ini. Semua amburadul," terang wanita berhijab hitam ini.
Dia mengaku, dirinya terpaksa melawan atasannya itu lantaran kebijakannya merugikan banyak pihak. Apa yang disampaikan Novi ini didukung oleh puluhan pegawai di PD Pasar Petisah.
"Memang enggak cocok Rusdi itu jadi Dirut PD Pasar. Entah apa yang dibuatnya," ketus sejumlah pegawai .
Setelah didesak oleh ratusan karyawan PD Pasar Medan Petisah, akhirnya Badan Pengawas yang diwakili Qamarul Fattah memutuskan untuk mengembalikan struktur kepegawaian yang lama.
Fattah menjelaskan Surat Keputusan (SK) pejabat yang baru sudah tidak berlaku, dan paling lama minggu depan SK pejabat lama akan dikembalikan seperti semula.
"Setelah saya diskusi dengan Pak Rusdi dan pejabat PD Pasar lainnya, saya putuskan untuk mengembalikan struktur PD Pasar seperti semula," jelasnya.
Dia berdalih bahwa ini merupakan keinginan mayoritas karyawan. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak menuruti.
"Kita mau PD Pasar kembali seperti semula. Itu saja. Mudah-mudahan ini menjadi solusi yang baik," sambungnya.
Menanggapi jawaban itu, para karyawan PD Pasar tetap belum menerima. Mereka tetap meminta Rusdi untuk dicopot.
"Gak cukup itu, harus copot Rusdi. Kami takut hal yang sama kembali terjadi di PD Pasar," teriak para karyawan.(sandy/rel)