[caption id="attachment_74290" align="aligncenter" width="720"]
Pekan Depan Cabai Tunggorono Panen Raya[/caption]
Tanaman cabai yang ditanam di lahan petak percontohan budidaya pertanian cabai (demplot) Kelurahan Tunggorono akan segera panen raya.
Tanaman cabai hasil kerjasama antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan PTPN II Tunggorono, rencananya akan panen Senin (27/3) mendatang.
Proyek yang menggunakan dana APBD 2016 sebesar Rp250 juta sempat menimbulkan pro dan kontra.
Pekan Depan Cabai Tunggorono Panen Raya[/caption]Tanaman cabai yang ditanam di lahan petak percontohan budidaya pertanian cabai (demplot) Kelurahan Tunggorono akan segera panen raya.
Tanaman cabai hasil kerjasama antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan PTPN II Tunggorono, rencananya akan panen Senin (27/3) mendatang.
Proyek yang menggunakan dana APBD 2016 sebesar Rp250 juta sempat menimbulkan pro dan kontra.
Ketua Komunitas Hijau Indonesia Kota Binjai, Ikhsan, mengatakan penanaman cabai hanya akal-akalan semata untuk mengeruk keuntungan karena dianggap hanya sekadar menghabiskan uang negara.
Indikator itu katanya terlihat karena tanaman cabai tersebut kurang terurus dan terlihat keriting.
"Menurut keterangan ahli dari Perkumpulan Petani Organik Seluruh Indonesia, bahwa tanaman cabai di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur itu sudah terserang virus Thrips Aphids. Itu disebabkan kelalaian sehingga tanaman kurang nutrisi,” kata Ikhsan.
Namun Hal tersebut dibantah oleh Wali Kota Binjai, HM Idaham. Dia mengatakan tanaman cabai tersebut kondisinya baik-baik saja saat melihat kondisi tanaman cabai.
"Semua kan butuh proses. Tanaman itu waktu untuk berkembang dan berbuah. Kalau ditanam hari ini dan besok berbuah mending aku jadi petani saja," katanya beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan tujuan pemko untuk menanam cabai adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Bahkan pemko katanya juga ingin menambah difrensiasi tanaman dengan menanam serai wangi.
"Nanti kita akan tanam serai wangi untuk komuditas eksport," katanya.(hendra)
Indikator itu katanya terlihat karena tanaman cabai tersebut kurang terurus dan terlihat keriting.
"Menurut keterangan ahli dari Perkumpulan Petani Organik Seluruh Indonesia, bahwa tanaman cabai di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur itu sudah terserang virus Thrips Aphids. Itu disebabkan kelalaian sehingga tanaman kurang nutrisi,” kata Ikhsan.
Namun Hal tersebut dibantah oleh Wali Kota Binjai, HM Idaham. Dia mengatakan tanaman cabai tersebut kondisinya baik-baik saja saat melihat kondisi tanaman cabai.
"Semua kan butuh proses. Tanaman itu waktu untuk berkembang dan berbuah. Kalau ditanam hari ini dan besok berbuah mending aku jadi petani saja," katanya beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan tujuan pemko untuk menanam cabai adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Bahkan pemko katanya juga ingin menambah difrensiasi tanaman dengan menanam serai wangi.
"Nanti kita akan tanam serai wangi untuk komuditas eksport," katanya.(hendra)
