Pelayanan Lion Air di Bandara Kualanamu kembali mengecewakan konsumen. Seperti yang dialami oleh Tarajuan boru Siahaan (58) penumpang Lion Air tujuan Jakarta. Dimana dirinya diminta untuk wrapping bagasi miliknya saat chek in di Counter Chek In Lion Air di lantai III Bandara Kualanamu dan terkesan dipaksakan.
Hal itu disebutkan Wesly Lumban Raja (43) pada Rabu (29/3) yang merupakan adik ipar Tarajuan boru Siahaan yang ikut mengantar pada Selasa (28/3) sekira jam 18.00 Wib.
Katanya, saat Tarajuan boru Siahaan melakukan chek in di counter Lion Air, Mega Henny salah seorang petugas chek in Lion Air meminta agar Tarajuan boru Siahaan mewrapping bagasi miliknya berupa kardus berisi pisang mentah.
Padahal menurut Wesly Lumban Raja, kardus tersebut sudah dikemas rapi dengan melakban dan tali plastic sebagai pegangan. "Kakak iparku berangkat ke Jakarta dengan Lion Air pukul 19.10 Wib, namun saat chek in dipaksa untuk mewrapping babagsi berupa kardus yang berisi pisang mentah padahal kardusnya sudah dikemas rapi dengan dilakban dan dipasang tali plastik sebagai pegangan,” tegas Wesly.
Namun meski pun sudah dijelaskan, masih menurut Wesly, Mega Henny petugas chek in Lion Air tetap mengharuskan agar bagasi Tarajuan boru Siahaan diwrapping. Perdebatan pun sempat terjadi antara Mega Henny dengan Tarajuan boru Siahaan dan Wesly Lumban Raja.
Mega Henny mengatakan bagasi tersebut bisa tidak diwrapping namun harus dibawa sendiri ke pesawat dan tidak bisa dimasukkan ke bagasi.
Karena berat dan Tarajuan boru Siahaan tidak sanggup mengangkat bagasi itu, akhirnya Tarajuan pun bersedia mewrapping. "Mega Henny bilang sama kami jika bagasi bisa tidak diwrapping tapi bagasi harus dibawa sendiri oleh penumpang. Karena bagasinya berat dan kakak iparku tidak sanggup membawanya akhirnya bagasinya diwrapping. Kami pun pergi ke bagian wrapping dan membayar Rp 50 ribu,” jelas Wesly.
Wesly mengatakan meski pun akhirnya bersedia mewrapping bagasi, namun kakak iparnya kecewa dengan sikap Mega Henny petugas chek in Lion Air yang terkesan memaksakan kehendak. Apalagi menurut Wesly, kakak iparnya baru pertamakali diminta mewrapping, padahal sudah sering terbang dengan Lion Air.
"Kakak iparku kecewa dengan pelayanan Mega Henny yang terkesan memaksa. Seharusnya Mega Henny dapat menjelaskan dengan baik dan sopan tanpa harus berdebat. Jika dijelaskan dengan baik dan sopan, kakak iparku pasti mau mewraping bagasinya. Seharusnya pihak maskapai Lion Airharus mengarahkan petugasnya agar melayani penumpang dengan baik dan sopan,” kata Wesly.
Duty Manajer Lion Air Bandara Kualanamu Dicki R yang dikonfirmasi terkait hal ini belum bersedia berkomentar. Berulang kali ponsel miliknya dihubungi namun tidak diangkat begitu juga pesan singkat (sms) yang dikirim tidak dibalas.
Sementara manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto kepada wartawan menegaskan, tidak ada ketentuan barang bawaan (bagasi) penumpang harus di Wrapping. Namun petugas maskapai hanya dapat menyarankan dengan tujuan agar barang bawaan penumpang tidak rusak.
"Tidak ada ketentuan bagasi penumpanng harus diwrapping, petugas maskapai hanya dapat menyarankan dengan tujuan agar bagasi penumpang tida rusak,” kata Wisnu.
Terpisah Direktur Utama Lion Air Edward Sirait yang dihubungi melalui ponselnya menegaskan, maskapai Lion Air tidak mewajibkan penumpang untuk mewrapping bagasinya. "Tidak ada diwajibkan penumpang Lion Air untuk mewrapping bagasinya, kalau kewajiban itu harus diumumkan. Jika bagasi tidak dipacking dengan baik maka kita minta agar dipacking dengan baik,” tegas Edward Sirait.
Dirinya pun menjelaskan akan melakukan pengecekan. "Kita akan cek maslahanya dan melakukan invetigasi,” jelasnya. (walsa)
Wesly mengatakan meski pun akhirnya bersedia mewrapping bagasi, namun kakak iparnya kecewa dengan sikap Mega Henny petugas chek in Lion Air yang terkesan memaksakan kehendak. Apalagi menurut Wesly, kakak iparnya baru pertamakali diminta mewrapping, padahal sudah sering terbang dengan Lion Air.
"Kakak iparku kecewa dengan pelayanan Mega Henny yang terkesan memaksa. Seharusnya Mega Henny dapat menjelaskan dengan baik dan sopan tanpa harus berdebat. Jika dijelaskan dengan baik dan sopan, kakak iparku pasti mau mewraping bagasinya. Seharusnya pihak maskapai Lion Airharus mengarahkan petugasnya agar melayani penumpang dengan baik dan sopan,” kata Wesly.
Duty Manajer Lion Air Bandara Kualanamu Dicki R yang dikonfirmasi terkait hal ini belum bersedia berkomentar. Berulang kali ponsel miliknya dihubungi namun tidak diangkat begitu juga pesan singkat (sms) yang dikirim tidak dibalas.
Sementara manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto kepada wartawan menegaskan, tidak ada ketentuan barang bawaan (bagasi) penumpang harus di Wrapping. Namun petugas maskapai hanya dapat menyarankan dengan tujuan agar barang bawaan penumpang tidak rusak.
"Tidak ada ketentuan bagasi penumpanng harus diwrapping, petugas maskapai hanya dapat menyarankan dengan tujuan agar bagasi penumpang tida rusak,” kata Wisnu.
Terpisah Direktur Utama Lion Air Edward Sirait yang dihubungi melalui ponselnya menegaskan, maskapai Lion Air tidak mewajibkan penumpang untuk mewrapping bagasinya. "Tidak ada diwajibkan penumpang Lion Air untuk mewrapping bagasinya, kalau kewajiban itu harus diumumkan. Jika bagasi tidak dipacking dengan baik maka kita minta agar dipacking dengan baik,” tegas Edward Sirait.
Dirinya pun menjelaskan akan melakukan pengecekan. "Kita akan cek maslahanya dan melakukan invetigasi,” jelasnya. (walsa)