[caption id="attachment_74580" align="aligncenter" width="1280"]
Puluhan Jurnalis saat berorasi di tugu simpang enam Rantauprapat[/caption]
Puluhan Jurnalis Labuhanbatu melakukan aksi solidaritas ditugu simpang enam Rantauprapat, Sabtu (25/3) terkait penganiayaan yang dialami salah seorang jurnalis Telivisi Inews, Adi Palapa Harahap.
Aksi solidaritas jurnalis tersebut terdiri dari wartawan media online, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Labuhanbatu, Persatuan Wartawan Interaktif (Perwira) dan Satuan Wartawan (Satwar) Polres Labuhanbatu.
Puluhan Jurnalis saat berorasi di tugu simpang enam Rantauprapat[/caption]Puluhan Jurnalis Labuhanbatu melakukan aksi solidaritas ditugu simpang enam Rantauprapat, Sabtu (25/3) terkait penganiayaan yang dialami salah seorang jurnalis Telivisi Inews, Adi Palapa Harahap.
Aksi solidaritas jurnalis tersebut terdiri dari wartawan media online, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Labuhanbatu, Persatuan Wartawan Interaktif (Perwira) dan Satuan Wartawan (Satwar) Polres Labuhanbatu.
"Ini merupakan bentuk asksi protes lantaran salah seorang Jurnalis Televisi inewsTV bernama Adi Palapa Harahap dianiaya oleh sekelompok preman dan aparat yang terjadi di rumahnya pada Kamis 23 Maret 2017," ketus Fendi dari Wartawan Media Online Hetanews.
Dia berharap, agar penegak hukum segera menangkap pelaku penganiayaan, karena frofesi jurnalis/wartawan dalam melakukan peliputan dilindungi oleh undang undang.
"Kita menolak tindakan premanisme. Penegak hukum harus menangkap pelakunya. Jika tidak, kita khawatir akan menyusul peristiwa peritiwa lainya," pungkasnya.
Usai melakukan orasi, puluhan jurnalis itu melakukan aksi menabur bunga di atas Kartu Tanda Anggota (KTA) masing-masing. Aksi menabur bunga tersebut dilakukan sebagai bentuk matinya rasa kemanusiaan sekelompok orang yang melakukan aksi premanisme terhadap Jurnalis.
Selanjutnya, aksi solidaritas tersebut ditutup dengan Doa bersama sebelum membubarkan diri. (manto)
Dia berharap, agar penegak hukum segera menangkap pelaku penganiayaan, karena frofesi jurnalis/wartawan dalam melakukan peliputan dilindungi oleh undang undang.
"Kita menolak tindakan premanisme. Penegak hukum harus menangkap pelakunya. Jika tidak, kita khawatir akan menyusul peristiwa peritiwa lainya," pungkasnya.
Usai melakukan orasi, puluhan jurnalis itu melakukan aksi menabur bunga di atas Kartu Tanda Anggota (KTA) masing-masing. Aksi menabur bunga tersebut dilakukan sebagai bentuk matinya rasa kemanusiaan sekelompok orang yang melakukan aksi premanisme terhadap Jurnalis.
Selanjutnya, aksi solidaritas tersebut ditutup dengan Doa bersama sebelum membubarkan diri. (manto)
