[caption id="attachment_74351" align="aligncenter" width="1280"]
Demo mahasiswa di dinas sosial[/caption]
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Keadilan Sumut (FMPK -SU) melakukan aksi demo ke kantor Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang pada Kamis (23/3).
Dengan menggunakan satu unit angkot, massa mahasiswa tiba di depan kantor dinas sosial dengan membawa sejumlah poster. Di antaranya bertuliskan "Agar Bupati Deli Serdang mencopot Kadis Sosial dan Sekretaris".
Kedatangan massa mahasiswa ini mendapat pengawalan dari personil Polres Deli Serdang.
Demo mahasiswa di dinas sosial[/caption]Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Keadilan Sumut (FMPK -SU) melakukan aksi demo ke kantor Dinas Sosial Kabupaten Deli Serdang pada Kamis (23/3).
Dengan menggunakan satu unit angkot, massa mahasiswa tiba di depan kantor dinas sosial dengan membawa sejumlah poster. Di antaranya bertuliskan "Agar Bupati Deli Serdang mencopot Kadis Sosial dan Sekretaris".
Kedatangan massa mahasiswa ini mendapat pengawalan dari personil Polres Deli Serdang.
Dalam pernyataan sikap tertulis yang ditandatangani Kordinator Lapangan Faisal Kurniawan menyebutkan, Dinas Sosial terindikasi sarangnya para kumpulan koruptor dan pemborong plat merah.
"Kadis Sosial diduga mengguakan SPPD bodong untuk kepentingan birokrasi di dinas sosial. Kurangnya transparansi ataupun keterbukaan kepala dinas tentang penyaluran dana bantuan APBN. Sekretaris dinas sosial diduga melakukan penambahan ruang kerja kantor dinas sosial terindiasi mark up dalam pembangunannya. Adanya juga pembangunan tidak sesuai SPEC RAB dan dianggarkan dalam dua mata anggaran pada tahun yang berbeda yaitu tahun 2015-2016," bebernya.
Usai berorasi, seluruh mahasiswa diterima oleh Kadis Sosial Raslan Sitompul. Menjawab mahasiswa, Raslan berjanji akan mempertanggungjawabkan hingga dunia akhirat.
"Tolong buat laporan tertulis ke Inspektorat agar saya dipanggil oleh Bupati Deli Serdang," jawabnya.
Usai mendengarkan penjelasan Raslan Sitompul, mahasiswa membubarkan diri. (walsa)
"Kadis Sosial diduga mengguakan SPPD bodong untuk kepentingan birokrasi di dinas sosial. Kurangnya transparansi ataupun keterbukaan kepala dinas tentang penyaluran dana bantuan APBN. Sekretaris dinas sosial diduga melakukan penambahan ruang kerja kantor dinas sosial terindiasi mark up dalam pembangunannya. Adanya juga pembangunan tidak sesuai SPEC RAB dan dianggarkan dalam dua mata anggaran pada tahun yang berbeda yaitu tahun 2015-2016," bebernya.
Usai berorasi, seluruh mahasiswa diterima oleh Kadis Sosial Raslan Sitompul. Menjawab mahasiswa, Raslan berjanji akan mempertanggungjawabkan hingga dunia akhirat.
"Tolong buat laporan tertulis ke Inspektorat agar saya dipanggil oleh Bupati Deli Serdang," jawabnya.
Usai mendengarkan penjelasan Raslan Sitompul, mahasiswa membubarkan diri. (walsa)
