[caption id="attachment_73312" align="aligncenter" width="1040"]
Residivis Pembobol ATM Ini Babak Belur Dimassa[/caption]
Keenakan menikmati hasil membobol mesin ATM, membuat Dedi Silalahi (41) warga Jalan Sepat Nomor 42, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar ketagihan melakukan aksinya.
Padahal ayah dua anak ini sekira enam tahun lalu pernah dipenjara setahun karena melakukan aksi yang sama, namun tak membuatnya jera. Dedi kembali beraksi di mesin ATM BRI di Dusun II, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa.
Tapi belum sempat berhasil, security yang curiga melihat Dedi langsung mengejarnya. Dedi dihajar massa di Gang Rasmi, Kecamatan Tanjung Morawa pada Sabtu (11/3).
Sebelumnya Dedi yang sejak lima bulan terakhir mengontrak rumah di Desa Petumbukan, Kecamatan Galang dengan mengemudikan mobil Suzuki Carry BK 1499 XW menuju mesin ATM BRI di Dusun II, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa.
Seolah mau menarik uang, Dedi masuk ke dalam ruang mesin ATM. Namun disitu Dedi bukannya menarik uang tapi malah menempelkan lem setan pada tombol cancel dan tombol nomor dua dan empat pada sisi kanan mesin ATM dan menempelkan nomor HP miliknya pada layar monitor komputer ATM.
Keenakan menikmati hasil membobol mesin ATM, membuat Dedi Silalahi (41) warga Jalan Sepat Nomor 42, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematang Siantar ketagihan melakukan aksinya.
Padahal ayah dua anak ini sekira enam tahun lalu pernah dipenjara setahun karena melakukan aksi yang sama, namun tak membuatnya jera. Dedi kembali beraksi di mesin ATM BRI di Dusun II, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa.
Tapi belum sempat berhasil, security yang curiga melihat Dedi langsung mengejarnya. Dedi dihajar massa di Gang Rasmi, Kecamatan Tanjung Morawa pada Sabtu (11/3).
Sebelumnya Dedi yang sejak lima bulan terakhir mengontrak rumah di Desa Petumbukan, Kecamatan Galang dengan mengemudikan mobil Suzuki Carry BK 1499 XW menuju mesin ATM BRI di Dusun II, Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa.
Seolah mau menarik uang, Dedi masuk ke dalam ruang mesin ATM. Namun disitu Dedi bukannya menarik uang tapi malah menempelkan lem setan pada tombol cancel dan tombol nomor dua dan empat pada sisi kanan mesin ATM dan menempelkan nomor HP miliknya pada layar monitor komputer ATM.
Usai melakukan aksinya Dedi keluar dari ruang mesin ATM BRI dan menunggu tak berapa jauh dari ATM. Tak berapa lama seorang nasabah masuk untuk menarik uang dan memasukkan kartu ATM miliknya.
Namun saat menekan tombol sebelah kanan tak bisa hingga ATM nasabah sangkut dalam mesin. Yakin jika nomor yang ditempel Dedi adalah nomor pelayanan BRI maka nasabah itupun menghubunginya.
Dedi pun menjawab agar segera ke ATM terdekat dan meminta nomor pin nasabah. Tanpa curiga si nasabah memberikan saja nomor pin ATM nya. Namun berulang kali dicoba tetap tak bisa. Akhirnya nasabah itupun pergi.
Tak lama setelah kepergian nasabah, Dedi pun masuk dan menekan nomor pin yang diberikan nasabah yang meneleponnya. Namun belum sempat mengambil uang, Darmanto Zebua (29) security ATM BRI yang sejak awal curiga melihat Dedi yang sering nongkrong di sekitar mesin ATM langsung mendekat.
Sadar jika dirinya dicurigai, Dedi berpura-pura keluar dan masuk ke dalam mobil dan tancap gas. Zebua pun kian curiga dan mengejar Dedi. Dengan mengendarai sepeda motor, Zebua berboncengan dengan Jhonson Sitorus mengejar Dedi sambil berteriak maling.
Tiba di Gang Rasmi, teriakan Zebua dan Jhonson Sitorus membuahkan hasil. Dedi langsung dihentikan massa dan menghajarnya hingga babak belur.
Nyawa Dedi bisa tertolong karena petugas Polsek Tanjung Morawa yang mendapat informasi langsung turun ke lokasi dan mengamankan Dedi ke Mapolsek Tanjung Morawa. Namun sebelum diperiksa, petugas membawa Dedi ke Rumah Sakit Dermaga di Desa Limau Manis, Tanjung Morawa untuk mendapatkan perawatan.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Morawa Iptu Roberto Sianturi menerangkan, Dedi Silalahi masih menjalani perawatan. "Dedi masih dirawat di rumah sakit, kita akan kembangkan kasus ini,” tegas Roberto Sianturi. (walsa)
Namun saat menekan tombol sebelah kanan tak bisa hingga ATM nasabah sangkut dalam mesin. Yakin jika nomor yang ditempel Dedi adalah nomor pelayanan BRI maka nasabah itupun menghubunginya.
Dedi pun menjawab agar segera ke ATM terdekat dan meminta nomor pin nasabah. Tanpa curiga si nasabah memberikan saja nomor pin ATM nya. Namun berulang kali dicoba tetap tak bisa. Akhirnya nasabah itupun pergi.
Tak lama setelah kepergian nasabah, Dedi pun masuk dan menekan nomor pin yang diberikan nasabah yang meneleponnya. Namun belum sempat mengambil uang, Darmanto Zebua (29) security ATM BRI yang sejak awal curiga melihat Dedi yang sering nongkrong di sekitar mesin ATM langsung mendekat.
Sadar jika dirinya dicurigai, Dedi berpura-pura keluar dan masuk ke dalam mobil dan tancap gas. Zebua pun kian curiga dan mengejar Dedi. Dengan mengendarai sepeda motor, Zebua berboncengan dengan Jhonson Sitorus mengejar Dedi sambil berteriak maling.
Tiba di Gang Rasmi, teriakan Zebua dan Jhonson Sitorus membuahkan hasil. Dedi langsung dihentikan massa dan menghajarnya hingga babak belur.
Nyawa Dedi bisa tertolong karena petugas Polsek Tanjung Morawa yang mendapat informasi langsung turun ke lokasi dan mengamankan Dedi ke Mapolsek Tanjung Morawa. Namun sebelum diperiksa, petugas membawa Dedi ke Rumah Sakit Dermaga di Desa Limau Manis, Tanjung Morawa untuk mendapatkan perawatan.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Morawa Iptu Roberto Sianturi menerangkan, Dedi Silalahi masih menjalani perawatan. "Dedi masih dirawat di rumah sakit, kita akan kembangkan kasus ini,” tegas Roberto Sianturi. (walsa)