Menyusul Terbakarnya Genset Bandara Soekarno Hatta
[caption id="attachment_73675" align="aligncenter" width="500"]
Bandara kualanamu[/caption]
Tim Safety and Risk Bandara Kualanamu melakukan pengecekan rutin terhadap sejumlah peralatan yang difungsikan di area apron dan parkiran pesawat.
Hal ini dilakukan menyusul terjadinya insiden kebakaran pada mesin genset di Bandara Soekarno Hatta.
[caption id="attachment_73675" align="aligncenter" width="500"]
Bandara kualanamu[/caption]Tim Safety and Risk Bandara Kualanamu melakukan pengecekan rutin terhadap sejumlah peralatan yang difungsikan di area apron dan parkiran pesawat.
Hal ini dilakukan menyusul terjadinya insiden kebakaran pada mesin genset di Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Manager Safety And Risk Bandara Kualanamu Tukiman kepada wartawan pada Kamis (16/3) menerangkan pasca kejadian tersebut langsung dilakukan pengecekan pada alat alat perlengkapan operasional pada area apron.
"Mesin genset, mobil tangga, karet ganjal roda pesawat, juru parkir dan lainnya langsung di monitor dan dicek,” terang Tukiman.
Lanjut dikatakan Tukiman, Safety and Risk adalah bagian yang paling bertanggung jawab dalam mengawasi keamanan operasional di Bandara Kualanamu. "Kita selalu mengantisipasi agar SOP dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan dalam melakukan pekerjaan,” tegasnya.
Sementara Kepala Seksi Pengawasan Oprasional Perhubungan Udara Wilayah II Medan Dede Sutarman kepada wartawan membenarkan kalau pengecekan rutin laporan terus dilakukan agar operasional penerbangan di Bandara Kualanamu.
"Bila ditemukan ada peralatan yang sudah tidak layak pakai, kita akan minta tidak digunakan lagi dan kami berkoordinasi dengan bagian Safety and Risk PT Angkasa Pura II,” kata Dede.(walsa)
"Mesin genset, mobil tangga, karet ganjal roda pesawat, juru parkir dan lainnya langsung di monitor dan dicek,” terang Tukiman.
Lanjut dikatakan Tukiman, Safety and Risk adalah bagian yang paling bertanggung jawab dalam mengawasi keamanan operasional di Bandara Kualanamu. "Kita selalu mengantisipasi agar SOP dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan dalam melakukan pekerjaan,” tegasnya.
Sementara Kepala Seksi Pengawasan Oprasional Perhubungan Udara Wilayah II Medan Dede Sutarman kepada wartawan membenarkan kalau pengecekan rutin laporan terus dilakukan agar operasional penerbangan di Bandara Kualanamu.
"Bila ditemukan ada peralatan yang sudah tidak layak pakai, kita akan minta tidak digunakan lagi dan kami berkoordinasi dengan bagian Safety and Risk PT Angkasa Pura II,” kata Dede.(walsa)
