Nelayan Dihimbau Waspada Melaut
[caption id="attachment_72738" align="aligncenter" width="480"]
ilustrasi gelombang laut[/caption]
Berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam waktu 3 hari kedepan gelombang laut mencapai ketinggian 2 meter.
Hal itu disampaikan Kepala Stasiun BMKG Belawan, Abdu Azis menjelaskan, untuk wilayah sumatera bagian utara, angin bertiup dari timur laut ke barat daya dengan kecepatan antara 2 knot hingga 30 knot.
Untuk itu, kepada nelayan dihimbau untuk lebih berhati - hati melaut, dengan kecepatan angin mengakibatkan gelombang berkisar 0,5 meter hingga 1,5 meter di perairan sumatera bagian utara, sedangkan di selat malaka ketinggian gelombang mencapai 1,25 meter hingga 2 meter.
[caption id="attachment_72738" align="aligncenter" width="480"]
Berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam waktu 3 hari kedepan gelombang laut mencapai ketinggian 2 meter.
Hal itu disampaikan Kepala Stasiun BMKG Belawan, Abdu Azis menjelaskan, untuk wilayah sumatera bagian utara, angin bertiup dari timur laut ke barat daya dengan kecepatan antara 2 knot hingga 30 knot.
Untuk itu, kepada nelayan dihimbau untuk lebih berhati - hati melaut, dengan kecepatan angin mengakibatkan gelombang berkisar 0,5 meter hingga 1,5 meter di perairan sumatera bagian utara, sedangkan di selat malaka ketinggian gelombang mencapai 1,25 meter hingga 2 meter.
"Dengan ketinggian gelombang ini berpotensi hujan lebat dan berpeluang petir bakal terjadi di perairan barat Aceh dan Samudra Hindia. Oleh karena itu, bagi nelayan untuk lebih waspada melaut di perairan Aceh," kata Adul, Sabtu (4/3).
Dijelaskan Abdu, dengan tingkat gelombang tinggi 2 meter yang terdapat banyak sumber ikan di perairan Aceh, berlangsung selama 3 hari kedepan belum dapat ditentukan. "Bisa saja gelombang ini berkelanjutan, mengingat cuaca buruk bisa berubah setiap saat," ungkap Abdu.
Menanggapi cuaca buruk, salah satu nelayan, R Simanjuntak mengaku, sejak sepekan belakangan ini para nelayan lebih berhati - hati melaut, mengingat gelombang tinggi yang tidak dapat diprediksi.
"Kalau sudah musim angin barat, pasti ombak besar, nelayan banyak yang tidak melaut, selain mengancam keselamatan juga memengaruhi hasil tangkapan yang tidak maksimal," kata Simanjuntak.
Dikatakan nelayan yang menetap di Bagan Deli, Belawan ini, pada musim ombak besar, sebanyak 80 persen kapal yang ada di Gabion, Belawan tak melaut. "Kalau sudah ombak gini, banyak nelayan yang nganggur, takut terjadi yang tak diinginkan terjadi di laut, seperti kejadian yang kemarin ada kapal tenggelam diterjang ombak," ungkap Simanjuntak. (mu-1)
Dijelaskan Abdu, dengan tingkat gelombang tinggi 2 meter yang terdapat banyak sumber ikan di perairan Aceh, berlangsung selama 3 hari kedepan belum dapat ditentukan. "Bisa saja gelombang ini berkelanjutan, mengingat cuaca buruk bisa berubah setiap saat," ungkap Abdu.
Menanggapi cuaca buruk, salah satu nelayan, R Simanjuntak mengaku, sejak sepekan belakangan ini para nelayan lebih berhati - hati melaut, mengingat gelombang tinggi yang tidak dapat diprediksi.
"Kalau sudah musim angin barat, pasti ombak besar, nelayan banyak yang tidak melaut, selain mengancam keselamatan juga memengaruhi hasil tangkapan yang tidak maksimal," kata Simanjuntak.
Dikatakan nelayan yang menetap di Bagan Deli, Belawan ini, pada musim ombak besar, sebanyak 80 persen kapal yang ada di Gabion, Belawan tak melaut. "Kalau sudah ombak gini, banyak nelayan yang nganggur, takut terjadi yang tak diinginkan terjadi di laut, seperti kejadian yang kemarin ada kapal tenggelam diterjang ombak," ungkap Simanjuntak. (mu-1)