AKBP Faisal Napitupulu Berbagi Pengalaman Pimpin Tim Kejar Andi Lala

Sebarkan:
[caption id="attachment_77070" align="aligncenter" width="383"] AKBP Faisal Napitupulu[/caption]


Kasubdit III Jahtanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu berbagi cerita pengalaman dirinya saat memimpin tim pengejaran terhadap tersangka Andi Lala yang merupakan otak pembunuh sekeluarga di Mabar.

Dia mengatakan, berbagai pengalaman telah dilewati selama proses penyelidikan dan penangkapan tersangka utama Andi Lala.

"Istirahat juga paling 1 jam sampai 2 jam di mobil karena kita harus analisa terus kira-kira apa yang harus kita lakukan. Kemudian, apa pola pikir Andi Lala supaya kita tau persembunyian dia," ujar Faisal kepada wartawan di Polda Sumut, Selasa (25/04/2017).
Perwira berpangkat melati dua dipundaknya ini menambahkan, hal itu dilakukan selama enam hari tanpa berhenti. Namun, kata Faisal, bukan hanya itu saja, tapi waktu penggeledahan bukan di waktu normal, melainkan di waktu subuh ketika semua orang beristirahat.

"Tidur cuma sejam hingga 2 jam selama enam hari. Saya komandan tim juga seperti itu. Tapi kita bersyukur anggota juga walaupun hanya istirahat sebentar tapi tetap semangat. Walaupun setiap kali melakukan penggeledahan ke rumah Andi Lala bukan pagi atau siang, namun subuh jam 3 atau jam 5," ujar Faisal.

Saat ditanyai kapan pulang ke kantor selama penyelidikan, Faisal menjawab bahwa tim gabungan Polda Sumut tidak pernah kembali ke kantor karena penuh di lapangan hingga ke Provinsi Riau.

"Jadi cara kita dapat membagi waktu istirahat, ya curi-curi istirahat, jadi kita bagi tim, misalnya tim satu lagi melaksanakan penyelidikan maka tim 2 masih bisa istirahat sebentar," terangnya.

Namun, lanjut Faisal, terkadang waktu subuh kita baru istirahat sebentar anggota sudah bangunin, dengan memanggil "Ndan ayo ndan," sebut Faisal seraya mempraktekkan cara anggota membangunkannya.

Dari cara pelaku yang begitu kejam membunuh hingga melukai seorang balita, sambungnya, itu nenjadi motivasi tim menjadi tidak kenal lelah.

"Kami merasa itu sangat kejam, maka semua menjadi semangat," pungkasnya.(sandy)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar