[caption id="attachment_75613" align="aligncenter" width="400"]
Disiksa ayah kandung dan ibu tiri[/caption]
Malang benar nasib dialami, EMS (15). Sejak setahun lalu ibu kandungnya meninggal, siswi kelas 1 SMA ini mendapat perlakuan tak wajar dari ayah kandung dan ibu tirinya.
Remaja yang menetap di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan ini kerap dilibas tali pinggang oleh ayahnya, Legimin (45) dan ibu tirinya, Despia (38).
Penyiksaan yang dialami EMS membuat bagian badan belakang memberat merah. Peristiwa itu pun dilaporkan EMS ke Polsek Medan Labuhan, Kamis (6/4) pagi.
Malang benar nasib dialami, EMS (15). Sejak setahun lalu ibu kandungnya meninggal, siswi kelas 1 SMA ini mendapat perlakuan tak wajar dari ayah kandung dan ibu tirinya.
Remaja yang menetap di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan ini kerap dilibas tali pinggang oleh ayahnya, Legimin (45) dan ibu tirinya, Despia (38).
Penyiksaan yang dialami EMS membuat bagian badan belakang memberat merah. Peristiwa itu pun dilaporkan EMS ke Polsek Medan Labuhan, Kamis (6/4) pagi.
Di kantor polisi, EMS mengaku, selama ini dirinya tinggal bersama dengan ayah kandung dan ibu tirinya selalu dilarang ke rumah mendiang ibu kandungnya.
Namun, siswi kelas 1 SMA ini tetap saja pergi ke rumah keluarga mendiang ibu kandungnya. Akibatnya, ayah kandungnya dan ibu tirinya marah. EMS pun mendapat perlakuan tak wajar.
EMS kerap disiksa dengan tali pinggang oleh kedua orang tuanya yang kini dijadikan tempat tinggalnya. "Aku ada lima kali dilibas tali pinggang sama bapak dan ibu tiri aku, mereka marah kalau aku ke rumah mendiang mamak aku," kata EMS.
Tak tahan dengan penyiksaan itu, EMS pun menceritakan penyiksaan yang kerap dialaminya kepada bibinya, Putri. Mendengar itu, Putri membawa EMS untuk melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Labuhan.
Setelah mendengar cerita dari korban, polisi mengarahkan untuk menyelesaikan masalah kekerasan dalam rumah tangga itu ke polmas. Setelah mendengar arahan polisi, EMS pun mendatangi polmas tempat tinggalnya. (mu-1)
Namun, siswi kelas 1 SMA ini tetap saja pergi ke rumah keluarga mendiang ibu kandungnya. Akibatnya, ayah kandungnya dan ibu tirinya marah. EMS pun mendapat perlakuan tak wajar.
EMS kerap disiksa dengan tali pinggang oleh kedua orang tuanya yang kini dijadikan tempat tinggalnya. "Aku ada lima kali dilibas tali pinggang sama bapak dan ibu tiri aku, mereka marah kalau aku ke rumah mendiang mamak aku," kata EMS.
Tak tahan dengan penyiksaan itu, EMS pun menceritakan penyiksaan yang kerap dialaminya kepada bibinya, Putri. Mendengar itu, Putri membawa EMS untuk melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Labuhan.
Setelah mendengar cerita dari korban, polisi mengarahkan untuk menyelesaikan masalah kekerasan dalam rumah tangga itu ke polmas. Setelah mendengar arahan polisi, EMS pun mendatangi polmas tempat tinggalnya. (mu-1)