[caption id="attachment_75878" align="aligncenter" width="720"]
Banjir Langkat[/caption]
Guna mengantisipasi banjir terus meluas, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara menyiagakan sejumlah posko pengungsian dan dapur umum, Minggu (9/4/17).
Pendirian posko ini diprioritaskan di kawasan terpencil dan terparah akibat bencana banjir tersebut.
Salah kawasan yang disiagakan tenda pengungsi dan dapur umum oleh Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Langkat berada di Desa Pematang Cengal, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Banjir Langkat[/caption]Guna mengantisipasi banjir terus meluas, Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara menyiagakan sejumlah posko pengungsian dan dapur umum, Minggu (9/4/17).
Pendirian posko ini diprioritaskan di kawasan terpencil dan terparah akibat bencana banjir tersebut.
Salah kawasan yang disiagakan tenda pengungsi dan dapur umum oleh Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Langkat berada di Desa Pematang Cengal, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Posko yang didirikan di kantor desa tersebut disiapkan untuk menampung para warga yang akan mengungsi karena rumahnya yang tidak bisa di tempati lagi akibat terendam banjir.
Petugas juga menyiapkan dapur umum jika sewaktu-waktu warga yang rumahnya terendam banjir ingin mengungsi.
Disetiap posko juga disiagakan 12 orang petugas yang berjaga silih berganti.
Menurut salah seorang petugas, Sakti Ritonga, tim telah mendirikan posko dan dapur umum sejak Sabtu (8/4/17). Posko pengungsian dan dapur umum ini didirikan guna mengatisipasi apabila ada warga yang ingin mengungsi.
"Namun hingga kini belum ada warga yang melakukan pengungsian dan masih terus beratahan di rumah mereka," jelas Sakti.
Masih katanya, petugas juga terus melakukan pemantauan ketinggian air di lokasi rawan banjir tersebut karena pada tahun 2014 lalu, Desa Pematang Cengal ini sempat terisolasi karena dampak banjir.
"Diperkirakan posko pengungsian dan dapur umum ini akan terus beratahan hingga banjir surut dan curah hujan tidak lagi tinggi," pungkasnya.(hendra)
Petugas juga menyiapkan dapur umum jika sewaktu-waktu warga yang rumahnya terendam banjir ingin mengungsi.
Disetiap posko juga disiagakan 12 orang petugas yang berjaga silih berganti.
Menurut salah seorang petugas, Sakti Ritonga, tim telah mendirikan posko dan dapur umum sejak Sabtu (8/4/17). Posko pengungsian dan dapur umum ini didirikan guna mengatisipasi apabila ada warga yang ingin mengungsi.
"Namun hingga kini belum ada warga yang melakukan pengungsian dan masih terus beratahan di rumah mereka," jelas Sakti.
Masih katanya, petugas juga terus melakukan pemantauan ketinggian air di lokasi rawan banjir tersebut karena pada tahun 2014 lalu, Desa Pematang Cengal ini sempat terisolasi karena dampak banjir.
"Diperkirakan posko pengungsian dan dapur umum ini akan terus beratahan hingga banjir surut dan curah hujan tidak lagi tinggi," pungkasnya.(hendra)
