Galian drainase kedua sisi jalan gang Saudara lorong lima Kabanjahe yang dijadikan sebagai resapan air disepanjang jalan tersebut saat ini mulai meresahkan warga sekitar, pasalnya telah beberapa anak-anak warga yang terjerumus masuk kedalam paret yang digali menggunakan alat berat beberapa waktu yang lalu.
“Kalau berlarut-larut pihak pemerintah membangun drainase yang telah digali beberapa waktu lalu akan berdapak buruk bagi warga sekitar. Apalagi beberapa hari yang lalu telah ada anak-anak sekitar sini yang masuk terprosok masuk kedalam selokan air yang dalamnya tidak kurang 3 meter itu,”keluh Boru Sinaga yang mengaku telah tinggal bermukim selama 20 tahun di lorong V gang Saudara Kabanjahe, Sabtu, (1/4).
Hal senada juga disampaikan Boru Silalahi dan Sembiring yang sangat meresahkan itu .”Bayangkan saja begitu dalamnya parit ini dibuat selain membahayakan bagi warga disepanjang jalan ini, tentunya pagar beton di sepanjang rumah kami akan runtuh, “katanya.
“Kalau berlarut-larut pihak pemerintah membangun drainase yang telah digali beberapa waktu lalu akan berdapak buruk bagi warga sekitar. Apalagi beberapa hari yang lalu telah ada anak-anak sekitar sini yang masuk terprosok masuk kedalam selokan air yang dalamnya tidak kurang 3 meter itu,”keluh Boru Sinaga yang mengaku telah tinggal bermukim selama 20 tahun di lorong V gang Saudara Kabanjahe, Sabtu, (1/4).
Hal senada juga disampaikan Boru Silalahi dan Sembiring yang sangat meresahkan itu .”Bayangkan saja begitu dalamnya parit ini dibuat selain membahayakan bagi warga disepanjang jalan ini, tentunya pagar beton di sepanjang rumah kami akan runtuh, “katanya.
Dikatakannya lagi , yang sangat terkena dampak dari penggalian darinase kedua sisi jalan depan rumah mereka ada sekitar lebih kurang 20 rumah tangga .
“Kenapa hanya digali disekitar rumah kami saja , sedangkan dari ujung sana dari rumah ledong sana tak ada digali untuk pembuatan selokan /parit saluran air hujan. Anehnya lagi paret/selokan kok dalamnya minta ampun masak saluran air sedalam 3 meter lebih. Siap digali dibiarkan menganga begitu saja , jalan kerumah kami saja harus kami buat tangga darurat. Bagaimana nanti anak-anak kami tak berani lagi keluar rumah takut terjatuh kedalam parit buatan Pemerintah itu,” ujar Boru Sembiring.
Sementara warga yang sama bermarga Munthe merasa was-was akan drainase yang dibiarkan menganga di lorong lima itu. Dia meminta kepada instansi terkait khusunya Camat Kabanjahe agar melihat langsung keadaan sekarang kondisi di lorong V.
”Selain membuat warga resah, saat ini parit yang digali itu telah menjadi tempat berkembangnya nyamuk yang ditakutkan akan menjadi sumber perkembangang penyakit DBD yang sangat menakutkan banyak warga.Selain itu penerengan lampu jalan di sekitar galian parit itu sangat kurang sehingga sangat memungkinkan bagi warga dapat terperosok masuk kedalam,” jelasnya.(marko)
“Kenapa hanya digali disekitar rumah kami saja , sedangkan dari ujung sana dari rumah ledong sana tak ada digali untuk pembuatan selokan /parit saluran air hujan. Anehnya lagi paret/selokan kok dalamnya minta ampun masak saluran air sedalam 3 meter lebih. Siap digali dibiarkan menganga begitu saja , jalan kerumah kami saja harus kami buat tangga darurat. Bagaimana nanti anak-anak kami tak berani lagi keluar rumah takut terjatuh kedalam parit buatan Pemerintah itu,” ujar Boru Sembiring.
Sementara warga yang sama bermarga Munthe merasa was-was akan drainase yang dibiarkan menganga di lorong lima itu. Dia meminta kepada instansi terkait khusunya Camat Kabanjahe agar melihat langsung keadaan sekarang kondisi di lorong V.
”Selain membuat warga resah, saat ini parit yang digali itu telah menjadi tempat berkembangnya nyamuk yang ditakutkan akan menjadi sumber perkembangang penyakit DBD yang sangat menakutkan banyak warga.Selain itu penerengan lampu jalan di sekitar galian parit itu sangat kurang sehingga sangat memungkinkan bagi warga dapat terperosok masuk kedalam,” jelasnya.(marko)