[caption id="attachment_76588" align="aligncenter" width="360"]
Rachmad Agustian ST [/caption]
Rachmad Agustian ST (32) nekat jadi kurir sabu untuk membayar hutang dan tunggakan kartu kredit. Setidaknya, itulah pengakuan penumpang Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 189 tujuan Jakarta yang diamankan di Security Chek Point (SCP) Sentralisasi di lantai III, Bandara Kualanamu pada Selasa (18/4) sekira pukul 13.30 Wib tadi.
Rachmad Agustian ST (32) nekat jadi kurir sabu untuk membayar hutang dan tunggakan kartu kredit. Setidaknya, itulah pengakuan penumpang Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 189 tujuan Jakarta yang diamankan di Security Chek Point (SCP) Sentralisasi di lantai III, Bandara Kualanamu pada Selasa (18/4) sekira pukul 13.30 Wib tadi.
Saat ditemui di Security Building Bandara Kualanamu, Rachmad yang merupakan lulusan Fakultas Tekhik Universitas Sumatera Utara (USU) tahun 2008 dijanjikan upah Rp50 juta jika berhasil mengirimkan sabu seberat 2,85 gram tersebut ke Jakarta. "Aku dijanjikan upah Rp 50 juta dan baru ditransfer Rp 5 juta," kata anak kedua dari dua bersaudara warga Kampung Cikondang, RT/RW 009/002, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Subang, Jawa Barat.
Rachmad pun mengaku dirinya nekat jadi kurir sabu demi untuk membayar hutang dan tunggakan kartu kredit. "Uangnya untuk bayar hutang dan bayar tunggakan kartu kredit. Aku punya usaha jual beli mobil bekas tapi sudah bangkrut," terang Rachmad.
Menurut Rachmad, dirinya mendapatkan sabu tersebut dari seseorang pria yang tidak dikenalnya di Jalan Arteri Bandara Kualanamu saat perjalanan menuju Bandara Kualanamu. "Pria yang memberikan sabu itu pakai helm full face. Jadi aku tidak kenal wajahnya, ciri-cirinya tinggi tegap naik sepeda motor matik warna putih," ujar Rachmad.
Masih menurut Rachmad, yang menyuruhnya untuk mengirim sabu ke Jakarta yang dikenalnya dari seorang temannya. Namun dirinya tidak pernah bertemu dengan Ruben dan hanya komunikasi dengan Ruben melalui hp. "Aku sudah kenal seminggu dengan Ruben tapi belum pernah bertemu dengan Ruben," jelas Ruben. (walsa)
Rachmad pun mengaku dirinya nekat jadi kurir sabu demi untuk membayar hutang dan tunggakan kartu kredit. "Uangnya untuk bayar hutang dan bayar tunggakan kartu kredit. Aku punya usaha jual beli mobil bekas tapi sudah bangkrut," terang Rachmad.
Menurut Rachmad, dirinya mendapatkan sabu tersebut dari seseorang pria yang tidak dikenalnya di Jalan Arteri Bandara Kualanamu saat perjalanan menuju Bandara Kualanamu. "Pria yang memberikan sabu itu pakai helm full face. Jadi aku tidak kenal wajahnya, ciri-cirinya tinggi tegap naik sepeda motor matik warna putih," ujar Rachmad.
Masih menurut Rachmad, yang menyuruhnya untuk mengirim sabu ke Jakarta yang dikenalnya dari seorang temannya. Namun dirinya tidak pernah bertemu dengan Ruben dan hanya komunikasi dengan Ruben melalui hp. "Aku sudah kenal seminggu dengan Ruben tapi belum pernah bertemu dengan Ruben," jelas Ruben. (walsa)