Sungai Batang Serangan Meluap
[caption id="attachment_75747" align="aligncenter" width="480"]
Tanjungpura kebanjiran lagi[/caption]
Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kabupaten Langkat kemarin malam membuat sungai Batang Serangan, meluap. Akibatnya, ratusan rumah yang berada di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, dilanda banjir, Jumat (7/4/17).
Selain merendam ratusan rumah yang berada disepanjang bantaran sunggai. Banjir kali ini juga membuat dua tanggul yang berada di Dusun 8, Desa Pekubuan dan Desa Pematang Cengal Barat, Kecamatam Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, jebol dihantam derasnya air.
Selain merendan rumah warga, bajir juga merendam sedikitnya 90 hektar lahan pertanian didaerah tersebut dan terancam gagal panen.
Riyal (34) salah seorang warga menuturkan, bila hujan lebat, kawasan tersebut memang kerap terendam banjir.
"Sudah menjadi langganan di kampung kami kalau banjir ini. Di duga, kali ini banjir diakibatkan kiriman dari hujan gunung yang terjadi dihulu sungai," katanya.
Derasnya banjir kali ini, lanjutnya, terjadi disaat subuh dinihari tadi, air dengan debit yang cukup deras menghantam rumah warga. Sehingga beberapa warga yang memang tidak mengetahui datangnya air harus merelakan barang-barang rumah tangga mereka terendam air.
[caption id="attachment_75747" align="aligncenter" width="480"]
Tanjungpura kebanjiran lagi[/caption]Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kabupaten Langkat kemarin malam membuat sungai Batang Serangan, meluap. Akibatnya, ratusan rumah yang berada di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, dilanda banjir, Jumat (7/4/17).
Selain merendam ratusan rumah yang berada disepanjang bantaran sunggai. Banjir kali ini juga membuat dua tanggul yang berada di Dusun 8, Desa Pekubuan dan Desa Pematang Cengal Barat, Kecamatam Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, jebol dihantam derasnya air.
Selain merendan rumah warga, bajir juga merendam sedikitnya 90 hektar lahan pertanian didaerah tersebut dan terancam gagal panen.
Riyal (34) salah seorang warga menuturkan, bila hujan lebat, kawasan tersebut memang kerap terendam banjir.
"Sudah menjadi langganan di kampung kami kalau banjir ini. Di duga, kali ini banjir diakibatkan kiriman dari hujan gunung yang terjadi dihulu sungai," katanya.
Derasnya banjir kali ini, lanjutnya, terjadi disaat subuh dinihari tadi, air dengan debit yang cukup deras menghantam rumah warga. Sehingga beberapa warga yang memang tidak mengetahui datangnya air harus merelakan barang-barang rumah tangga mereka terendam air.
"Wah tiba-tiba aja air datang bang, makannya banyak barang berharga milik warga yang terendam banjir," tuturnya.
Ketinggian air sendiri jelasnya, mulai dari selutut orang dewasa hingga sekitar 1,8 meter, tergantung dimana lokasi pemukiman warga.
"Kalau tinggi air berfariasi. Ada selutut ada juga sampai ke jendela rumah, tergantung lokasinya, kalau lokasi pemukimannya rendah, banjir pasti tinggi," ujarnya.
Meski ketinggian cukup menghawatirkan dan cuaca yang belakangan tidak menentu. Namun terlihat beberapa warga masih memilih untuk menetap di rumah mereka masing-masing. Mereka khawatir harta benda mereka hilang jika ditinggal.
"Sejauh ini warga masih banyak bertahan. Ada juga beberapa warga yang sudah mengungsi ke rumah keluaga mereka," sambung Salam.
Diakuinya, kerap terjadinya banjir diduga kuat akibat terjadi pendangkalan pada sungai. Untuk itu warga berharap pemerintah setempat dapat memberikan solusi agar banjir tidak menjadi langganan menimpa kampung mereka.
"Harus ada solusilah bang. Jangan tiap hujan sedikit sudah banjir. Kamikan selaku warga jadi cemas kalau hujan turun," harap mereka.
Terpisah Camat Tanjung Pura Suryanto Sip mengakui, belum bisa memastikan berapa kepala keluarga yang rumahnya terkena banjir. Namun untuk data sementara ada sekitar 300 KK di daerah Desa Cengal Barat dan 68 KK di Desa Pekubuhan. Untuk tanggul ada dua tanggul yang jebol akibat diterpa air yang cukup deras.
"Itu masih data sementara, kemungkinan akan bertambah, karena di daerah das belum terhitung. Terlebih cuaca memang agak ekstrim, untuk itu kita meminta agar masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.(hendra)
Ketinggian air sendiri jelasnya, mulai dari selutut orang dewasa hingga sekitar 1,8 meter, tergantung dimana lokasi pemukiman warga.
"Kalau tinggi air berfariasi. Ada selutut ada juga sampai ke jendela rumah, tergantung lokasinya, kalau lokasi pemukimannya rendah, banjir pasti tinggi," ujarnya.
Meski ketinggian cukup menghawatirkan dan cuaca yang belakangan tidak menentu. Namun terlihat beberapa warga masih memilih untuk menetap di rumah mereka masing-masing. Mereka khawatir harta benda mereka hilang jika ditinggal.
"Sejauh ini warga masih banyak bertahan. Ada juga beberapa warga yang sudah mengungsi ke rumah keluaga mereka," sambung Salam.
Diakuinya, kerap terjadinya banjir diduga kuat akibat terjadi pendangkalan pada sungai. Untuk itu warga berharap pemerintah setempat dapat memberikan solusi agar banjir tidak menjadi langganan menimpa kampung mereka.
"Harus ada solusilah bang. Jangan tiap hujan sedikit sudah banjir. Kamikan selaku warga jadi cemas kalau hujan turun," harap mereka.
Terpisah Camat Tanjung Pura Suryanto Sip mengakui, belum bisa memastikan berapa kepala keluarga yang rumahnya terkena banjir. Namun untuk data sementara ada sekitar 300 KK di daerah Desa Cengal Barat dan 68 KK di Desa Pekubuhan. Untuk tanggul ada dua tanggul yang jebol akibat diterpa air yang cukup deras.
"Itu masih data sementara, kemungkinan akan bertambah, karena di daerah das belum terhitung. Terlebih cuaca memang agak ekstrim, untuk itu kita meminta agar masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.(hendra)
