Langkat Dihantam Banjir, 448 Rumah Terendam, Seorang Warga Hilang

Sebarkan:
[caption id="attachment_75858" align="aligncenter" width="600"] Banjir Langkat[/caption]
Pasca hujan deras yang mengguyur Kabupaten Langkat dalam beberapa hari terakhir ini mem­buat sungai meluap. Akibatnya ratusan rumah warga di tiga Kecamatan, terendam banjir dan seorang warga dilaporkan hanyut tenggelam dan hingga saat ini belum juga ditemukan, Minggu (9/4).

Data yang diperoleh dari posko siaga bencana Badan Penang­gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Stabat. Sebanyak 314 KK rumah warga terendam banjir di Kecamatan Tanjung Pura, yakni di Desa Teluk Bakung, Pekubuan, Pematang Cengal Barat, Pematang Cengal Timur dan Paya Perupuk, dengan ketinggian airnya 30 hingga 150 cm.

Upaya yang dilakukan yakni dengan mendirikan tiga tenda posko yakni satu di Kantor Camat dan dua di Desa Pematang Cengal Barat. Bahkan juga dilakukan pendistribusian 1000 lembar karung goni plastik untuk mengisi tanah atau pasir guna menghambat laju air.

Kemudian di Kecamatan Sei Lepan sebanyak 96 KK rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air 30 hingga 100 cm di dua desa yakni Harapan Baru dan Harapan Jaya. Sedang Kecamatan Padang Tualang yang terkena rendaman banjir sedikirnya 38 KK di Desa Jati Sari dengan ketinggian air 20 sampai 30 cm.
[caption id="attachment_75862" align="aligncenter" width="600"] Banjir Langkat[/caption]

LONGSOR


Selain itu, ada empat kecamatan yang terkena dampak longsor akibat hujan deras yakni di Kecamatan Wampu, Serapit, Batang Serangan dan Selesai.

Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu berdampak pada terputusnya jembatan akibat pondasinya hanyut. Jembatan ini merupakan jalur akses bagi masyarakat. Saat ini telah diupayakan pembuatan jembatan darurat di sebelah yang runtuh.

Sedang di Desa Suka Pulung Kecamatan Serapit, tiga rumah warga rubuh akibat tergerusnya tebing sungai sepanjang 300 meter. Kemudian di Desa Karya Jadi Kecamatan Batang Serangan, jalan utama sepanjang 150 meter tergerus sehingga aktivitas masyarakat terganggu dan rubuhnya jembatan penghubung antar dusun di Desa Tanjung Merahe Kecamatan Selesai.

Kepala Badan Penang­gulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Iwan Syahri, ketika dihubungi via sambungan telepon, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum

Dijelaskannya, selain merendam ratusan rumah, bencana alam tersebut juga menenggelamkan seorang warga yakni Abdul Manan (21) warga Dusun Tanah 10 Desa Stabat Lama Kecamatan Wampu.

" Bencana alam ini membuat salah seorang penduduk tenggelam, hingga hari ke-3 masih belum ditemukan. Bahkan petugas BPBD didukung Basarnas Medan dan masyarakat telah melakukan penyusuran jalur sungai sungai Wampu hingga ke muara laut," ujarnya.

Disinggung kondisi air di tiga kecamatan hingga malam ini, Syahri mengakui ada yang masih bertahan karena pengaruh air laut dan ada juga sudah surut.

"Di Kecamatan Tanjung Pura masih bertahan karena laut pasang, sedang
Padang Tualang sudah surut dan Sei Lepan juga surut namun masih tergenang di jalan yang cekung," jelasnya. (lkt-1)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar