[caption id="attachment_77115" align="aligncenter" width="599"]
Rumah duka[/caption]
Rencana mau belanja ke Pasar Baru Kecamatan Perbaungan Kabupaten Sergai untuk kebutuhan jualan sarapan dan kue di lokasi proyek jalan tol, ibu dan anak berujung naas pada Rabu (26/4) sekira pukul 04.15 Wib.
Rukiah (57) dan Suci Safitri Pratiwi (17) anaknya tewas setelah sepedamotor yang ditunggangi keduanya menabrak pantat truk yang berhenti di jalinsum Medan-Tebing Tinggi KM 34-35 Lingkungan Pasiran Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan, Sergai.
Rencana mau belanja ke Pasar Baru Kecamatan Perbaungan Kabupaten Sergai untuk kebutuhan jualan sarapan dan kue di lokasi proyek jalan tol, ibu dan anak berujung naas pada Rabu (26/4) sekira pukul 04.15 Wib.
Rukiah (57) dan Suci Safitri Pratiwi (17) anaknya tewas setelah sepedamotor yang ditunggangi keduanya menabrak pantat truk yang berhenti di jalinsum Medan-Tebing Tinggi KM 34-35 Lingkungan Pasiran Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan, Sergai.
Sebelumnya pagi dini hari itu, Rukiah yang berboncengan dengan Suci berangkat dari kediamannya di Dusun Serdang Desa Sukamandi Hulu Kecamatan Pagar Merbau untuk membeli keperluan jualan sarapan dan kue. Setahubagaimana saat tiba di lokasi kejadian, sepedamotor yang dikenderai ibu beranak 9 berboncengan dengan anak kedelapannya menabrak mobil truck berhenti di jalinsum Medan-Tebing Tinggi KM 34-35 Lingkungan Pasiran Kelurahan Simpang Tiga Pekan Kecamatan Perbaungan, Sergai.
Naas, Rukiah dan Suci Safitri Pratiwi yang duduk di kelas 3 SMA Pembangunan Perbaungan itu meregang nyawa. Padahal Suci yang tergolong berprestasi di sekolah itu tinggal menunggu hasil pengumuman lulus-lulusan. Cita-cita Suci yang berencana akan menyambung sekolahnya ke universitas itupun kandas akibat kejadian nahas ini.
Sementara Rukiah, adalah tulang punggung keluarga karena Tukirin (60) suaminya sedang dalam kondisi sakit-sakitan. "Keduanya dikebumikan di TPU Desa Sukamandi Hulu pukul 11.00Wib. Kami berharap agar pihak kenderaan itu bisa merasakan duka yang kami alami dan bertanggungjawab," kata Suny (72) kakak Tukirn.
Menurut yang tinggal di Blok 6 Desa Sumberejo Kecamatan Pagar Merba, Rukiah iparnya itu merupakan orang yang pekerja keras. Dari pagi hingga sore harinya, Rukiah berjualan untuk membantu suaminya menghidupi keluarga.
Sedangkan Suci, gadis belia yang selalu membantu ibunya membenahi dagangan sebelum dan sepulang sekolah. “Entah kenapa selalu saja orang yang baik itu lebih dulu dijemput yang maha kuasa. Kami pun terkejut setelah mendapat kabar kejadian nahas itu," sebut Suny sambil meneteskan air mata.(walsa)
Naas, Rukiah dan Suci Safitri Pratiwi yang duduk di kelas 3 SMA Pembangunan Perbaungan itu meregang nyawa. Padahal Suci yang tergolong berprestasi di sekolah itu tinggal menunggu hasil pengumuman lulus-lulusan. Cita-cita Suci yang berencana akan menyambung sekolahnya ke universitas itupun kandas akibat kejadian nahas ini.
Sementara Rukiah, adalah tulang punggung keluarga karena Tukirin (60) suaminya sedang dalam kondisi sakit-sakitan. "Keduanya dikebumikan di TPU Desa Sukamandi Hulu pukul 11.00Wib. Kami berharap agar pihak kenderaan itu bisa merasakan duka yang kami alami dan bertanggungjawab," kata Suny (72) kakak Tukirn.
Menurut yang tinggal di Blok 6 Desa Sumberejo Kecamatan Pagar Merba, Rukiah iparnya itu merupakan orang yang pekerja keras. Dari pagi hingga sore harinya, Rukiah berjualan untuk membantu suaminya menghidupi keluarga.
Sedangkan Suci, gadis belia yang selalu membantu ibunya membenahi dagangan sebelum dan sepulang sekolah. “Entah kenapa selalu saja orang yang baik itu lebih dulu dijemput yang maha kuasa. Kami pun terkejut setelah mendapat kabar kejadian nahas itu," sebut Suny sambil meneteskan air mata.(walsa)