[caption id="attachment_73033" align="aligncenter" width="330"]
Ilustrasi ujian nasional[/caption]
Ombudsman Republik Indonesia (RI) melakukan pengawasan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumatera Utara yang dilaksanakan pada Senin (3/4) sampai Kamis (6/4).
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumatera Utara Abyadi Siregar kepada wartawan mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan UN SMK seperti tahun lalu.
"Kita akan menurunkan tim ke sekolah- sekokah untuk memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN), kita bagi dua tim. Hari ini memantau UN di Medan, kita berharap bisa memantau empat sekolah," kata Abyadi Siregar.
Menurut Abyadi Siregar, pengawasan yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk melihat integritas pelaksanaan UN di Sumut. "Kita ingin melihat apakah ada bocoran soal atau kunci jawaban. Tujuan melakukan pengawasan UN untuk melihat integritas pelaksanaan UN di Sumut," terangnya.
Ilustrasi ujian nasional[/caption]Ombudsman Republik Indonesia (RI) melakukan pengawasan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumatera Utara yang dilaksanakan pada Senin (3/4) sampai Kamis (6/4).
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Sumatera Utara Abyadi Siregar kepada wartawan mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan UN SMK seperti tahun lalu.
"Kita akan menurunkan tim ke sekolah- sekokah untuk memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN), kita bagi dua tim. Hari ini memantau UN di Medan, kita berharap bisa memantau empat sekolah," kata Abyadi Siregar.
Menurut Abyadi Siregar, pengawasan yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk melihat integritas pelaksanaan UN di Sumut. "Kita ingin melihat apakah ada bocoran soal atau kunci jawaban. Tujuan melakukan pengawasan UN untuk melihat integritas pelaksanaan UN di Sumut," terangnya.
Dirinya pu berharap UN dilaksanakan sesuai SOP. "Saat UN berlangsung, siswa mau pun pengawas tidak menggunakan hp.
Bagi pejabat yang ingin memantau UN, jangan masuk kedalam ruangan saat UN berlangsung tapi cukup melihat dari pintu dan jendela," harap Abyadi Siregar.
Abyadi Siregar juga berharap agar pelaksanaan UN dilakukan dengan jujur. "UN harus berlangsung jujur. Kita minta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan UN baik dinas, guru dan pengawas melaksanakan UN dengan jujur.
Kebocoran soal dan kunci jawaban tidak mungkin dari siswa sehingga patut diduga dari oknum dinas maupun oknum guru.
Dinas Pendidikan dan guru harus mengajari siswa jujur jangan ajari siswa ketidakjujuran," jelas Abyadi Siregar.
Informasi lain diperoleh, UN SMK di Sumut akan diikuti 85.069 siswa. Dimana sebanyak 60.376 siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sedangkan sisanya 24.693 siswa mengikuti Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).
Sementara untuk Deliserdang, UN SMK diikuti 10.986 siswa merupakan paling banyak kedua di Sumut setelah Medan sebanyak 17.183 siswa. Untuk Deliserdang, sebanyak 6.732 siswa akan mengikuti UNBK dan sisanya sebanyak 4.254 siswa mengikuti UNKP.(walsa)
