Pembunuh Sekeluarga itu Diduga Orang Dekat

Sebarkan:
[caption id="attachment_75866" align="aligncenter" width="786"] Tragis...! Satu Keluarga Tewas Dibantai di Mabar[/caption]

Sejumlah warga yang menetap di sekitaran lingkungan timbul tanda tanya siapa aktor pelaku di balik kematian pria yang bekerja sebagai Telli atau pencatat barang di kawasan pergudangan di Jalan Metal, Kecamatan Medan Deli serta keluarganya.

Pelaku yang diduga kuat orang dekat atau masih dikenal bukanlah pelaku perampokan. ‎Pasalnya, pelaku tidak mengambil barang berharga perhiasan yang masih berada di tubuh korban.

Dugaan kuat, pelaku yang hanya mengambil sepeda motor dan Hp sebagai alat untuk melarikan diri setelah melakukan pembunuhan. Aksi pelaku tergolong tragis diduga dendam dan telah berencana.

"Kami lihat tadi, tidak ada perhiasan istri dan mertuanya yang hilang, cuma kereta aja yang hilang. Bisa jadi pelakunya ini dikenal sama yang mati, sehingga semuanya dibunuh. Mungkin, pelakunya sakit hati dan dendam," kata warga di lokasi.

Selain itu juga, Sabtu (8/4) pukul 22.00 WIB, tetangga sebelah rumah korban, Suarman sempat mendengar ada tamu yang datang ke rumah korban.

"Malam itu aku dengar ada yang datang naik kereta, aku sempat dengar si Irianto bilang, mau datang kenapa tidak menelpon dulu, itulah yang aku dengar," kata Suarman.

Dibeberkan pria berusia 46 tahun ini, tamu yang datang ke rumah korban diketahui dua orang naik sepeda motor Yamaha Mio. "Ada yang lihat anak sini, katanya yang datang dua orang naik kereta, tapi saya tidak lihat, saya cuma dengar suara dari luar aja," ungkap Suarman.

Dengan kedatangan tamu itu, Suarman menduga pelakunya kenal dengan korban. "Mungkin pelaku ini kawan atau orang dekat korban, karena mereka sempat bicara di teras rumah dan masuk ke rumah," beber Suarman lagi.

Menanggapi hal itu, Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel yang sempat ditanya motif pembunuhan mengaku, dirinya menduga dari hasil olah TKP, pelaku merupakan kenal dengan korban sehingga menghabisi seluruh keluarga korban.

"Dugaan kita sementara, pembunuhan ini sudah direncanakan oleh pelaku, untuk dugaan membunuhan masih kecil, karena pelaku hanya mengambil sepeda motor dan Hp yang diduga digunakan untuk melarikan diri," ungkap jenderal bintang dua ini.

Bermasyarakat dan Tak Pernah Punya Masalah

Tewasnya Irianto bersama keluarga dan mertunya membuat para warga sekitar seakan tak percaya. Karena, pria yang telah memiliki 3 orang anak selama ini dikenal bermasyarakat dan tidak pernah punya masalah.

Dengan kesehariannya sebagai kepala gudang atau penanggung jawab pencatat barang, Irianto selalu rajin mengikuti kegiatan sosial di tempat tinggalnya.
"Selama ini Irianto ini rajin ikut wirid dan tak pernah membuat onar di lingkungan. Setahu kami dia (Irianto) baik‎. Makanya kami terkejut melihat kejadian ini," kata tetangga korban, Suarman.

Begitu juga diakui ibu kandung Irianto, Murni yang tak kuasa melihat pembunuhan tragsi itu mengaku, selama ini Irianto tidak pernah ada mengeluh masalah di luar maupun di keluarga.

"Anak saya itu baik, dia itu tak pernah ikut organisasi apapun kecuali ikut wirid di lingkungan. Kemarin saya sempat cerita ama istrinya, mau ada acara pesat, nanti sama kita pergi. Rupanya mereka sudah kayak gini," ungkap Murni dengan linangan air mata.

Dikenang Murni, selama ini, dirinya sangat sayang dengan cucunya ‎ikut tewas, sebelum tewas, Gilang pulang sekolah selalu diberikan es untuk dibawa ke rumah.

"Padahal semalam si Gilang sempat saya kasih es, setiap hari selalu minta es, Nek ada es, saya kasih, sedih kali saya, sekarang mereka sudah tidak ada lagi," tangis Murni dengan kondisi tak kuasa.

Hal itu dibenarkan Kepling 11, Setiawan Budiono mengatakan, selama dirinya menjabat sebagai kepala lingkungan, Irianto tidak pernah buat masalah, bahkan Irianto rajin mengikuti perwiridan.

"Selama ini dia bagus di lingkungan sini, kalau sudah kerja pulangnya nanti keluar ngumpul di lingkungan, tidak pernah ada buat aneh di lingkungan," kata Setiawan.‎


[caption id="attachment_75915" align="aligncenter" width="3120"] Jenazah para korban dibunuh sekeluarga dievakuasi polisi[/caption]

Kondisi Korban Tewas

1 Irianto tewas di dapur dengan kondisi telentang dengan luka koyak di leher.

2. Marni (mertua Irianto) tewas berjarak sekitar 1 meter dari Irianto di antara ruang tengah dan dapur

3. Yani (istri Irianto) tewas di tempat tidur bersama dua anaknya.

4. Naya (anak Irianto) tewas di tempat tidur

5. Gilang Raksono (anak Irianto) tewas di tempat tidur.

Korban Selamat

1. Kinara (anak Irtianto) mengalami luka dibagian kepala ditemukan di bawah kolong tempat tidur dengan kondisi selamat dirawat di RSU Mitra Medika.

Kronologis Kejadian.

Sabtu (8/4)
Pukul 22.00 WIB, Diduga dua pelaku mendatangi rumah, pelaku disambut oleh Irianto dan masuk ke dalam rumah.

Pukul 23. 00 WIB, Diduga kedua pelaku keluar rumah meninggalkan para korban yang sudah tewas dibunuh.

Minggu (9/4)

Pukul 09.00 WIB, Nek Serimpi mendatangi rumah korban merasa heran karena tak keluar rumah. Ternyata ditemukan sekeluarga telah tewas.

Pukul 09.30 WIB, Kepling , Setiawan Budiono bersama warga membawa Kinara yang masih selamat ke RSU Mitra Medika dan menghubungi pihak kepolisian.

Pukul 10.00 WIB, petugas dari Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan datang ke lokasi melakukan olah TKP.

Pukul 15.00 WIB, Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel‎ beserta rombongan datang ke lokasi untuk mendengar hasil penyelidikan dari sejumlah personil di TKP.

Pukul 15.30 WIB, Jenazah para korban dievakuasi dari rumah dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan visum.(mu-1)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar