Rombongan pimpinan dan anggota DPRD Sumut mengunjungi korban bencana banjir bandang yang menimpa ribuan warga di tiga daerah di Sumut pada Minggu (26/3/2017) malam lalu.
Rombongan mengunjungi tiga daerah yakni Kota Padangsidempuan, Kabupaten Mandailingnatal dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Kunjungan ini dilakukan sejak Selasa (11/4/2017) hingga Jumat (14/4/2017) mendatang.
Ketua DPRD Sumut Wagirin Arman, mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk menyerahkan bantuan kepada para korban banjir banding.
"Kita bersama rombongan Anggota DPRD Sumut Daerah Pemilihan VII ke sini. Kita beri bantuan. Bantuan ini swadaya kita dan tidak menggunakan dana APBD," ujar Wagirin ketika dihubungi, Rabu (12/4/2017).
Sementara itu, Anggota DPRD Sumut Daerah Pemilihan VII, Sutrisno Pangaribuan, menjelaskan pihaknya berhasil mengumpulkan bantuan dana senilai Rp50 juta. Dana ini dikumpul dari sejumlah anggota dewan senilai Rp500 ribu per orang.
"Dana ini digunakan untuk membeli seribu sak semen. 500 sak semen diserahkan ke Pemko Padangsidimpuan, 300 sak ke Pemkab Madina dan 200 sak ke Pemkab Tapanuli Selatan," ungkapnya
Bantuan semen, sambung Sutrisno, diberikan karena saat ini para korban sedang membangun kembali rumah mereka yang rusak diterjang banjir.
Kata Sutrisno, selain menyerahkan bantuan, pihaknya juga sedang menelusuri penyebab utama terjadinya banjir yang menewaskan sedikitnya tujuh orang dan menyebabkan ribuan jiwa mengungsi.
"Korban sedang memulihkan kehidupan seperti semula, seperti membangun kembali rumah-rumah yang hancur. Sorotan kita adalah mencari penyebab utama banjir," terangnya.
Sutrisno menduga banjir ini tak terlepas dari faktor kerusakan hutan di hulu sungai.
"Dari material bencana, yaitu pasir, lumpur dan potongan kayu, diyakini akibat alih fungsi hutan," pungkasnya.(sandy)
"Dana ini digunakan untuk membeli seribu sak semen. 500 sak semen diserahkan ke Pemko Padangsidimpuan, 300 sak ke Pemkab Madina dan 200 sak ke Pemkab Tapanuli Selatan," ungkapnya
Bantuan semen, sambung Sutrisno, diberikan karena saat ini para korban sedang membangun kembali rumah mereka yang rusak diterjang banjir.
Kata Sutrisno, selain menyerahkan bantuan, pihaknya juga sedang menelusuri penyebab utama terjadinya banjir yang menewaskan sedikitnya tujuh orang dan menyebabkan ribuan jiwa mengungsi.
"Korban sedang memulihkan kehidupan seperti semula, seperti membangun kembali rumah-rumah yang hancur. Sorotan kita adalah mencari penyebab utama banjir," terangnya.
Sutrisno menduga banjir ini tak terlepas dari faktor kerusakan hutan di hulu sungai.
"Dari material bencana, yaitu pasir, lumpur dan potongan kayu, diyakini akibat alih fungsi hutan," pungkasnya.(sandy)