Siswa Coret Seragam Warnai Hari Terakhir UNKP SMK

Sebarkan:
[caption id="attachment_75660" align="aligncenter" width="950"] Terlihat siswa SMK melakukan aksi coret-coret seragam usai UNKP, Kamis (6/4).[/caption]
Aksi coret baju seragam sekolah dan konvoi mewarnai situasi hari terakhir Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Meski sebelumnya berbagai pihak termasuk sekolah telah mengimbau agar siswa tidak melakukan kebiasaan buruk itu. Beberapa siswa ditemui usai ujian mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sudah menjadi tradisi dikalangan siswa di wilayah Gunung Tua dan sekitarnya, Kecamatan Padang Bolak khususnya dan umumnya Paluta.

“Ini merupakan bukti kami sudah tamat,” ujar Andi salah seorang siswa diamini rekannya kepada wartawan, Kamis (6/4).

Andi mengungkapkan, bahwa pihak sekolahnya telah mengeluarkan imbauan agar siswa tidak melakukan coret-coret seragam usai UN dan menganjurkan agar seragam tersebut lebih baik disumbangkan kepada adik-adik kelas atau mereka yang lebih membutuhkan.

“Himbauan ada, tapi kan coret-mencoret ini sudah biasa bang,” sebutnya.
Hal senada diungkapkan, Indah, salah stau pelajar SMK swasta di Padang Bolak. Menurutnya, aksi coret-mencoret merupakan kesan tersendiri terhadap rekan-rekan selama sekolah dan memiliki sejarah yang tidak bisa dilupakan seumur hidup.

“Kita hanya tanda tangan saja bang, kan bisa jadi kenang-kenangan seumur hidup disimpan di kamar dan penuh makna,” ujarnya.

Sekretaris Dewan Pendidikan Paluta Tohong Pangondian Harahap didampingi pengurus Drs Umar Khotib Siregar seputar aksi coret mencoret seragam sekolah bagi para siswa pasca UN mengungkapkan aksi coret baju seragam saat pengumuman kelulusan merupakan tindakan yang sia-sia dan kurang etis, di samping dapat mengganggu suasana ketertiban.

Pihaknya sangat menyesalkan apabila para siswa tersebut mencoret-coret pakaian seragam dengan pewarna maupun spidol pada saat pengumuman kelulusan nanti. Padahal seragam itu apabila di berikan kepada orang lain atau ke adik kelasnya yang tidak mampu dan sangat membutuhkan seragam sekolah akan lebih bermanfaat,” pungkasnya.

Terpisah Ketua Subrayon 01 SMK Kabupaten Paluta yang juga koordinator UNKP SMK Paluta Zendro Hasibuan Spd mengaku sudah memberikan himbauan kepada seluruh peserta UNKP yang ada di Paluta untuk tidak melakukan aksi coret-coret seragam karena tindakan itu merupakan tindakan yang sia-sia dan tidak bermanfaat.

“Pihak sekolah sudah memberikan himbauan kepada peserta agar setelah selesai UNKP agar tidak melakukan aksi coret-coret seragam,” ucapnya singkat. (plt-1)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar