Aneh...! Petani Sei Kepayang Tak Bisa Panen di Lahan Sendiri

Sebarkan:
[caption id="attachment_78069" align="aligncenter" width="1045"] Aneh...! Petani Sei Kepayang Tak Bisa Panen di Lahan Sendiri
[/caption]

Beberapa perwakilan petani sawit Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan mendatangi Kantor Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Sumut untuk menyampaikan aspirasi, pada Rabu (10/5/2017) siang.

Para petani diterima oleh Wakil Bendahara Fraksi PDI-Perjuangan Sutrisno Pangaribuan ST.

Salah seorang petani, Mangatur Sirait, menceritakan pada Tahun 1998, mereka sudah masuk ke lokasi itu dari izin Bupati Asahan pada saat itu, Rihol sihotang.

"Kami dikasih masuk dengan mematok jatah masing-masing dari lahan tidur," jelas Sirait.
Setelah puluhan tahun, lanjutnya, beberapa waktu lalu, para petani diintimidasi dengan cara merampok dan menghancurkan rumah para petani. Mereka menduga pelaku tersebut adalah preman suruhan Ketua Koperasi Tani Mandiri H. Wahyudi.

"Jadi, kami juga menduga beberapa oknum pemerintah Asahan sudah mendapat jatah lahan masing-masing. Diduga, Wahyudi membagi-bagi lahan untuk mereka, agar bisa dibacking dan menguasai seluruh lahan kami," kata Sirait.

"Sekarang intinya, kami tidak bisa memanen sawit di lahan kami sendiri," tambahnya.

Sementara, perwakilan petani lainnya, Budiman Nainggolan mengatakan, izin dan keabsahan dari Koperasi Tani Mandiri.

"Kami sudah cek di Kementerian Koperasi RI, bahwa Koperasi ini tidak terdaftar disana," ujarnya.

Budiman menjelaskan, banyak keanehan dan kejanggalan dalam pengurus dan anggota Koperasi tersebut. Dia mengatakan, banyaknya pemalsuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) keanggotaan.

"Ini semua sudah aneh. KTP dan tanda tangan banyak yang dipalsukan," katanya.

Mendengar aspirasi itu, Sutrisno Pangaribuan merasa aneh dan mengaku akan membantu menyelesaikan masalah ini.

"Kita serius berjuang ini ya. Ini kita di kantor rakyat, masalah rakyat kecil harus kita selesaikan," tegas Sutrisno.(sandy)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar