[caption id="attachment_78995" align="aligncenter" width="457"]
Balita Ditemukan Tewas Dalam Parit[/caption]
Warga Dusun Lau Buluh, Desa Siguci, Kecamatan STM Hilir mendadak heboh. Pasalnya, balita berumur 1,5 tahun bernama Farida Oktaviani boru Sinuraya ditemukan tewas didalam parit saluran air berjarak 100 meter dari rumahnya.
Informasi diperoleh pada Jumat (19/5), sebelumnya orangtua korban tak menemukan anaknya di rumah. Lalu pasangan suami istri (Pasutri) Nurhayati boru Tarigan (30) bersama Henry Sinuraya (33) suaminya, mencari Farida Oktaviani boru Sinuraya, anak bungsunya di sekitar tempat tinggal mereka.
Padahal saat itu cuaca sangat tidak mendukung pencarian karena sedang hujan deras. Informasi hilangnya balita itu pun langsung merebak dikalangan warga Dusun Lau, Buluh Desa Siguci, Kecamatan STM Hilir.
Warga Dusun Lau Buluh, Desa Siguci, Kecamatan STM Hilir mendadak heboh. Pasalnya, balita berumur 1,5 tahun bernama Farida Oktaviani boru Sinuraya ditemukan tewas didalam parit saluran air berjarak 100 meter dari rumahnya.
Informasi diperoleh pada Jumat (19/5), sebelumnya orangtua korban tak menemukan anaknya di rumah. Lalu pasangan suami istri (Pasutri) Nurhayati boru Tarigan (30) bersama Henry Sinuraya (33) suaminya, mencari Farida Oktaviani boru Sinuraya, anak bungsunya di sekitar tempat tinggal mereka.
Padahal saat itu cuaca sangat tidak mendukung pencarian karena sedang hujan deras. Informasi hilangnya balita itu pun langsung merebak dikalangan warga Dusun Lau, Buluh Desa Siguci, Kecamatan STM Hilir.
Tak lama setelah hujan deras reda, Riadi Surbakti (35) warga Dusun Panggarutan, Desa Siguci melintas dari jalan umum Dusun Lau Buluh, Desa Siguci hendak pulang kerumahnya. Saat itu, buruh bangunan ini sempat tersentak melihat sosok anak kecil yang tersangkut di batang kayu dalam parit saluran air yang berjarak sekira 100 meter dari kediaman korban.
Atas temuan itu, Riadi langsung mengabarkannya kepada Nurhayati dan Henry. Mendapat kabar tersebut, Nurhayati dan Henry bersama warga lainnya langsung bergegas ke lokasi yang disebutkan.
Tiba di lokasi, pasutri beranak dua itupun langsung memastikan jika sosok yang tersangkut batang kayu dalam parit saluran air adalah Farida Oktaviani boru Sinuraya. Ketika diangkat dari dalam parit, kondisi korban sudah kaku dan tak bernyawa.
Kemudian untuk memastikannya, korban pun dibawa ke Puskesmas Talun Kenas untuk diperiksa kondisinya. Hasil pemeriksaan medis dinyatakan jika korban sudah meninggal dunia. Kemudian korban dibawa kerumah duka untuk disemayamkan.
Kapolsek Talun Kenas AKP Simon Pasaribu membenarkan peristiwa itu dan mengatakan jika korban sudah dibawa kerumah duka. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan orangtua korban menganggap peristiwa tersebut musibah,” sebut Simon Pasaribu. (walsa)
Atas temuan itu, Riadi langsung mengabarkannya kepada Nurhayati dan Henry. Mendapat kabar tersebut, Nurhayati dan Henry bersama warga lainnya langsung bergegas ke lokasi yang disebutkan.
Tiba di lokasi, pasutri beranak dua itupun langsung memastikan jika sosok yang tersangkut batang kayu dalam parit saluran air adalah Farida Oktaviani boru Sinuraya. Ketika diangkat dari dalam parit, kondisi korban sudah kaku dan tak bernyawa.
Kemudian untuk memastikannya, korban pun dibawa ke Puskesmas Talun Kenas untuk diperiksa kondisinya. Hasil pemeriksaan medis dinyatakan jika korban sudah meninggal dunia. Kemudian korban dibawa kerumah duka untuk disemayamkan.
Kapolsek Talun Kenas AKP Simon Pasaribu membenarkan peristiwa itu dan mengatakan jika korban sudah dibawa kerumah duka. "Tidak ada tanda-tanda kekerasan dan orangtua korban menganggap peristiwa tersebut musibah,” sebut Simon Pasaribu. (walsa)