Bila Maju Pilgubsu 2018, Sutrisno Pangaribuan Usung Tema 'SUMUT BARU'

Sebarkan:
[caption id="attachment_77759" align="aligncenter" width="606"] Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI-Perjuangan (PDI-P) Sutrisno Pangaribuan ST[/caption]


Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) ke depan sebaiknya diambil dari putra daerah, politisi atau tokoh lokal. Artinya, bukan didatangkan dari luar Sumatera Utara. Karena, sosok lokal lebih memahami dan mengetahui Sumut.

Hal itu dikatakan Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI-Perjuangan (PDI-P) Sutrisno Pangaribuan ST saat memberikan pandangan kepada wartawan terkait calon pemimpin Sumut kedepannya.

“Saya melihat kita tidak perlu mengimpor dari luar Sumut. Artinya, lebih memprioritaskan putra daerah atau tokoh politik lokal,” ujar Sutrisno, beberapa waktu lalu.

Anggota Komisi C DPRD Sumut ini menyampaikan, salah satu contoh putra daerah atau politisi lokal yang dimaksudkanya itu adalah Anggota DPRD Sumut itu sendiri.

"Anggota Dewan setiap hari bersentuhan dengan masalah Sumut, membahas anggaran Sumut, membahas legislasi dan juga mengawasi kinerja Pemerintah Sumut. Jadi akan lebih memahami apa yang terjadi dan tahu seperti apa kondisi Sumatera Utara saat ini,” terangnya.

Menyangkut kondisi Sumatera Utara saat ini, kata Sutrisno, yang dibutuhkan adalah sosok yang betul bersumber dari rakyat, dan memahami apa yang dibutuhkan rakyat. Artinya, harus memahami denyut nadi Sumatera Utara.

Masyarakat Sumut secara kolektif adalah cerdas, dan memilki potensi untuk berkembang. Namun, menurut Sutrisno, hingga kini belum ada sosok Gubernur yang mampu mengkonsolidasikan seluruh kekuatan itu.

“Mengkonsolidasikan kekuatan secara etnis dan mampu mengkonsolidasikan semua potensi potensi perbedaan, menjadi suatu kekuatan. Bahwa, Sumut ini adalah miniatur Indonesia,” katanya.

"Kalau orang hari ini berbicara Indonesia, mestinya Sumut itu bisa menjadi referensi. Orang yang mampu menjadikan Sumut menjadi referensi, tentu mampu memimpin Sumut untuk menjadi lebih baik di tahun 2018-2023 mendatang," tambahnya.

Mantan Aktifis GMKI ini mengaku, kalau dirinya merasa ada yang aneh saat ini, meskipun tidak tahu persis apa yang menjadi alasan. Karena dari seratus anggota DPRD Sumut, ternyata masih ada tidak percaya diri untuk mengambil bagian tanggungjawab menjadi eksekutif. Baginya, ini adalah fenomena yang menarik.

“Kalau dari sanapun kita tidak memiliki orang, lalu dari mana lagi. Bahkan dari Kepala Daerah di TK II juga tidak banyak yang memiliki rencana kesana,” ungkapnya.

Kalaupun ada beberapa nama yang disebut-sebut akan maju pada Pilgubsu mendatang, Sutrisno menilai itu adalah orang yang memangku jabatan sebagai ketua partai politik, bukan karena adanya prestasi yang luar biasa. Artinya, bukan karena dorongan masyarakat untuk maju, karena dinilai tidak cukup lagi jika hanya melayani Kabupaten atau Kota.

“Itu tidak kita lihat. Kalaupun ada 2 atau 3 nama, itu karena Ketua Partai Politik. Ini fakta-fakta yang terlihat hari ini,” imbuhnya.

Anggota DPRD Sumut yang berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara VII ini, juga tak membantah soal keinginannya maju pada Pilgubsu 2018 mendatang.

“Kalau ada rakyat yang mendukung, karena mungkin melihat kinerja, ataupun sikap-sikap yang muncul, lalu kemudian ada upaya dari rakyat menyampaikan kepada partai, dan partai mendengar suara rakyat dan kita ditugaskan, kita siap,” tambah Sutrisno.

Ketika ditanya kalau dirinya maju partai apa yang dinilai cocok untuk berkolaborasi dengan PDI-P, Sutrisno menjelaskan bahwa, tentunya calon yang diusung oleh partai lain itu memiliki komitmen dan sejalan dengan gagasannya.

Tentunya, sambung Sutrisno, hal itu tetap dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti yang telah dijelaskannya dimana kita ini adalah provinsi yang sangat plural, penuh dengan keanekaragaman, karenanya kita harus memiliki komitmen untuk membangun paket, yakni membangun Sumut yang rukun.

Sutrisno juga menuturkan, apabila maju sebagai Cagubsu pada 2018 mendatang, dirinya akan mengusung tema 'SUMUT BARU' yang artinya Sumatera Utara Bersih, Aman, Rukun dan Unggul.

Bersih itu baik secara lingkungan mapun birokrasi yang bebas korupsi. Aman, yakni dengan membangun kemitraan dengan seluruh stake holder untuk memastikan Sumut aman, sehingga tidak takut investasi.

Kemudian, Rukun artinya seluruh stake holder harus dinstruksikan rukun baik itu secara agama, secara suku maupun secara ekonomi, pasti semua akan berjalan dengan baik. Setelah melalui kondisi yang Bersih, Aman, dan Rukun, maka akan masuk pada yang terakhir, yakni Unggul. Maka, jadilah Sumut yang Unggul.

Disinggung apakah namanya sudah terdaftar di partainya sebagai Cagubsu mendatang, karena saat ini PDI Perjuangan sudah membuka pendaftaran bagi Bakal Cagubsu 2018 mendatang, Sutrisno mengaku akan mengikuti terlebih dahulu segala prosedur yang ditetapkan partai.

“Ketika sudah mulai muncul gerakan netizen, tentu akan menjadi bahan pertimbangan bagi partai politik. Tapi kapan proses finalisasinya, mulai mengambil formulir, sampai mengisinya akan saya ikuti jadwalnya sesuai yang telah ditetapkan oleh partai,” pungkasnya mengakhiri.
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini