[caption id="attachment_77767" align="aligncenter" width="700"]
Dokter Forensik[/caption]
Curiga adanya tindakan penganiayaan, pihak keluarga membongkar makam almarhum Rahmatsyah Nasution (37) di Jalan Kenari, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Area.
Sebelum meninggal, Rahmatsyah yang merupakan tahanan narkoba ini tengah menjalani hukuman di Rutan Klas II Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.
"Kami curiga dengan kematian korban. Sebab, saat diantar ke rumah, kami melihat luka memar ditubuh jenazahnya," ujar bibi almarhum, Hajijah Silaban, Sabtu (6/5/2017).
Hajijah mengatakan, almarhum Rahmatsyah sudah menjalani hukuman selama empat tahun. Dan sisa tiga bulan lagi sudah bebas dari masa tahanan.
Curiga adanya tindakan penganiayaan, pihak keluarga membongkar makam almarhum Rahmatsyah Nasution (37) di Jalan Kenari, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Area.
Sebelum meninggal, Rahmatsyah yang merupakan tahanan narkoba ini tengah menjalani hukuman di Rutan Klas II Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.
"Kami curiga dengan kematian korban. Sebab, saat diantar ke rumah, kami melihat luka memar ditubuh jenazahnya," ujar bibi almarhum, Hajijah Silaban, Sabtu (6/5/2017).
Hajijah mengatakan, almarhum Rahmatsyah sudah menjalani hukuman selama empat tahun. Dan sisa tiga bulan lagi sudah bebas dari masa tahanan.
"Tiga bulan lagi harusnya bebas. Namun, Selasa (25/4/2017) kemarin kemanakan saya ini tiba-tiba dipulangkan ke rumah dalam keadaan meninggal dunia," terangnya.
Pantauan dilapangan, istri almarhum, Revi Setia (35), juga terlihat ikut serta. Dan petugas Polres Humbahas juga terlihat hadir dilokasi pembongkaran tempat pemakaman umum (TPU) muslim tersebut.
"Kami hanya ingin mengetahui penyebab kematian korban. Kami berharap kasus ini bisa terungkap," tambah Hajijah.
Sementara, Dokter Forensik Laboratorium Cabang Medan, Mistar Ritonga memastikan almarhum Rahmatsyah Nasution (37), tewas karena dibunuh dengan cara dianiaya.
Menurut keterangannya, dari hasil otopsi sementara, ditemukan beberapa luka bekas hantaman benda tumpul di tubuh korban.
"Ada tanda-tanda kekerasan di dada sebelah kanan. Kemudian, di bagian rusuk kanan juga terlihat," ungkap Mistar usai melakukan pembongkaran makam.
Dia mengatakan, di rongga dada terdapat darah yang mengindikasikan korban dipukuli. Serta, lanjutnya, ada luka robek di bagian paru.
"Untuk lebih jelasnya, pemeriksaan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan patalogi anatomi. Nanti akan diketahui lebih jelasnya seperti apa," pungkasnya.(sandy)
Pantauan dilapangan, istri almarhum, Revi Setia (35), juga terlihat ikut serta. Dan petugas Polres Humbahas juga terlihat hadir dilokasi pembongkaran tempat pemakaman umum (TPU) muslim tersebut.
"Kami hanya ingin mengetahui penyebab kematian korban. Kami berharap kasus ini bisa terungkap," tambah Hajijah.
Sementara, Dokter Forensik Laboratorium Cabang Medan, Mistar Ritonga memastikan almarhum Rahmatsyah Nasution (37), tewas karena dibunuh dengan cara dianiaya.
Menurut keterangannya, dari hasil otopsi sementara, ditemukan beberapa luka bekas hantaman benda tumpul di tubuh korban.
"Ada tanda-tanda kekerasan di dada sebelah kanan. Kemudian, di bagian rusuk kanan juga terlihat," ungkap Mistar usai melakukan pembongkaran makam.
Dia mengatakan, di rongga dada terdapat darah yang mengindikasikan korban dipukuli. Serta, lanjutnya, ada luka robek di bagian paru.
"Untuk lebih jelasnya, pemeriksaan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan patalogi anatomi. Nanti akan diketahui lebih jelasnya seperti apa," pungkasnya.(sandy)