[caption id="attachment_78139" align="aligncenter" width="1040"]
Hadiri Waisak di Medan, Kapolda dan Gubsu Ajak Rawat Kebhinekaan[/caption]
Umat Buddha di Kota Medan melaksanakan acara kegiatan perayaan Waisak 2561 BE di Vihara Sinar Buddha, Kecamatan Medan Polonia, Kamis (11/5/2017).
Tampak hadir dalam acara, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Ketua Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumut dr Indra Wahidin, Anggota DPRD Sumut Brilian Moktar, Anggota DPRD Medan Hasyim SE dan ratusan umat Buddha lainnya.
Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel meminta kepada seluruh warga Sumatera Utara untuk merawat kebhinekaan dan kerukunan, khususnya antar umat beragama.
Umat Buddha di Kota Medan melaksanakan acara kegiatan perayaan Waisak 2561 BE di Vihara Sinar Buddha, Kecamatan Medan Polonia, Kamis (11/5/2017).
Tampak hadir dalam acara, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Ketua Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sumut dr Indra Wahidin, Anggota DPRD Sumut Brilian Moktar, Anggota DPRD Medan Hasyim SE dan ratusan umat Buddha lainnya.
Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel meminta kepada seluruh warga Sumatera Utara untuk merawat kebhinekaan dan kerukunan, khususnya antar umat beragama.
"Saya hadir bersama Gubernur dalam peringatan Hari Suci Waisak ini sebagai bentuk rasa cinta kasih dalam merawat kebhinekaan. Dalam merawat kebhinekaan itu, tidak mengenal suku, agama dan bahasa," tegas Kapolda.
Dia mengatakan, jika masyarakat mampu menjaga dan merawat kebinekaan, tentu Sumatera Utara ini akan aman dan damai.
"Masyarakat harus saling menghormati. Sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, saya berharap semua pihak bisa menjaga kerukunan yang sudah terbentuk selama ini," ungkapnya.
Sementara, Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi menambahkan, jika masyarakat mampu menjaga kerukunan, maka Indonesia akan menduduki peringkat keenam sebagai negara maju di dunia.
"Sekarang ini posisi Indonesia termasuk 20 negara terbesar di dunia. Namun, jika masyarakatnya tidak rukun, negara ini akan mudah dipecah belah dan dijajah," ucapnya.
Erry menambahkan, pengalaman 350 tahun kita dijajah dijadikan pembelajaran untuk semakin bersatu. Bukan malah semakin memperuncing permusuhan.
"Marilah kita semua berpikir positif terhadap yang lainnya. Kita semua harus bergandengan tangan membangun bangsa ini," pungkasnya.(sandy)
Dia mengatakan, jika masyarakat mampu menjaga dan merawat kebinekaan, tentu Sumatera Utara ini akan aman dan damai.
"Masyarakat harus saling menghormati. Sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, saya berharap semua pihak bisa menjaga kerukunan yang sudah terbentuk selama ini," ungkapnya.
Sementara, Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi menambahkan, jika masyarakat mampu menjaga kerukunan, maka Indonesia akan menduduki peringkat keenam sebagai negara maju di dunia.
"Sekarang ini posisi Indonesia termasuk 20 negara terbesar di dunia. Namun, jika masyarakatnya tidak rukun, negara ini akan mudah dipecah belah dan dijajah," ucapnya.
Erry menambahkan, pengalaman 350 tahun kita dijajah dijadikan pembelajaran untuk semakin bersatu. Bukan malah semakin memperuncing permusuhan.
"Marilah kita semua berpikir positif terhadap yang lainnya. Kita semua harus bergandengan tangan membangun bangsa ini," pungkasnya.(sandy)