[caption id="attachment_78228" align="aligncenter" width="492"]
Anak cangkul kepala ayah kandung[/caption]
Anak durhaka, itulah kalimat yang bisa dikatakan buat Herman S Marpaung (23) warga Dusun IV Desa Rawang Kecamatan Rawang Panca Arga yang telah mencangkul ayah kandungnya sendiri Derson Marpaung (53) di Simpang Renemas Dusun IV Desa Rawang Pasar IV Kecamatan Rawang Panca Arga, Jumat (12/5) sekira pukul 09.00 Wib.
Informasi yang diperoleh wartawan, peristiwa ini bermula ketika ayah dan anak berselisih di TKP, saat itu korban meludah didekat tersangka sehingga tersangka tersinggung dan balik arah lalu meludah didekat korban.
Mendapat perlakuan tidak sopan dari anaknya korban pun marah dan mendatangi tersangka dan terjadilah pertengkaran mulut antara ayah dan anak kandung yang membuat tersangka emosi dan mengambil cangkul dari rumah neneknya yang tidak jauh dari TKP.
"Setelah mengambil cangkul tersangka langsung mengejar korban dan mengarahkan cangkul yang dipegangnya ke arah kepala korban sehingga korban terjatuh dan mengalami luka robek dibagian kepala, Setelah korban terjatuh tersangka langsung memecahkan kaca steling yang berada ditoko kelontong milik korban yang dijaga oleh ibu kandung korban," ujar Kanit Polsek Kota Kisaran Ipda Syamsul Adhar kepada.
Syamsul juga menambahkan setelah puas melampiaskan amarahnya tersangka langsung pergi kerumah neneknya dan membiarkan ayahnya terkapar di persimpangan jalan. Melihat hal tersebut warga langsung menolong korban dan melarikan korban ke puskesmas yang kemudian dirujuk ke RSU HAMS Kisaran.
"Jadi informasi yang kami dapat antara ayah dan anak ini sudah lama terlibat selisih paham sehingga saling menyimpan dendam," ujarnya Syamsul.
Syamsul juga menyebutkan setelah mendapatkan laporan dari warga pihak Kepolisian Kota Kisaran langsung meringkus tersangka di rumah neneknya dan langsung menggiring tersangka ke Mapolsekta Kisaran.
"Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan di Poleskta Kisaran dari tangan tersangka kita mengamankan barang bukti cangkul dan gagang yang sudah terlepas, pecahan kaca steling" ujar Syamsul mengakhiri.(asa-2)
Anak durhaka, itulah kalimat yang bisa dikatakan buat Herman S Marpaung (23) warga Dusun IV Desa Rawang Kecamatan Rawang Panca Arga yang telah mencangkul ayah kandungnya sendiri Derson Marpaung (53) di Simpang Renemas Dusun IV Desa Rawang Pasar IV Kecamatan Rawang Panca Arga, Jumat (12/5) sekira pukul 09.00 Wib.
Informasi yang diperoleh wartawan, peristiwa ini bermula ketika ayah dan anak berselisih di TKP, saat itu korban meludah didekat tersangka sehingga tersangka tersinggung dan balik arah lalu meludah didekat korban.
Mendapat perlakuan tidak sopan dari anaknya korban pun marah dan mendatangi tersangka dan terjadilah pertengkaran mulut antara ayah dan anak kandung yang membuat tersangka emosi dan mengambil cangkul dari rumah neneknya yang tidak jauh dari TKP.
"Setelah mengambil cangkul tersangka langsung mengejar korban dan mengarahkan cangkul yang dipegangnya ke arah kepala korban sehingga korban terjatuh dan mengalami luka robek dibagian kepala, Setelah korban terjatuh tersangka langsung memecahkan kaca steling yang berada ditoko kelontong milik korban yang dijaga oleh ibu kandung korban," ujar Kanit Polsek Kota Kisaran Ipda Syamsul Adhar kepada.
Syamsul juga menambahkan setelah puas melampiaskan amarahnya tersangka langsung pergi kerumah neneknya dan membiarkan ayahnya terkapar di persimpangan jalan. Melihat hal tersebut warga langsung menolong korban dan melarikan korban ke puskesmas yang kemudian dirujuk ke RSU HAMS Kisaran.
"Jadi informasi yang kami dapat antara ayah dan anak ini sudah lama terlibat selisih paham sehingga saling menyimpan dendam," ujarnya Syamsul.
Syamsul juga menyebutkan setelah mendapatkan laporan dari warga pihak Kepolisian Kota Kisaran langsung meringkus tersangka di rumah neneknya dan langsung menggiring tersangka ke Mapolsekta Kisaran.
"Saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan di Poleskta Kisaran dari tangan tersangka kita mengamankan barang bukti cangkul dan gagang yang sudah terlepas, pecahan kaca steling" ujar Syamsul mengakhiri.(asa-2)
