Penertiban Bangunan di‎ Bantaran Sungai Deli Ricuh

Sebarkan:
[caption id="attachment_78773" align="aligncenter" width="639"] Penertiban bangunan liar di Bantaran Sungai Deli berlangsung ricuh[/caption]
Penertiban bangunan liar yang berada di bantaran Sungai Deli, Jalan Datuk Rubiah, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan berlangsung ricuh, Rabu (17/5) pukul 14.00 WIB.

Pembongkaran yang dilakukan unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) yang dipimpin Camat Medan Marelan, Parlindungan bersama Kapolsek Medan Labuhan, Kompol H Yasir Ahmadi, Danramil, Dansub POM Belawan dengan melibatkan kepala lingkungan dan Satpol PP tokoh masyarakat serta tokoh agama.

Para petugas yang telah menerima arahan langsung turun ke lapangan membongkar warung - warung yang menyediakan lesehan di sekitaran bantaran Sungai Deli.

Proses penertiban dengan cara membongkar bangunan kayu ‎berlangsung tertib dan aman, material bangunan yang dibongkar langsung dievakuasi ke mobil Satpol PP.

Berlanjut ke lokasi lain, suasana kericuhan menyelimuti proses pembongkaran bangunan yang berada di seberang bantaran Sungai Deli, seorang wanita merasa tak terima dimaki seorang staf kelurahan.

"Silahkan kalian bongkar, tapi jangan kalian maki aku. Saki kali hati aku, aku perempuan tapi tak pantas wakil lurah itu maki - maki aku," teriak wanita dengan tangisan.

Teriakan dan amukan wanita itu menjadi perhatian para petugas dan masyarakat. "Aku tidak larang dibongkar, tapi jangan maki aku. Apa pantas aparat pemerintah maki - maki aku, aku tak terima ini, aku permpuan tak pantas dia maki aku," teriak wanita mengenakan baju hitam sambil mencoba mengejar pria yang memakinya.

Walaupun wanita itu berteriak menantang pria yang memakinya, petugas Satpol PP dan kepala lingkungan terus membongkar bangunan milik wanita tersebut.
"Kalian bongkar semua, dasar kalian pemerintah tak jelas, ini tanah milik pribadi, bukan tanah pemerintah. Jadi, surat yang kalian berikan untuk bantaran Sungai Deli, bukan tanah ini. Dimana otak kalian, main bongkar aja," teriak wanita itu melihat ‎proses pembongkaran sambil ditenangkan oleh kepala lingkungan.

Tak hanya disitu, susana gaduh juga terjadi di warung lain, dua orang wanita yang diketahui ibu dan anak melakukan perlawanan menantang agar warungnya tidak dibongkar. "Jangan kalian bongkar itu, jangan kalian bongkar itu," teriak dua wanita yang mencoba menyerang petugas Satpol PP.

Perlawanan yang dilakukan ibu dan anak itu sempat mengundang perhatian sejumlah warga, kedua wanita itu terus menjerit sambil menyerangan petugas Satpol PP. "Aku tak mau dibongkar, jangan kalian bongkar itu, awas kalian bongkar warung aku," teriak wanita sambil dibawa petugas untuk diamankan.

Setelah kedua wanita itu berhasil diamankan, petugas Satpol PP langsung membongkar bangunan yang menyediakan tempat lesehan itu dengan cara mengevakuasi ke mobil truk Satpol PP.

Penertiban yang berlangsung lebih dari 2 jam, sejumlah warung kafe yang menyediakan tempat lesehan yang diduga selama ini menjadi tempat maksiat telah rata dibongkar.

Camat Medan Marelan, Parlindungan mengatakan, penertiban ini untuk membersihkan lingkungan ini dari lokasi maksiat, mengingat dalam waktu dekat ini akan masuk bulan suci ramadan.

"Penertiban ini sudah kita lakukan dengan terurat, namun tidak dihiraukan. Maka hari ini kita tertibkan dengan melibatkan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda," kata Parlindangan.

Dijelaskan Parlindungan, penertiban ini tidak lagi adanya bangunan - bangunan liar yang memberikan sarana untuk maksiat, dihimbau kepada masyarakat untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban di bantaran Sungai Deli dari maksiat.

"Kedepannya, bantaran ini akan segera kita tertibkan secara menyeluruh dengan bertahap, agar bantaran sungai ini bisa kita bangun taman yang bersifat positif kepada masyarakat," ungkap Parlindangan didampingi Lurah Rengas Pulau, Daniel Irwan.

Sementara itu, Kapolsek Medan Labuhan, Kompol H Yasir Ahmadi juga telah menekankan sejumlah kafe lesehan, salon dan panti pijat ang ada di wilayah kita akan segera ditertibkan.

"Sehabis dari bantaran Sungai Deli ini, lokasi lain akan ditertibkan mengingat bulan suci ramadan akan tiba, jadi, kita tidak perlu menyurati lagi, tapi akan menindak dan merazia langsung ke lapangan," tegas Yasir. (mu-1)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar