Perayaan hari buruh atau May Day yang tahun ini tak semarak dari tahun sebelumnya. Pasalnya, pesta peringatan hari buruh yang dilakukan dengan turun aksi turun ke jalan mengalami penurunan.
Buktinya, ribuan buruh yang bekerja dari ratusan perusahaan yang ada di Belawan dan KIM hanya sekitar 10 persen yang ikut melakukan perayaan hari buruh yang berpusat di Bundaran Jalan Gatot Subroto, Medan.
Pantauan wartawan, Senin (1/5), seluruh elemen serikat buruh yang merayakan hari buruh melakukan titik kumpul di Bundaran KIM II, Mabar, Medan Deli tak seluruh buruh ikut berperan merayakan pesta kemenangan buruh.
Beda dengan tahun sebelumnya, para buruh yang biasanya sedang bekerja dijemput dari pabrik masing - masing untuk ikut konvoi menuju ke Medan.
Tapi, kali ini, hanya segelintir buruh saja yang ikut serta merayakan hari May Day. Kesemarakan yang tidak begitu terpancar, seluruh elemen serikat buruh tetap berotal ke Medan.
"Hari ini tanggal merah, jadi tidak ada kegiatan ataupun aksi yang kita lakukan, hanya saja merayakan pesta kemenangan buruh berpusat di Bundaran SIB," kata Ketua Konsulidasi SBSI 1992 Sumut, Erwin Manalu.
Walaupun tidak melibatkan seluruh buruh yang ada di berbagai perusahaan, kata Erwin, perayaan pada hari itu hanya kegiatan seremoni merayakan pesta buruh.
"Hari ini hanya kegiatan seremoni, rencananya besok (hasi ini) kita akan melakukan aksi besar - besaran untuk menuntut hak buruh ke kantor DPRD Sumut dan Pemprovsu dengan mengajak seluruh elemen serikat buruh dan karyawan buruh untuk turun ke jalan," kata Erwin.
Aksi yang berlangsung pasca perayaan hari buruh akan lebih besar muatan massa dibandingkan dengan perayaan hari buruh yang jatuh pada tanggal merah.
"Jadi, aksi kedua yang kita lakukan akan lebih besar nantinya, disitulah kita menuntut hak, karena hari ini kantor pemerintahan libur, jadi besok (hari ini) puncak aksi sebenarnya," ungkap Erwin.
Rendahnya antusias buruh merayakan hari May Day dibenarkan sejumlah perusahaan yang ada, seperti halnya dikatakan Humas PT Permata Hijau Grup (PHG), Abdul Chalid mengaku aktivitas di perusahaan pengolahan sawit mereka berlangsung normal.
"Hari ini tidak ada buruh kita yang keluar ikut merayakan May Day, jadi aktivitas di pabrik berjalan normal dan tidak ada kegiatan produksi barang yang terganggu," kata Chalid.
Disinggung aksi itu akan berlangsung besok (hari ini), apakah perusahaan bersedia melibatkan buruhnya untuk melakukan aksi turun ke jalan. Chalid mengaku, pihaknya bersedia melibatkan buruhnya apabila diminta dari serikat buruh untuk turun ke jalan.
"Untuk itu sudah kita siapkan, apabila karyawan kita diminta untuk ikut serta, maka aktivitas di pabrik sudah kita atur agar produksi barang tidak terganggu," kata Chalid.
Begitu juga di Pelabuhan Belawan, aktivitas bongkar muat barang berlangsung normal, hanya saja, PT Pelindo cabang Belawan tetap melakukan antisipasi mengingat adanya aksi lanjutan buruh turun ke jalan.
"Kita sudah terima, rencananya besok (hari ini) buruh kembali melakukan aksi, artinya para buruh di TKBM ikut terlibat, jadi kita sudah melakukan antisipasi agar tidak mengganggu pelayanan bongkar muat di pelabuhan," kata Humas PT Pelindo cabang Belawan, Khairul Aulya.
Disinggung seperti apa antisipasinya, kata Khairul, pihaknya akan menyediakan buruh cadangan dari perusahaan swasta lain. "Kita tahu, selama ini buruh yang berperan di pelabuhan adalah TKBM, tapi, kita tidak tergantung ke mereka, kita sudah kordinasi dengan perusahaan swasta untuk antisipasi terjadi hal yang tak diinginkan pada aksi yang berkelanjutan," ungkap Khairul. (mu-1)
"Jadi, aksi kedua yang kita lakukan akan lebih besar nantinya, disitulah kita menuntut hak, karena hari ini kantor pemerintahan libur, jadi besok (hari ini) puncak aksi sebenarnya," ungkap Erwin.
Rendahnya antusias buruh merayakan hari May Day dibenarkan sejumlah perusahaan yang ada, seperti halnya dikatakan Humas PT Permata Hijau Grup (PHG), Abdul Chalid mengaku aktivitas di perusahaan pengolahan sawit mereka berlangsung normal.
"Hari ini tidak ada buruh kita yang keluar ikut merayakan May Day, jadi aktivitas di pabrik berjalan normal dan tidak ada kegiatan produksi barang yang terganggu," kata Chalid.
Disinggung aksi itu akan berlangsung besok (hari ini), apakah perusahaan bersedia melibatkan buruhnya untuk melakukan aksi turun ke jalan. Chalid mengaku, pihaknya bersedia melibatkan buruhnya apabila diminta dari serikat buruh untuk turun ke jalan.
"Untuk itu sudah kita siapkan, apabila karyawan kita diminta untuk ikut serta, maka aktivitas di pabrik sudah kita atur agar produksi barang tidak terganggu," kata Chalid.
Begitu juga di Pelabuhan Belawan, aktivitas bongkar muat barang berlangsung normal, hanya saja, PT Pelindo cabang Belawan tetap melakukan antisipasi mengingat adanya aksi lanjutan buruh turun ke jalan.
"Kita sudah terima, rencananya besok (hari ini) buruh kembali melakukan aksi, artinya para buruh di TKBM ikut terlibat, jadi kita sudah melakukan antisipasi agar tidak mengganggu pelayanan bongkar muat di pelabuhan," kata Humas PT Pelindo cabang Belawan, Khairul Aulya.
Disinggung seperti apa antisipasinya, kata Khairul, pihaknya akan menyediakan buruh cadangan dari perusahaan swasta lain. "Kita tahu, selama ini buruh yang berperan di pelabuhan adalah TKBM, tapi, kita tidak tergantung ke mereka, kita sudah kordinasi dengan perusahaan swasta untuk antisipasi terjadi hal yang tak diinginkan pada aksi yang berkelanjutan," ungkap Khairul. (mu-1)