[caption id="attachment_78726" align="aligncenter" width="1280"]
Kades Sibodak Papaso (berbaju merah) memperhatikan alat berat greger PT. KAS Kebun Papaso
[/caption]
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan perkebunan PT. Karya Agung Sawita (PT. KAS) Kebun Papaso, menyahuti kebutuhan warga masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan dalam hal perawatan badan jalan Provinsi Sumut (Provsu) yang rusak, berlubang dan digenangi air.
Dengan dipimpin Kepala Desa Sibodak Papaso, Kecamatan Batang Lubu Sutam (Batam), Kabupaten Padang Lawas (Palas), perangkat desa dan warga masyarakat setempat, bergotong royong bersama karyawan PT. KAS Papaso melakukan perawatan pada badan jalan provsu, Rabu (17/5).
"Kegiatan perawatan badan jalan ini sudah berlangsung selama empat hari, sejak hari Minggu (14/5-red) bergotong royong dengan warga masyarakat di sini," sebut Humasy PT. KAS Papaso, Paijan Sukri Hasibuan saat dihubungi wartawan.
Kades Sibodak Papaso (berbaju merah) memperhatikan alat berat greger PT. KAS Kebun Papaso
[/caption]
Sebagai bentuk kepedulian perusahaan perkebunan PT. Karya Agung Sawita (PT. KAS) Kebun Papaso, menyahuti kebutuhan warga masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan dalam hal perawatan badan jalan Provinsi Sumut (Provsu) yang rusak, berlubang dan digenangi air.
Dengan dipimpin Kepala Desa Sibodak Papaso, Kecamatan Batang Lubu Sutam (Batam), Kabupaten Padang Lawas (Palas), perangkat desa dan warga masyarakat setempat, bergotong royong bersama karyawan PT. KAS Papaso melakukan perawatan pada badan jalan provsu, Rabu (17/5).
"Kegiatan perawatan badan jalan ini sudah berlangsung selama empat hari, sejak hari Minggu (14/5-red) bergotong royong dengan warga masyarakat di sini," sebut Humasy PT. KAS Papaso, Paijan Sukri Hasibuan saat dihubungi wartawan.
"Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan (CSR-red). Dimana, warga masyarakat melalui kepala desa dengan diketahui Camat Batam, melayangkan surat ke perusahan untuk perawatan badan jalan provsu mulai dari perbatasan Tangun, Kabupaten Rohul, Riau sampai ke Desa Sibodak Papaso," ucapnya.
Badan jalan provsu yang dirawat, lanjutnya, sepanjang sekitar 5 kilometer dan lebar 6 meter. Pihak PT. KAS mengerahkan 1 unit alat berat greger beserta kebutuhan BBM selama kegiatan, 2 orang karyawan dan operator. "Kita lihat nanti kondisi badan jalannya, bila memungkinkan, dalam jangka sekali setahun badan jalan ini akan kita lakukan perawatan, yang diprogramkan lewat CSR perusahaan," jelasnya.
Didampingi Tokoh Masyarakat, Syamsuddin Barasa, Kepala Desa Sibodak Papaso, Humala Nasution menyebutkan, badan jalan provsu ini dibuka bersamaan dengan program transmigrasi pemerintah di tahun 1980-an, dengan tekstur jalan yang masih underlock (pengerasan-red), dan belum pernah diaspal.
"Selama 4 tahun terakhir, badan jalan ini tidak pernah dirawat oleh pihak Dinas Bina Marga Provsu. Dengan hadirnya PT. KAS di desa kami, kami meminta agar perusahaan melakukan perawatan badan jalan. Alhamdulillah hal inisudah terlaksana dan agar hal ini rutin dilakukan pihak perusahaan setidaknya setahun sekali," ujarnya.
"Dengan kodisi badan jalan yang baik, tentu dampak positifnya sangat dirasakan bagi masyarakat. Apalagi, sejak PT. KAS kemari dan melakukan perawatan badan jalan, harga jual pertapakan rumah di sini yang semula hanya seharga Rp. 10.000.000 - Rp. 15.000.000 pertapak. Kini sudah naik drastis jadi seharga Rp. 40.000.000-Rp. 50.000.000 pertapak lihat kondisinya. Ini baik, kan pak," pungkasnya.(pls-1)
Badan jalan provsu yang dirawat, lanjutnya, sepanjang sekitar 5 kilometer dan lebar 6 meter. Pihak PT. KAS mengerahkan 1 unit alat berat greger beserta kebutuhan BBM selama kegiatan, 2 orang karyawan dan operator. "Kita lihat nanti kondisi badan jalannya, bila memungkinkan, dalam jangka sekali setahun badan jalan ini akan kita lakukan perawatan, yang diprogramkan lewat CSR perusahaan," jelasnya.
Didampingi Tokoh Masyarakat, Syamsuddin Barasa, Kepala Desa Sibodak Papaso, Humala Nasution menyebutkan, badan jalan provsu ini dibuka bersamaan dengan program transmigrasi pemerintah di tahun 1980-an, dengan tekstur jalan yang masih underlock (pengerasan-red), dan belum pernah diaspal.
"Selama 4 tahun terakhir, badan jalan ini tidak pernah dirawat oleh pihak Dinas Bina Marga Provsu. Dengan hadirnya PT. KAS di desa kami, kami meminta agar perusahaan melakukan perawatan badan jalan. Alhamdulillah hal inisudah terlaksana dan agar hal ini rutin dilakukan pihak perusahaan setidaknya setahun sekali," ujarnya.
"Dengan kodisi badan jalan yang baik, tentu dampak positifnya sangat dirasakan bagi masyarakat. Apalagi, sejak PT. KAS kemari dan melakukan perawatan badan jalan, harga jual pertapakan rumah di sini yang semula hanya seharga Rp. 10.000.000 - Rp. 15.000.000 pertapak. Kini sudah naik drastis jadi seharga Rp. 40.000.000-Rp. 50.000.000 pertapak lihat kondisinya. Ini baik, kan pak," pungkasnya.(pls-1)