Refleksi Hari Buruh 2017, SBSI Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Jurnalis

Sebarkan:


Ratusan anggota Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar aksi pasang lilin dan refleksi di Pendopo Lapangan Merdeka Medan, Minggu (30/04/2017) malam.

Mereka terdiri dari pimpinan federasi dan perwakilan buruh Dewan Pimpinan Cabang SBSI Medan dan Deli Serdang.

Kegiatan ini dihelat untuk memperingati hari buruh internasional yang jatuh pada 1 mei setiap tahunnya.Tahun ini, SBSI tidak merayakan May Day dalam bentuk unjuk rasa besar-besaran mengigat situasi Tanah Air yang belum stabil akibat dampak Pilkada DKI Jakarta.

Disela-sela aksi tersebut, Koordiinator Wilayah SBSI Sumatera Utara, Niko Sutrisman menegaskan pada tahun ini menjadikan tahun renungan untuk kebangkitan perjuangan kesejahteraan buruh pada tahun-tahun yang akan datang.

"Ada lima catatan SBSI pada peringatan Hari Buruh 2017 yang jadi perhatian setiap pengurus, kader dan anggota SBSI seperti amanat Ketua Umum SBSI Prof.DR Muktar Pakpahan,SH. Salah satunya adalah komitmen SBSI memperjuangkan kesejahteraan Jurnalis.Bagi SBSI,Jurnalis masuk kedalam kelompok buruh,bukan pekerja profesional seperti dokter,pengacara atau pun notaris," kata Niko.

SBSI bertekad agar kedepan nasib pekerja atau buruh termasuk didalamnya Jurnalis lebih sejahtera dari saat ini.
"Satu-satunya buruh yang tak mengenal tanggal merah (libur) adalah Jurnalis. Sudah waktunya perusahaan tempat Jurnalis bekerja membayar hak lembur dan pekerjaan lain diluar jam kerja normal seorang Jurnalis seperti para Jurnalis di luar negeri," ujarnya.

Untuk itulah, menurut Niko, SBSI mendesak pemerintah dan DPR mewujudkan Undang-undang dan peraturan pemerintah yang berpihak pada kesejahteraan buruh dan menindak pengusaha yang mengabaikan hak-hak buruh.

"Apalagi buruh Indonesia sudah masuk dalam persaingan Masyarakat Ekonomi Asean, yang mau tak mau harus berkompetisi dengan buruh Asia Tenggara," tuturnya.

Dari pantauan media, ratusan anggota SBSI, selain melakukan orasi, juga membagi-bagikan hadiah untuk anggotanya yang berhasil menjawab berbagai pertanyaan dari Pengurus SBSI Sumut mengenai Undang-undang Ketenagakerjaan dan peraturan organisasi SBSI. Tampak suasana akrab terjalin diantara anggota SBSI sepanjang acara berlangsung.

Wakil Ketua SBSI Sumut Arsula Gultom mengatakan, tahun 2017 ini SBSI sengaja tidak turun ke jalan seperti tahun-tahun sebelumnya.

"SBSI menyimpan tenaga untuk Mayday tahun 2018 sekaligus tahun Kongres SBSI di Jakarta. Akan ada sejumlah agenda besar SBSI termasuk Pilkada Sumut tahun depan yang harus disikapi SBSI Sumut," kata Arsula.

Sementara, Ketua Federasi Media, Informasi, Grafika (FMIG) SBSI Sumut Sahat Simatupang yang baru mendapat kepercayaan memimpin FMIG mengaku, SBSI akan berkerja meletakkan fondasi hubungan kerja antara perusahaan dengan Jurnalis dalam konteks saling menguntungkan. Banyak hal,ujar Sahat, yang harus diperjuangkan agar perusahaan media lebih menghargai keringat buruhnya.

"Termasuk mereka yang bekerja seperti para layout-ter dan percetakan hingga penjaja koran.Tanpa kerja keras tim grafis dan penjaja koran, seenak apapun berita yang disajikan media,tentu tak akan laku terjual. Relasi ini lah yang coba dijembatani SBSI melalui FMIG, agar tak hanya perusahaan media yang meraup untung besar, namun pekerjanya juga," kata Sahat yang merupakan Jurnalis Tempo ini.
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar