Jalan Kayu Putih macet. Puluhan truk terpaksa parkir setelah ratusan warga berkerumun. Terik sinar mentari tidak mengurangi antuasias mereka untuk menyaksikan proses rekonstruksi pembunuhan satu keluarga di Mabar, Senin (8/5). 360 petugas kepolisian yang turut mengamankan, kewalahan.
Andi Lala Cs terlihat tegang. Bagaimana tidak, sorot tajam ratusan pasang mata mengarah penuh dendam ke arah mereka. Menggunakan kursi roda dan sesekali dipapah petugas, Andi Lala melakoni rekonstruksi aksi sadisnya.
Sesekali terdengar teriakan warga yang minta Andi Lala dilepaskan, tapi bukan lepas bebas, melainkan supaya bisa dijadikan pelampiasan amarah.
"Pak polisi, tolong lepaskan saja mereka, biar kita kubur sekarang," teriak warga yang terus merangsek untuk sekedar melihat wajah para pembunuh sadis tersebut.
Hingga proses rekontruksi berlangsung, warga terus berdatangan.
“Pengamanan ketat terus kita lakukan, karena masyarakat yang ada di lokasi cukup banyak,” jelas Kabag Ops Polres Pelabuhan Belawan, Kompol Pati O Siahaan. (len)
Andi Lala Cs terlihat tegang. Bagaimana tidak, sorot tajam ratusan pasang mata mengarah penuh dendam ke arah mereka. Menggunakan kursi roda dan sesekali dipapah petugas, Andi Lala melakoni rekonstruksi aksi sadisnya.
Sesekali terdengar teriakan warga yang minta Andi Lala dilepaskan, tapi bukan lepas bebas, melainkan supaya bisa dijadikan pelampiasan amarah.
"Pak polisi, tolong lepaskan saja mereka, biar kita kubur sekarang," teriak warga yang terus merangsek untuk sekedar melihat wajah para pembunuh sadis tersebut.
Hingga proses rekontruksi berlangsung, warga terus berdatangan.
“Pengamanan ketat terus kita lakukan, karena masyarakat yang ada di lokasi cukup banyak,” jelas Kabag Ops Polres Pelabuhan Belawan, Kompol Pati O Siahaan. (len)