Semua Petugas Lapas Kuala Simpang, Tahunya Erwin Sudah Bebas

Sebarkan:
[caption id="attachment_78954" align="aligncenter" width="182"] Erwin Gultom[/caption]
Kalangan aparat hukum, baik kepolisian mau pun kejaksaan, termasuk petugas jajaran Lembaga Pemasyarakatan di Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Langkat seketika geger pasca pemberitaan yang ditayangkan Metro Online, bersama sejumlah media online nasional lainnya. Yah, perlakuan istimewa terhadap gembong narkoba antar provinsi Erwin Gultom, menjadisorotan luas.

Pemberitaan itu ditayangkan berkat investigasi lanjutan tim redaksi dengan bertandang ke Lapas Kelas II-B Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Hari itu, Selasa (16/5/2017) sekitar pukul 10.00 wib, kru meluncur dari Kota Stabat.

Dengan terlebih dahulu mendapat pendampingan dari beberapa tokoh berpengaruh setempat, tim redaksi langsung memasuki kawasan Lapas Kuala Simpang seitar pukul 12.15 wib. Lalu kru meringsek sekitar ke kolam yang berada di samping bangunan lapas bercat biru itu.

Tim sengaja tidak langsung menghubungi Kalapas Kuala Simpang, Masudi BcIP, guna mencari tahu ada tidaknya Erwin Gultom seperti disebutkan. Kemudian, redaksi lebih memilih berbincang-bincang dengan petugas sipir yang ada di depan pintu masuk gedung itu.

Yah, ternyata benar, nama Erwin Gultom begitu familiar di sana. Satu persatu petugas yang ditanyai, langsung menjawab. Tapi, diduga lantaran tidak tahu maksud kedatangan tim, membuat mereka memberitahu soal sang bandar narkoba antar provinsi itu dengan polosnya.

Tidak satu pun dari mereka (sengaja nama tidak dipublis demi kenyamanan mereka), yang tahu di mana keberadaan Erwin Gultom. Bahkan ucapan pertama mereka, membuat kaget. “Bang Erwin Gultom kan? Yang sepuluh bulan kasus sabu? Ya sudah bebas lah bang,” kata petugas yang satu.

Lalu seorang petugas lainnya yang berperawakan lebih tua juga menyahuti hal serupa. “Waduh, bang Erwin ya sudah bebas lah. Tapi memang mau dia sekali-sekali nampak datang ke sini. Baik orangnya bang,” jawab yang satu lagi.

Ketika diminta supaya bisa ditunjukkan surat pembebasannya, satu persatu petugas menunjuk ke dalam Lapas. “Kalau itu nggak ngerti lah kami bang. Bentar lah dulu biar kami tanya ke dalam,” kata seorang lainnya.
Berselang 15 menit kemudian, tim diminta masuk ke dalam kantor lapas. Di situ, kru dipertemukan dengan Rian Firmansyah, A.Md.IP., S.H., M.H., selaku Kepala Seksi Bimbingan Narapidana / Anak Didik dan Kegiatan Kerja pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kuala Simpang yang langsung meminta identitas wartawan. “Kira-kira apa yang bisa dibantu?” tanyanya.

Setelah diberitahu maksud tim adalah untuk melihat keberadaan Erwin Gultom, pria yang baru menjabat sejak Januari 2017 itu menjelaskan dengan terlihat sedikit kikuk. Katanya, terpidana itu menjalani vonis 10 bulan penjara. “Ya, bisa bulan-bulan inilah mungkin bebas,” katanya.

Ditanya dimana keberadaannya, Rian mengaku sama seperti bahasa yang disampaikan Kalapas Kuala Simpang, Masudi. “Dia sekarang sedang mengikuti program asimilasi,” jawabnya.

Kenapa tahanan narkoba bisa dapat asimiliasi? Rian mengaku karena mereka over kapasitas. “Kita sebenarnya berkapasitas 159, tapi isi lapas ini sekarang 500 lebih tahanan. Ya di sinilah kita pintar-pintar mengatur. Kalau di dalam itu, wah... kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Jadi kita ini berupaya supaya jangan sampai terjadi kejadian (tahanan kabur-red) seperti di Riau baru-baru ini, ya kita terapkan lah program asimilasi ini,” katanya.

Masih dijelaskan Rian, program asimilasi yang mereka terapkan adalah dengan pembinaan di kolam ikan yang ada di samping Lapas Kuala Simpang. Termasuk yang dijalani Erwin Gultom.

Ditanya kenapa tidak ada di kolam? Rian kembali menjawab seperti penjelasan Kalapas Masudi. “Oh, mungkin dia keluar cari bibit. Tapi kalau malam di sini dia. Ini mungkin entah makan siang dia, atau cari bambu,” kilahnya.

Sampai tanggal berapa kapan Erwin Gultom akan menjalaninya? Rian mengaku tidak tahu karena itu bukan di bagiannya. “Tapi kalau dari perkiraan kita, bisa jadi pertengahan puasa sudah bebas dia. Tapi saya nggak tahu pastilah, nanti salah kasih keterangan pula. Nanti meleset tanggal itu, jadi bumerang pula sama kita,” kelitnya.

Begitu diminta untuk dipertemukan dengan Erwin Gultom sebagai bukti pihaknya mengawasi dan berkuasa penuh atas keberadaannya, Rian langsung menjawab klise. “Kalau ketemu sama dia (erwin-red) ya kita usahakan. Tapi kita nggak bisa menjanjikan juga. Karena menerima atau tidak tamu yang mau berkunjung, itu hak mereka. kita tidak bisa memaksa,” jawabnya.

Kembali diminta untuk memastikan bisa bertemu Erwin, Rian kembali tak bisa menjawab dengan pasti. “Jadi begini, ketepatan bapak (Kalapas Masudi-red) kan sedang di Banda Aceh nih, ada kegiatan,” kata seraya meminta waktu untuk melapor dulu kepada Kalapas Masudi.

Dapatkah pihak lapas menunjukkan keberadaan Erwin Gultom? Ikuti lanjutannya.

Berita sebelumnya..... Erwin Gultom Sang Bandar Narkoba Antar Provinsi Diperlakukan Seperti Raja
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar