Usai Geledah Rumah Kepala Sekolah, Anggota Poldasu Minta Maaf

Sebarkan:
Salah Target dan Dikira Rumah Bandar Narkoba




Warga Dusun III, Desa Kelambir, Kecamatan Pantai Labu mendadak heboh. Sejumlah anggota yang mengaku dari Ditres Narkoba Polda Sumatera Utara menggeledah rumah Zuhri Hasbullah (57) pada Rabu (3/5) sekira pukul 05.45 Wib.

Namun karena salah target dan mengira rumah bandar narkoba, usai menggeledah rumah kepala sekolah yang bertugas di Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, anggota Poldasu meminta maaf.

Awalnya Zuhri ayah empat anak itu sedang mandi karena mau berangkat kerja. Namun mendadak listrik dirumahnya mati dan mengira meteran listrik turun. Lalu Zuhri keluar dan saat berada didepan pintu, Zuhri kaget melihat sejumlah pria berpakaian preman sudah berada didepan pintu dan sekitar rumahnya yang dikelilingi pagar itu.

"Ada 2 mobil dan tiga sepeda motor berhenti didepan rumah,” sebut wanita bertubuh gemuk yang mengaku anak sulung Zuhri pada Rabu sore.

Karena pada 3 April 2017 lalu mobil Toyota Rush yang dikendarai Zuhri dirampok saat parkir di depan salah satu rumah makan di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Lubuk Pakam sehingga uang dana BOS sebesar Rp 36 juta raib, maka Zuhri dan keluarga mengira jika yang datang itu bukan polisi.
Tanpa pikir panjang, Zuhri langsung masuk kedalam rumah dengan menutup pintu depan rumah yang terbuat dari besi. Tapi personil yang mengaku polisi itu mendorong pintu agar segera dibuka. Dorong-dorongan pun terjadi dan akhirnya pintu depan rumah berhasil dijebol paksa.

Warga sekitar yang tau jika rumah Zuhri digeledah mencoba mendekat. Tapi dilarang oleh personil polisi dengan menyebutkan jika itu urusan Polisi dan tidak perlu diketahui oleh warga lain.

"Awalnya mereka tidak didampingi oleh aparat desa tapi tak lama kemudian aparat desa datang mendampingi penggeledahan,” sebut wanita gemuk itu.

Penggeledahan pun awalnya tidak berlangsung mulus karena Farida Hanum (52) Kepala Sekolah SDN di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu sekaligus isteri Zuhri itu meminta surat tugas polisi tapi personil polisi tidak menunjukkannya.

Personil polisi pun melakukan penggeledahan dalam rumah dengan alasan jika Fahmi merupakan bandara narkoba. Sedangkan Fahmi yang merupakan anak Zuhri merupakan seorang dosen dan sedang menyelesaikan S2 nya.

Penggeledahan berakhir sekira pukul 08.00 Wib dan polisi tidak ada menemukan apapun dirumah Zuhri karena Fahmi yang dimaksud bukanlah anak Zuhri. Karena salah target, petugas pun meminta maaf kepada keluarga Zuhri.

"Mereka melihat foto adik ku Fahmi, dan beda fotonya. Mereka memang meminta mau memperbaiki engsel pintu yang rusak tapi kami tidak mau. Selama penggeledahan kami ikut mendampingi mereka dan ada videonya lagi,” sebut wanita bertubuh gemuk itu.

Akibat penggeledahan, Farida Hanum terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Patar Asih di Beringin. "Bapak sedang antar ibu berobat karena shock akibat penggeledahan itu,” tutupnya. (walsa)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar