![]() |
Mantan Menpora, Adhyaksa Dault |
Mantan Menpora, Adhyaksa Dault menjadi Khotib Idul Fitri
di Lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur
(25/6). Seribuan jamaah di lapangan itu terus takbiran menjelang datangnya
waktu shalat. Setelah shalat Idul Fitri, Adhyaksa naik ke mimbar.
Dalam khutbahnya, Adhyaksa Dault menyampaikan Ramadhan
bulan latihan untuk menjadikan kita lebih bertaqwa. Salah satu tanda taqwa
adalah, kita tidak berani sama sekali melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT
seperti korupsi, zina, dll. Jika setelah Ramadhan, sama saja kualitas kita
dengan sebelumnya, maka kita harus bertanya. Mengapa Ramadhan tidak banyak
memberikan pengaruh besar pada jiwa kaum muslimin?. Apakah karena kita kurang
bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaannya.
Oleh karena itu, Adhyaksa Dault menekankan agar setiap
kita saling instrospeksi. “Ramadhan seharusnya memberi pengaruh besar dalam
hidup kita. Setelah Ramadhan, hubungan kita dengan Allah SWT dan sesama manusia
harus makin berkualitas. Mulai hari ini kita harus lebih baik, bangsa Indonesia
harus lebih baik,” ujar Adhyaksa Dault yang juga Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka
ini di Cibubur (25/06).
Menurut Adhyaksa, berakhirnya bulan Ramadhan kemarin sore
memunculkan sedih dan gembira. Gembira karena kita sampai di ujung Ramadhan,
sedih karena Ramadhan terasa begitu cepat berlalu, padahal belum banyak amal
sholeh yang seharusnya kita lakukan. Sedangkan tahun depan belum tentu Ramadhan
bisa kita jumpai kembali.
Di akhir khutbahnya, Adhyaksa Dault memimpin doa; Ya
Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik
yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.(prmk)