![]() |
Jenazah Hardi BW (kiri) sudah dimakamkan. Sedangkan sang eksekutor, Syawaluddin Pakpahan (kanan bawah) dan Boboy (kanan atas) diterbangkan ke Jakarta guna pengembangan |
Pemeriksaan para tersangka yang terlibat dalam
penyerangan pos jaga Polda Sumut terus didalami petugas. Bahkan para pelaku sengaja
diboyong ke Jakarta untuk dilakukan pengembangan, guna menangkap sel-sel
jaringan lainnya yang diduga iktu berafiliasi dengan gerakan ISIS.
Dijelaskan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari
Ginting, sebelumnya, pihak kepolisian telah menyerahkan jenazah Ardial
Ramadhana alias Hardi alias Hardi BW kepada keluarga untuk dimakamkan sekitar
pukul 12.00 wib.
Kemudian sekitar pukul 14.00 wib, Densus 88 telah membawa
3 orang tersangka Syawaluddin Pakpahan,
Hendry Pratama alias Boboy,
Firmansyah Putra Yudi ke Jakarta dengan pesawat udara melalui Bandara
Kualanamu, beserta seluruh barang bukti.
“Sedangkan saksi-saki sudah kita kembalikan kepada keluarganya
masing-masing. Mereka itu sudah kita periksa terlebih dahulu dan hasil
pemeriksaan tidak terlibat dalam kasus penyerangan pos Jaga 3 Polda Sumatera
Utara,” kata Kombes Pol Rina.
Sementara itu, keterangan dihimpun terpisah dari lingkungan
Bandara Kualanamu, rombongan Densus AT-88 Polri bersama Personil Resmob Sat
Brimob Poldasu sudah berangkan pada pukul 14.05 wib naik pesawat Garuda GA-189.
Rombongan yang berangkat dari Bandara Kualanamu (KNIA)
menuju Jakarta (CGK), di antaranya petugas Tim Densus-88 Anti Teror yakni Didik
Novi, Budi Prasetya, Joko Dwi Harsono, Angga Dewanto, Machfud Indra, Risyal dan
Alex.
Sedangkan rombongan Resmob Brimobdasu, masing-masing, Christian
Sianturi, Tobok Marbun, U Rudi Siagian, Zulkifli Arif Manik, Ahmad Rajiv, Jefriando
Sinaga, Petrus Sembiring. Sedangkan pelaku
yang terlibat penyerangan pos jaga 3 Poldasu, yakni Syawaludin Pakpahan
(eksekutor), Hendri Pratama alias Boboy, Firmansyah Putrayudi. Sementara, dua
orang lainnya belum diketahui status keterlibatannya, yakni Edi Sofyan dan Imam.(red)