![]() |
Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri |
Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri menggelar
silaturahmi dengan insan media, Jumat (23/6/2017) pagi. Pertemuan yang cukup
singkat padat itu, Pangdam memastikan situasi Sumatera Utara secara umum cukup
kondusif selama bulan Ramadhan.
Dalam sambutannya, Mayjen TNI Cucu Somantri mengatakan,
pertemuan ini sebagai wujud kepeduliannya kepada insan media. Sebab belakangan
ini, Pangdam cukup tersita waktunya melakukan tugas di 4 Provinsi yang
dinaunginya.
“Sebenarnya rencana kita itu melakukan buka puasa bersama
khusus dengan insan pers. Namun karena tugas yang sangat padat dan tak dapat
ditinggalkan, membuat rencana tersebut tak bisa kita lakukan. Jadi atas dasar
pertimbangan, baru lah kita bisa melakukan tatap muka hari ini sebelum
dilangsungkannya cuti bersama menyambut Idul Fitri,” ujar Pangdam seraya menyebutkan,
waktunya sangat kurang berada di wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Karena itu, Pangdam mengaku sangat berterima kasih karena
rekan-rekan media masih mau menyediakan waktunya di hari-hari terakhir
menjelang Idul Fitri ini. Sembari, dia juga mengucapkan terima kasih atas
pemberitaan-pemberitaan yang cukup menunjukkan kekondusifan wilayah ini.
“Terima kasih juga buat media-media yang memberikan
masukan dan kritikan. Itu juga menjadi masukan buat saya. Sehingga kerjasama
yang baik sudah terjalin selama ini, dan kiranya dapat kita tingkatkan lebih lagi
ke depan hari,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam I/BB juga berharap kepada
masyarakat agar bisa bersama-sama menjaga toleransi keberagaman yang ada. “Semoga malam takbiran nanti bisa berjalan
dengan damai, sehingga benar-benar bisa kita tunjukkan bahwa Sumatera Utara ini
benar-benar tinggi kualitas toleransinya,” katanya.
Lanjut Pangdam, dirinya sangat menyayangkan adanya
gerakan-gerakan intoleran seperti yang dilakukan gerakan ISIS di Kota Marawi. Dia
berharap, jangan sampai ada yang sampai membangunkan sel-sel ISIS di Indonesia,
terkhusus di Sumatera Utara, sebagai salah satu daerah naungan Kodam I/BB.
“Kita tingkatkan kesiagaan. Di sini juga peranan wartawan
sangat tinggi. Jangan sampai ada berita yang mempertentangkan SARA. Karena itu
bibit-bibit yang akan melahirkan sel-sel baru gerakan intoleran tersebut,” ujar
jenderal bintang dua yang lama berkiprah di dunia intelijen, bahkan sempat
menjabat sebagai Kepala BIN Daerah Sumut sekitar tahun 2013 itu.
Kuncinya, kata Panglima, adalah landasan negara kita, Pancasila.
Sebab Indonesia dibangun oleh bukan satu kalangan saja, tetapi didirikan oleh
banyak ragam golongan. “Jadi komunis juga tidak sejalan dengan kita, karena
komunis tidak mengenal agama. Begitu juga negara syariah, itu tidak bisa. Karena
bertentangan dengan Pancasila. Di sinilah peranan media dalam menyampaikan
informasi,” harap mantan Kasdam I/BB tahun 2014 itu.
Dia berharap agar jangan sampai ada masyarakat yang
menganut fanatis sempit. “Contoh soal puasa. Kan justru bertambah pahala kita
kalau kita bisa menjaga diri, ketiga ada orang di sekitar kita makan atau minum.
Itulah bentuk toleransi. Jangan kita larang-larang atau jadi bertindak
intoleran terhadap mereka. Muslim itu indah, tidak sempit. Orang non muslim,
silahkan makan. Yang buka warung juga, itu kan berusaha. Dari mana nafkahnya
kalau sebulan penuh harus tutup? Tapi kalau tempat-tempat yang keliru
(maksiat-red), ya harus tutuplah,” ucapnya disambut tawa para jurnalis.
Terkait masih adanya personil TNI yang berbuat tidak
nyaman kepada masyarakat, pada kesempatan itu Pangdam meminta maaf. “Saya janji
akan tetap menertibkan itu. Jadi di bulan suci ini, izinkan saya mengucapkan selamat
Idul Fitri, mohon maaf lahir bathin,” ujar Pangdam sembari mengatakan pihaknya
menerjunkan kekuatan 2/3 dari pasukan yang ada untuk membantu melakukan
pengamanan selama musim mudik dan arus balik.(red)