![]() |
Ketua Gapoktan Jaya Muda kenderai tracktor olah lahan pertanaman kedele. |
Ditemui wartawan di lahan pertanian, Kamis
(13/7/2017), Ketua Gapoktan Jaya Muda, Tarmizi Lubis menyebutkan, saat ini
kelompok tani yang dipimpinnya sedang mengolah lahan untuk persiapan tanam
kedele.
"Pengolahan tanah kita lakukan dengan
menggunakan alsintan tracktor roda empat bantuan dari pemerintah. Lahan
persawahan yang diolah kembali untuk pertanaman kedele seluas 30 hektare"
ujarnya.
"Hasil pertanaman kedele ini, nantinya
akan dijadikan penangkar kedele swadaya untuk persiapan pembenihan tahun 2018.
Jenis benih kedele yang ditangkar adalah varietas Anjasmoro. Jumlah petani yang
terlibat di pertanaman kedele ini sebanyak 53 orang," jelasnya
Benih kedele yang akan ditanam ini, lanjutnya,
dibeli dari petani, atas dasar bantuan dana pembelian benih dari pemerintah.
Setidaknya dibutuhkan sebanyak 1,5 ton benih kedele untuk luas tanam seluas 30
Ha tersebut.
Saat ini, proses pengolahan lahan sudah 50%.
Berarti di akhir bulan juli benih kedele sudah ditanam. Diprediksi, pada akhir
bulan oktober kedele sudah bisa dipanen, agar pada akhir bulan nopember petani
bisa kembali bertanam padi sawah di atas lahan yang sama.
"Menurut demplotnya, hasil produksi
pertanaman kedele ini bisa mencapai sebanyak 2 ton perhektare, atau sebanyak 60
ton untuk luas lahan 30 hektare. Ini program pembenihan kedele. Jadi, hasil
panen kedelenya, nanti akan dijual kebpoktan-poktan lain untuk dijadikan
benih," terangnya.
Sesuai dengan Rincian Usaha Kegiatan (RUK)
yang telah disusun, tambah Tarmizi, pihaknya akan menjual benih kedele varietas
Anjasmoro kepada poktan-poktan lain, setelah benih kedele siap packing dengan
label Gapoktan Jaya Muda, seharga Rp 10.320/Kg.
"Untuk diketahui, Gapoktan Jaya Muda Desa
Pasir Jae, sudah mengikuti pelatihan poktan penangkar benih padi dan kedele
dari pemerintah. Jadi, kita sudah punya kemasan packing benih kedele atau padi
berlabel Gapoktan Jaya Muda," pungkasnya.(pls-1)