![]() |
Pekerja angkut bahan pokok |
Pasca perayaan lebaran idulfitri 1438 hijriyah, penjualan
bahan pokok di sejumlah kios pengecer di Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas
(Palas), cenderung masih stabil. Harga penjualan bahan pokok pun relatif masih
normal.
Darwin Siregar, pemilik toko UD Raro di Desa
Aek Tinga, kepada wartawan, Selasa (4/7/2017) menyebutkan, toko miliknya baru
kembali dibuka pada Senin (3/7/2017), setelah tutup selama libur lebaran.
"Hari ini, Selasa (4/7/2017), pasokan
beras, tepung terigu, gula pasir dan aqua baru masuk ke toko kita. Pasokan
bahan pokok kita order dari Tebing Tinggi. Memang, semalam, penjualan di toko
kita masih stabil. Masih ada stok bulan yang lalu," ucap Darwin.
"Untuk penjualan hari semalam lumayan,
masih stabil. Sehari, beras kita bisa terjual 60 sak, gula pasir sebanyak 7
sak, tepung terigu sebanyak 15 sak dan aqua botol ukuran sedang sebanyak 100
sak. Sampai saat ini penjualan kita masih stabil," terangnya.
Disebutkan Darwin, hingga kini penjualan bahan
pokok di tokonya masih relatif stabil, dikarenakan stok bahan pokok di
toko-toko pengecer sudah kosong setalah diborong pembelu untuk perayaan lebaran
idulfitri.
Untuk harga-harga penjualan bahan pokok di
tokonya, lanjutnya, juga masih normal. Harga beras IR 64 merek CML dan Apel
dijual seharga Rp 292.000/sak 30 kilogram. Beras lokal merek Samira dijual Rp
272.000/sak 30 kilogram.
"Tepung terigu merek lencana bogasari
kami jual Rp 140.000/sak 25 kilo. Gula pasir merek Raja Gula dijual Rp
590.000/sak 50 kilogram dan aqua botol sedang kami jual Rp 46.000/kotak,"
jelas Darwin.
Diakuinya, sebelum lebaran, penjualan beras
dan gula pasir ditokonya macet atau mengalami penurunan. Namun, penjualan
tepung terigu meningkat, karena kebutuhan masyarakat menjelang lebaran.
"Soalnya, sebelum lebaran pasokan beras
sejahtera (rastra) dari bulog masuk dan sebelum lebaran petani sawah panen
padi, makanya penjualan kita macet. Begitu juga penjualan gula pasir juga
macet, karena banyaknya kegiatan pasar murah," ungkapnya.
Tapi, tambahnya, penjualan tepung terigu
selama ramadan sampai sebelum lebaran meningkat, karena banyak masyarakat yang
membuat kue-kue untuk lebaran dan menggunakan tepung untuk gorengan. (pls-1)