Sofyan Tan Minta Pemko Medan Perhatikan Sektor Pendidikan

Sebarkan:
Sofyan Tan 


Pendiri Yayasan Sultan Iskandar Muda (YSIM) Medan, dr Sofyan Tan mengatakan, dirinya berharap Pemerintah Kota (Pemko Medan) memperhatikan lingkungan sekolah, seperti jalan masuk menuju sekolah harus jadi perhatian penting.

Dia menilai, anak-anak didik di Kota Medan, masih terkendala dalam hal belajar-mengajar. "Medan harus jadi Smart City, dan diisi orang-orang pintar, bukan hanya terkenal dengan kulinernya," ujar Sofyan Tan kepada wartawan, Selasa (4/7/2017).

Pernyataan Sofyan Tan itu ketika dimintai pendapat terkait dirinya yang tidak hadir ketika YSIM mendapat penghargaan pendidikan dari Pemko Medan.

Sebelumnya, pada Upacara Hari Jadi Ke-427 Kota Medan juga diselingi pembacaan nama-nama tokoh yang dianggap penting pada dunia pendidikan Kota Medan di Lapangan Benteng, Medan, Senin (3/7/2017) kemarin. Satu dari tokoh itu adalah, dr Sofyan Tan.

Anggota Komisi X DPR RI itu tidak mau banyak berkomentar mengapa dirinya tidak mengikuti upacara tersebut. Namun, dia menyampaikan beberapa hal terkait penghargaan yang dia terima.
"Penghargaan itu tidak berarti apa-apa, kalau tidak dibarengi dukungan konkret dari Pemko Medan. Sebagai manusia normal, saya senang dan terima kasih. Tetapi, menurut saya, bukan sekadar penghargaan yang perlu, tapi harus diiringi perhatian," tegasnya.

Lebih lanjut, Politisi PDI Perjuangan ini meminta agar Pemko Medan dapat mempermudah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi sekolah swasta. Menurutnya, sekolah-sekolah swasta tujuannya bukan sebagai pengusaha pendidikan, tetapi memang pejuang pendidikan dan harus didukung.

"Selama ini sekolah swasta juga berperan menyumbangkan prestasi bagi Pemko Medan. Baik di tingkat nasional maupun internasional," ungkapnya.

Sofyan Tan menjelaskan, dari 7.230 ruang kelas di Kota Medan, yang baik hanya 3.827 ruangan. Yang rusak 3.393 ruangan, baik yang rusak ringan maupun rusak berat. Sedangkan untuk SMP, yang rusak 1.745 dari 3.531 ruangan kelas yang ada.

Kemudian, untuk SMA, ruangan yang layak ada 1.450 kelas, dan yang rusak 670. Untuk SMK yang rusak 837 unit dari 1.847 ruang kelas.

Dilihat dari segi indeks integritas dalam Ujian Nasional (UN), Medan malah lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Artinya tingkat kecurangan tinggi, karena berdasarkan hasil Ujian Nasional untuk SMP rata-ratara 75,6 dan lebih tinggi daripada nasional dan provinsi. Demikian juga dengan SMA.

Ditinjau dari indeks pembangunan manusianya, Medan mencapai 78,87 diatas provinsi dan nasional. Provinsi 69,51 dan nasional 69,55. Karena itu, dia menekankan, tingkat integritas sangat penting memajukan pendidikan.

"Uji Kompetensi Guru (UKG) di Medan yang memang lebih tinggi dibanding hasil rata-ratanya dari provinsi, tetapi justru lebih rendah dari rata-rata nasional. Tentu ini merupakan satu kejanggalan," pungkasnya.(sandy)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar