![]() |
RSUD Djoelham Binjai. |
Ketua Komisi C DPRD Kota Binjai T. Matsyah menyesalkan
aksi penutupan jalan yang menghubungkan antara gedung induk RSUD Dr RM Djoelham
Binjai ke gedung Poliklinik Spesialis.
Aksi penutupan yang dilakukan pihak Hotel Graha Kardopa
Binjai sudah 2 kali dilakukan dan ini merupakan pelecehan terhadap Pemko Binjai
yang memiliki kesepakatan dengan pihak Hotel Graha Kardopa Binjai melalui surat
perjanjian pinjam pakai antara pihak Graha Kardopa dan Pemko Binjai. Padahal
surat itu ditandatangani langsung Walikota Binjai dan Tiorida Simanjuntak
selaku pemilik Hotel Graha Kardopa.
“Sudah
ada perjanjian kok bisa pihak Hotel Graha Kardopa Binjai menutup jalan
tersebut, ada apa ini? Jangan-jangan dengan menutup akses jalan pihak hotel
makin merajalela menyediakan sarana maksiat di situ," ujar T. Matsyah,
politisi Partai Nasdem ini dengan nada kecewa.
Seharusnya pihak Hotel Graha Kardopa dapat menahan diri
dan menghargai perjanjian yang telah disepakati dan bukan malah mengambil
keputusan sepihak seperti ini, yang merugikan warga Kota Binjai.
"Akibat penutupan yang dilakukan pihak Hotel Graha
Kardopa , banyak pasien yang terlantar saat mau berobat ke Poliklinik
Spesialis," papar Matsyah.
Berbeda dengan T. Matsyah, Eviliani Simanjuntak salah
seorang aktivis perempuan sangat menyayangkan sikap ibu Tiorida Simanjuntak. “Itu
namanya tak memiliki hati nurani. Masak tega menuntup jalan bagi orang yang
sedang sakit? ujar wanita berparas ayu ini saat meninjau lokasi jalan yang
ditutup pihak Hotel Graha Kardopa, Jumat (18/8/17).
Sampai pukul 12.30 Wib akses jalan juga belum dibuka oleh
pihak Hotel. menurut pegawai Hotel kunci berada di tangan bos besar mereka.
Beberapa warga menyesalkan sikap Hotel Graha Kardopa
Binjai. Berbagai tudingan miring pun dilontarkan ke Hotel Graha Kardopa Binjai
yang dianggap sebagai tempat mesum yang aman karena berada di antara RSUD Dr.
RM. Djoelham Binjai. Walikota Binjai pun diminta untuk meninjau kembali izin hotel
tersebut.(hendra)