![]() |
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH didampingi Wakil Bupati Cory Sebayang sempat marah saat memimpin rapat terkait proyek pelebaran jalan nasional Kabanjahe – Berastagi.(foto Metro online)
|
Bupati Karo Terkelin Brahmana SH yang selalu tersenyum,
kali ini dengan tegas dan bernada marah mengatakan, proyek pekerjaan jalan
jurusan Kabanjahe-Berastagi harus dilaksanakan secara serius. Jangan ada
yang main-main, kita harus
bertanggungjawab dan serius melaksanakan pekerjaan ini.
Hal itu diungkapkan Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH
saat rapat koordinasi terkait proyek pelebaran jalan Kabanjahe – Berastagi,
Rabu (9/8) di ruang rapat bupati. Bahkan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH
sempat marah-marah mengingat persoalan yang dibicarakan saat rapat-rapat
sebelumnya juga sudah dibicarakan.
“Saya minta semua pihak terkait bekerja sepenuh hati,
agar tahun depan proyek pelebaran jalan tahap awal sepanjang 2.570 meter ini,
tuntas hingga Berastagi,” tegasnya.
Menurutnya, tanggapan rakyat bakal negatif jika pekerjaan
senilai Rp 34 miliar ini tidak selesai pengerjaannya. “Nanti yang disalahkan
pemerintah juga, karena pekerjaan tidak selesai, citra Pemkab Karo akan jelek
di pusat, padahal sebenarnya tidak ada lagi perlu dipermasalahkan. Kalaupun ada
permasalahan di lapangan itu adalah hal yang biasa, tentu harus ada
strategi-strateginya mencari solusi yang konkret,” ujarnya.
Bupati Karo mengaku merasa kecewa karena dalam rapat
tersebut terungkap kurangnya koordinasi antara pihak rekanan yang mengerjakan
proyek dengan Dinas PUPR Kabupaten Karo, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional
(BBPJN) Wilayah I Medan dan konsultan proyek dan Camat Kabanjahe. “Kita harus
bekerja yang cerdas, berkualitas, ikhlas, tuntas dan tidak ngasal. Singkirkan
ego sektoral, kedepankan semangat kebersamaan,” tegasnya.
Padahal jauh-jauh hari sudah disepakati, kalau ada permasalahan
dibicarakan di kantor Dinas PUPR Kabupaten Karo termasuk kantor tersebut
menjadi tempat pertemuan bersama dengan seluruh stakeholder. Tapi faktanya
hingga hari ini tidak pernah difungsikan.
Demikian halnya dengan pihak rekanan harus menuntaskan
pekerjaanya, kalau ada warga yang tidak setuju harus ada strategi-strategi
tertentu, karena pelebaran jalan ini masih sebatas daerah median jalan (DMJ)
terhitung sejak tahun 1977 dan untuk kepentingan bersama.
Perlu diketahui pelaksanaan proyek ini dipantau langsung
oleh pak Luhut Binsar Panjaitan dari Jakarta selaku pemerintah pusat, karena
jalan Letjen Jamin Ginting ini bagain dari pada infratruktur jalan menuju
kawasan Otorita Danau Toba dan juga lintasan bagi beberapa kabupaten di Sumut
dan Aceh,” pungkasnya.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Karo menanggapi Konsultan
proyek pelebaran jalan Kabanjahe-Berastagi, Purnawirawan Sebayang dalam
paparannya mengatakan masih ada beberapa warga desa Sumbul Kecamatan Kabanjahe
yang belum menyetujui tanahnya terkena pelebaran jalan.
Sekedar mengingatkan saat sosialisasi di aula kantor
bupati Karo terkait proyek pelebaran jalan nasional Kabanjahe – Berastagi,
perwakilan BBPJN Ir Simon Ginting, menegaskan pelebaran dan pembangunan jalan
Kabanjahe-Berastagi yang sumber dananya berasal dari dana pusat APBN TA 2017
sebesar 32 Miliar, tetap berpedoman
kepada UU RI nomor 38 Tahun 2004 pasal 63 dengan merujuk pasal 12 ayat 1,2 dan
3, yang mengatakan bahwa, kepentingan jalan nasional bagi yang terkena dampak
tidak ada ganti rugi. Apabila ada yang bertahan sepanjang jalan nasional maka
dia akan dapat dipidana.
Begitu juga menyangkut fasilitas jaringan PLN dan Telkom
yang berada disepanjang jalan nasional, tidak akan pernah diberikan ganti rugi,
karena fasilitas dan jaringan kedua
perusahaan BUMN ini, sifatnya
hanya menumpang di jalan yang masuk dalam DMJ. “Jadi kalau ada pekerjaan
pelebaran jalan nasional, perusahaan berplat merah itu harus memindahkan
tiang-tiang yang berada di sisi badan jalan, agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjan proyek pelebaran jalan,” ungkap Simon saat itu.
Terlihat hadir Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang, Kepala
Dinas PUPR Kabupaten Karo Ir Paten Purba, Kepala BPN, Netral Sitepu, Plt PLN
Ranting Kabanjahe Arziharmula Nasustion, perwakilan Telkom Kabanjahe, Plt
Kepala Bappeda Abel Tarwai Tarigan, Camat Kabanjahe, Gelora Fajar Purba, SH,
MH, perwakilanBBPJN Wilayah I Medan, Konsultan proyek, Purnawirawan Sebayang
dan perwakilan pihak rekanan. (marko)